Cybercommunity pada Jejaring Sosial “Twitter”
Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi, memiliki symbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hokum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarkat sersebut secara relatif dapat menghidupi dirinya sendiri. Ketika penemuan teknologi informasi seprtiyang dijelaskan di atas berkembang dalam skala missal, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat dunia local, menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, serta teknologi yang begitu cepat den begitu besar memengaruhi peradaban umat manusia, sehingga dunia juga dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang besar di masyarakatnya saling kenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya.
Perkembangan teknologi informasi juga tak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cybercommunity).
Pada awalnya masyarakat maya adalah sebuah fantasi manusia tentang dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah hiper-realitas manusia tentang nilai, citra, dan makna kehidupan manusia sebagai lambing dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta. Namun ketika teknologi manusia mampu mengungkapkan misteri pengtahuan itu, maka manusia mampu mwnciptakan ruang kehidupan baru bagi manusia di dalam dunia hiper-realitas itu.
Proses bagaimana masyarakat biasa berubah menjadi cybercommunity tak terlepas dari peran internet yang menghubungan seluruh penjuru dunia. Salah satu yang sangat berpengaruh saat ini adalah peran social media. Dan yang paling pesat perkembangannya adalah Facebook dan Twitter. Dalam kasus ini saya mengambil Twitter sebagai model.
Twitter adalah salah satu social media yang paling realtime saat ini karena arus informasi yang dapat diakses oleh user sangat cepat, ditambah lagi fitur trending topics yang dapat mengetahui informasi apa yang sedang menjadi trend dunia. Di twitter, sebagai microblog pribadi, kita dapat meng-update status, apapun itu yang ingin kita tulis dan bagi ke khalayak yang menjadi teman-teman kita. Di situ kita juga dapat mem¬-follow¬ akun-akun favorit yang dirasa perlu kita ketahui update-nya. Misalanya artis-artis kesayangan, maupun akun berita ayng bisa menambah informasi.
Dibandingkan dengan facebook, sebagai social media terbesar, twitter belum ada apa-apanya. Meskipun dengan perkembangan yang sangat pesat, diyakini twitter akan mampu menyaingi user facebook dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan karena pengguna facebook sudah mulai bosan, ditambah lagi maraknya perpindahan trend user dari facebook ke twitter. Sebagai microblog, twitter tentunya juga bersaing dengan blog-blog konvensional seperti Blogspot ataupun Wordpress. Namun begitu, twitter tentunya tetap menjadi pilihan karena sangat mobile dan banyak sekali user-nya.
Perbedaan Twitter dan Facebook
Perbedaan antara twitter dan facebook terletak pada kompleksitas dan simplisitas. Layanan facebook hadir dengan berbagai macam fitur yang bisa dibilang komplit. Semua ada di facebook, mulai dari sekadar update status, berbagi link, berbagi gambar, berbagi video, berkirim pesan, blogging (note), chatting. Tidak hanya fitur itu yang di sajikan oleh facebook , media ini juga menyediakan fitur undangan (invitation), cause, quiz, grup, dan sebagainya. Facebook seolah-olah menawarkan konsep ’one-stop-visit’ kalau orang sering belanja maka di kenal dengan ’one-stop-shopping’. Sebaliknya, twitter justru menawarkan kesederhanaan. Bisa dibilang, twitter tidaklah lebih dari sekadar update status tetapi sekarang mulai ditambahi beberapa fitur pendukung. Bahkan, status yang kita tulis pun dibatasi hanya sampai 140 karakter saja maka dari itu twitter dikategorikan dalam microblogging. Namun konon, loading status pada twitter lebih kilat alias lebih cepat dan dijamin langsung tayang dibandingkan facebook. Dan ternyata, justru karena kesederhanaannya ini, twitter seringkali lebih digemari daripada facebook.
Pada layanan twitter yang membedakan dengan facebook adalah fitur ’following’ dan ‘follower’. Following artinya teman-teman yang kita ikuti, sedangkan follower artinya teman-teman yang mengikuti kita. Sementara di Facebook, semua teman kita punya sebutan yang sama, ’friend’. Dilihat dari keamanannya menurut berita yang beredar twitter lebih mudah dibobol oleh para hacker atau lebih tepatnya cracker daripada facebook. Ambil saja contoh kasus bobolnya akun twitter Barack Obama, Britney Spears, dan para pesohor lainnya di tangan para cracker.
Dari sisi bagaimana keduanya bisa diakses, yang menarik dari twitter adalah pengguna bisa meng-update statusnya dari segala jenis ponsel (yang jadul sekalipun) melalui layanan pesan pendek alias sms. Mekanismenya, sms dikirimkan ke twitter, kemudian twitter seketika itu juga akan menayangkan status baru tersebut ke halaman akun twitter sang pengguna. Namun kini, twitter dan facebook barangkali tidak perlu dipertentangkan satu sama lain, meski keduanya tetap bersaing satu sama lain. Kita bisa saja memiliki akun di dua situs tersebut sekaligus, namun cukup menulis update status kita sekali saja di twitter, dan seketika itu juga status yang sama akan muncul di halaman facebook Anda. Caranya, kita hanya perlu mengintegrasikan alias menghubungkan akun twitter kita ke akun facebook kita. Sebaliknya juga bisa, kita cukup menulis update status kita sekali saja di facebook, dan seketika itu juga status yang sama akan muncul di halaman twitter kita. Caranya, hubungkan akun facebook kita ke akun twitter kita.
Komunitas di Twitter
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompokyang rumit. Umumnya kelompok social ini dibangun berdasarkan pada hubungan-hubungan sekunder, sehingga pengelompokkan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tersebut. pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok social maya, yaitu kelompok intra dan kelompok inter. Kelompok intra adalah keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok intra yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun anggota dalam suatu institusi tertentu. Selain sifat kelompok social dalam masyarakat maya menonjol dalam cirri sekunder, dengan dua ciri yaitu free dan members, maka kelompok tersebut juga memiliki sifat crowd, yaitu bekerumun dalam jaringan tertentu, ngobrol (chatting), berkenalan dan kemudian pergi. Yang paling penting dan menjadi ciri khas dari sifat keanggotaan dalam masyarakat maya adalah eksistensi mereka di dalam kelompok atau jaringan tersebut. Bahwa kehadiran setiap anggota dalam sebuah kelompok jaringan diperhitungkan berdasarkan pada seberapa besar anggota itu menggunakan ruang dalam space yang disediakan oleh host.
Dalam komunitas di twitter, pengguna tidak harus secara resmi bergabung ke dalam organisasi secara formal. Dengan mem-follow orang yang ingin kita ikuti update-an statusnya. Setelah itu, dia akan mem-follow back akun kita. Barulah komunikasi interaktif dengan feedback kilat secara tekstual bisa kita lakukan. Kita akan merasakan bagaimana menjadi anggota masyarakat di dunia maya ketika kita begitu aktif dan intens mengikuti perkembangan informasi yang terjadi di jejaring sosial yang kita gunakan. Pada saat yang bersamaan, kita juga ikut masuk ke dalam crowd yang terjadi di dunia cyber sebagai anggota masyarakatnya.
No comments:
Post a Comment