Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia[rujukan?] dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Tiga materi dalam latihan
1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do
* Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna,permulaan.(mempelajari jurus dasar 1)
* Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.?(mempelajari jurus dasar 2 dan 3.Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.
* Hijau melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk2).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.
* Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4).Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.
* Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
* Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
Terminologi Tae Kwon Do
1. Sabeum = Instruktur
2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
3. Seonbae = Senior
4. Hubae = Junior
5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
6. Muknyeom = Meditasi
7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
8. Ti = Sabuk Latihan
9. Oen = Kiri
10. Oreon = Kanan
11. Joonbi = Siap
12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
13. Kalryeo = Stop
14. Keysok = Lanjutkan
15. Keuman = Selesai
16. A Nee = Tidak
17. Yee = Ya
18. Eolgol = Sasaran atas
19. Moumtong = Sasaran tengah
20. Arae = Sasaran bawah
21. Kyungrye = hormat
22. chariot= mempersiapkan diri
23. nici= sekian
24. belci ki manisi= tempat istirahat
25. menicip= pengawas taekwondo
26. dobeon= dua kali
27. sambeon= tiga kali
28. iljang= satu
29. ijang= dua
30. samjang= tiga
31. sahjang= empat
32. ohjang= lima
33. yukjang= enam
34. chiljang= tujuh
35. paljang= delapan
Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan
Pukulan
* Yeop Jireugi = Pukulan Samping
* Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
* Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
* Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
* momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
* are jireugi= pukulan ke bawah
* oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
* Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
* hengek= menunduk
* ap chumbi= siap
Tendangan
* Ap Chagi = Tendangan Kedepan
* Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
* Yeop Chagi = Tendangan Samping
* Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang(sasaran=tengah)
* Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
* goley chagi= tendangan double
* sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
* eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas yang menyamping (tendangan ke arah kepala)
* momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
* penriyti chagi= tendangan keliling.
* Dwi Hurigi=tendangan kebelakang miring dengan sasaran kepala
* Del'o ap chagi=tendangan ke arah kepala menggunakan tumit dan tidak miring
Tangkisan
* aremaki = Tangkisan bawah
* Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
* Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
* Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
* An Maki = tangkisan darri arah luar.
* bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
* am palmok mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah
Untuk para Tekwondoin, semoga artikel ini dapat membantu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Taekwondo
Friday, 28 May 2010
Saturday, 15 May 2010
Test Drive: CintaMU (The Short Story)
Cerpen
CintaMU
Matahari terasa memanggang bumi, 37˚C suhu udara Jakarta siang ini. Akhir Juni, Musim panas 2009. Saat klub-klub elit liga Eropa sedang rehat liga. Manchester United akan datang. Ya, dalam tur Asianya Manchester United, klub papan atas liga Inggris, memilih Indonesia untuk disinggahi. Momen inilah yang sangat ditunggu-tunggu seumur hidup Rooney, yang nama aslinya Roni namun ia selalu ingin dipanggil sesuai dengan nama striker MU itu.
“Ron, gmana jadi ga nonton langsung MU lawan negara kita yang gak mungkin menang?” tanya Eric teman kuliahhnya.
“Jadi donk Ric, gue mau liat sebanyak apa Timnas Indonesia yang katanya “All Star” itu dibantai. Hehe,” jawab Roni sambil tersenyum sinis menyetujui pernyataan temannya.
Memang, dua mahasiswa itu sangat mengidolakan tim kesayanganya tanpa peduli mereka warga negara apa. Siang itu, mereka tetap asyik membahas tentang kedatangan MU. Kemudian mereka berdua merencanakan untuk membeli tiket pertandingan prestisius di negara ini.
“Kapan kita beli tiketnya?” tanya Eric.
“Hmm, gue bingung nih. Gimana caranya ya gue bisa punya uang seratus ribu dalam dua hari buat beli tiket pertandingan yang dua minggu lagi bakal digelar, sementara tiket box-nya tutup hari jumat?” Roni bertanya balik sambil mengerenyitkan dahinya.
“Kalo menurut lo gimana?” mereka malah jadi main tanya-tanyaan.
“Jah lo gak nolong ah!” jawab Rooney kesal.
“Yah abisnya gimana, gue sendiri sih udah ada uangnya walaupun pas-pasan. Hehe,” jawab Eric cengengesan.
“Yaudah deh liat ntar aja, gimanapun caranya gue harus bisa nonton,” kata Rooney yakin.
Saat perjalanan pulang ke rumah, Rooney dan Eric melihat giant banner sebuah operator selular “3” yang bertuliskan “mau?”, dengan penuh gambar logo Manchester United. Sontak saja mereka berdua agak berteriak merespon iklan tersebut.
“Mauuuu!!!!” kata Rooney dan Eric berbarengan.
Akhirnya, beberapa saat kemudian mereka membeli perdana operator 3 dan mengaktifkan nomor tersebut untuk kemudian mendaftarkan nomor ponsel baru mereka untuk mengikuti undian berhadiah tiket nonton langsung pertandingan tim kesayangan mereka di Senayan nanti.
Tuuuuuut tuuuuuuuut. Ponsel Rooney berbunyi, empat hari setelah pengaktifan nomor barunya, yang menandakan ada sebuah SMS. Ya SMS dari operator selular yang dia aktifkan saat ini. SMS yang menandakan Rooney terpilih menjadi salah satu pemenang tiket yang dijanjikan.
Selamat! Anda memenangkan undian berhadiah tiket tribune nonton langsung Manchester United vs Indonesia All Star di SUGBK 20 Juli 2009. Silahkan tunjukkan SMS ini ke ticket box di Senayan sebelum 7 Juli 2009 untuk mendapatkan tiketnya. CS: 0897999777
Setelah membaca SMS tersebut, Rooney langsung berteriak kegirangan dan langsung mencium poster raksasa berlambang Manchester United. Kemudian dia menemui teman sayu kompleks yang sekelas dengannya, Sidic.
“Woy Dic, liat nih,” Rooney menyodorkan ponselnya yang berisikan SMS kemenangannya.
“Wao,” Sidic kaget.
“Kok wao aja sih?” tanya Rooney heran.
“Yaiyalah, keren banget,” Sidic masih terkesima.
“Apanya yang keren HP gue biasa aja kok?!” Rooney masih bingung.
“Bukan HP lo! Tapi tiket MU nya,” kata Sidic pengen.
“Hahahaha, beli dong!” Rooney tertawa senang.
Rooney terus bercerita tentang rencananya untuk menonton di SUGBK 17 Juli nanti pada Sidic. Sampai pada akhirnya, Sidic pun memutuskan untuk ikut bersama kedua temannya itu, Rooney dan Eric. Sidic tak perlu berpikir panjang untuk memutuskan karena ia tergolong orang yang kaya, namun sederhana.
****
Bulan Juli akhirnya tiba, tak sabar rasanya Rooney ingin menonton pertandingan impiannya. Hingar bingar suasana Stadion Utama Gelora Bung Karno selalu terngiang di benaknya. Tak sabar menunggu lama, Rooney pun cepat-cepat menukarkan haknya. Mendapatkan tiket berlaganya tim favoritnya.
“Selamat siang Mas! Ada yang bisa saya bantu?” tanya penjaga loket pengambilan hadiah.
“Siang Mba, saya mau ambil tiket MU. Ini SMSnya,” jawab Rooney sambil memperlihatkan SMS kebanggaannya kepada mba-mba tersebut.
“Oh ya Mas, sini saya cek dulu ya SMS-nya,” mba-mba itu mengambil ponsel Rooney kemudian memberikan kepada temannya untuk diperiksa.
Beberapa saat kemudian.
“Ini Mas silahkan diambil kembali HPnya, dan ini tiketnya. Selamat ya Mas!” penjaga loket menyodorkan ponsel sekaligus tiket kepada Rooney.
****
17 Juli 2009. Tiga hari menjelang pertandingan. Manchester United dikabarkan akan menginjakkan kaki di Indonesia besok dan menginap di Hottel Ritz Carlton. Rooney selalu meng-update berita tentang kedatangan MU. Pagi ini, di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, ia menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat menantikan pertandingan terbesar yang akan dilakoni Timnas Indonesia sepanjang sejarah.
Siangnya, selepas shalat Jumat, betapa tercengangnya Rooney. Berita gembira yang tadi pagi ia lihat, kini berubah 180 derajat. Diberitakan serangakaian bom meledak di hotel yang akan dipakai MU untuk singgah, Ritz Carlton. Dan satu bom lagi meledak di Hotel JW Marriott, tempat Timnas Indonesia menginap.
Hingga sore Rooney dan juga kawan-kawannya menyaksikan berita tersebut, tentunya di rumah masing-masing, sampai pada suatu ketika manajer klub MU menggelar press conference.
Kami selaku Event Organizer Manchester United Asia Tour 2009 sangat terkejut mendengar kabar bahwa telah terjadi pengeboman di Jakarta, kota dimana MU akan melakoni pertandingannya melawan Timnas Indonesia. Pada akhirnya kami sangat menyesal untuk memutuskan hal ini, tapi kami harus menyampaikan bahwa Manchester United tidak mungkin untuk bertanding di Jakarta dalam waktu dekat. Kami sanggat menyesal akan hal ini, namun kami percaya bahwa Indonesia secepatnya akan kembali kondusif. Semoga tahun depan MU akan bisa hadir di tengah-tengah fansnya di Indonesia.
“Manchester United pasti akan datang dan tetap bertanding 20 Juli nanti,” gumam Rooney masih berharap.
****
Situasi politik Indonesia saat ini sangat kacau. Tuduhan pelaku pengeboman mulai tertuju kepada lawan politik presiden, karena beberapa minggu lagi akan berlangsung pemilu Presiden Republik Indonesia. Namun tidak sedikit juga yang menuduh jaringan Noordin M. Top yang melakukannya.
Tetapi siapapun pelakunya, MU tidak mungkin memenuhi harapan Rooney dan kawan-kawannya. Namun, mereka masih tetap berharap pada tahun-tahun berikutnya MU Asia Tour akan mengunjungi Indonesia dengan semangat dan keberanian yang tinggi tanpa memedulikan masa lalu Indonesia yang kelam di tangan para bajingan-bajingan teroris.
****
The Story Mountain
1. Exposition
Matahari terasa memanggang bumi, 37˚C suhu udara Jakarta siang ini. Akhir Juni, Musim panas 2009. Saat klub-klub elit liga Eropa sedang rehat liga. Manchester United akan datang. Ya, dalam tur Asianya Manchester United, klub papan atas liga Inggris, memilih Indonesia untuk disinggahi.
2. Raising Action
Saat perjalanan pulang ke rumah, Rooney dan Eric melihat giant banner sebuah operator selular “3” yang bertuliskan “mau?”, dengan penuh gambar logo Manchester United. Sontak saja mereka berdua agak berteriak merespon iklan tersebut.
“Mauuuu!!!!” kata Rooney dan Eric berbarengan.
Akhirnya, beberapa saat kemudian mereka membeli perdana operator 3 dan mengaktifkan nomor tersebut untuk kemudian mendaftarkan nomor ponsel baru mereka untuk mengikuti undian berhadiah tiket nonton langsung pertandingan tim kesayangan mereka di Senayan nanti.
3. Cilmax
17 Juli 2009. Tiga hari menjelang pertandingan. Manchester United dikabarkan akan menginjakkan kaki di Indonesia besok dan menginap di Hottel Ritz Carlton. Rooney selalu meng-update berita tentang kedatangan MU. Pagi ini, di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, ia menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat menantikan pertandingan terbesar yang akan dilakoni Timnas Indonesia sepanjang sejarah.
Siangnya, selepas shalat Jumat, betapa tercengangnya Rooney. Berita gembira yang tadi pagi ia lihat, kini berubah 180 derajat. Diberitakan serangakain bom meledak di hotel yang akan dipakai MU untuk singgah, Ritz Carlton. Dan satu bom lagi meledak di Hotel JW Marriott, tempat Timnas Indonesia menginap.
4. Falling Action
Hingga sore Rooney dan juga kawan-kawannya menyaksikan berita tersebut, tentunya di rumah masing-masing, sampai pada suatu ketika manajer klub MU menggelar press conference.
Kami selaku Event Organizer Manchester United Asia Tour 2009 sangat terkejut mendengar kabar bahwa telah terjadi pengeboman di Jakarta, kota dimana MU akan melakoni pertandingannya melawan Timnas Indonesia. Pada akhirnya kami sangat menyesal untuk memutuskan hal ini, tapi kami harus menyampaikan bahwa Manchester United tidak munkin untuk bertanding di Jakarta dalam waktu dekat. Kami sanggat menyesal akan hal ini, namun kami percaya bahwa Indonesia secepatnya akan kembali kondusif. Semoga tahun depan MU akan bisa hadir di tengah-tengah fansnya di Indonesia.
5. Resolution
Situasi politik Indonesia saat ini sangat kacau. Tuduhan pelaku pengeboman mulai tertuju kepada lawan politik presiden, karena beberapa minggu lagi akan berlangsung pemilu Presiden Republik Indonesia. Namun tidak sedikit juga yang menuduh jaringan Noordin M. Top yang melakukannya.
Tetapi siapapun pelakunya, MU tidak mungkin memenuhi harapan Rooney dan kawan-kawannya. Namun, mereka masih tetap berharap pada tahun-tahun berikutnya MU Asia Tour akan mengunjungi Indonesia dengan semangat dan keberanian yang tinggi tanpa memedulikan masa lalu Indonesia yang kelam di tangan para bajingan-bajingan teroris.
Fog Index
1. Jumlah Kata = 928
2. Jumlah Kalimat = 77
3. Kata Sulit = 9
4. Rata-rata Panjang Kalimat = 12,05
5. Presentase Kata-kata Sukar = 0.97%
6. Jumlah Rata-rata Panjang Kalimat + Presentase Kata-kata Sukar = 12,96
7. Fog Index = 5.14, Hasil = Sangat Mudah
CintaMU
Matahari terasa memanggang bumi, 37˚C suhu udara Jakarta siang ini. Akhir Juni, Musim panas 2009. Saat klub-klub elit liga Eropa sedang rehat liga. Manchester United akan datang. Ya, dalam tur Asianya Manchester United, klub papan atas liga Inggris, memilih Indonesia untuk disinggahi. Momen inilah yang sangat ditunggu-tunggu seumur hidup Rooney, yang nama aslinya Roni namun ia selalu ingin dipanggil sesuai dengan nama striker MU itu.
“Ron, gmana jadi ga nonton langsung MU lawan negara kita yang gak mungkin menang?” tanya Eric teman kuliahhnya.
“Jadi donk Ric, gue mau liat sebanyak apa Timnas Indonesia yang katanya “All Star” itu dibantai. Hehe,” jawab Roni sambil tersenyum sinis menyetujui pernyataan temannya.
Memang, dua mahasiswa itu sangat mengidolakan tim kesayanganya tanpa peduli mereka warga negara apa. Siang itu, mereka tetap asyik membahas tentang kedatangan MU. Kemudian mereka berdua merencanakan untuk membeli tiket pertandingan prestisius di negara ini.
“Kapan kita beli tiketnya?” tanya Eric.
“Hmm, gue bingung nih. Gimana caranya ya gue bisa punya uang seratus ribu dalam dua hari buat beli tiket pertandingan yang dua minggu lagi bakal digelar, sementara tiket box-nya tutup hari jumat?” Roni bertanya balik sambil mengerenyitkan dahinya.
“Kalo menurut lo gimana?” mereka malah jadi main tanya-tanyaan.
“Jah lo gak nolong ah!” jawab Rooney kesal.
“Yah abisnya gimana, gue sendiri sih udah ada uangnya walaupun pas-pasan. Hehe,” jawab Eric cengengesan.
“Yaudah deh liat ntar aja, gimanapun caranya gue harus bisa nonton,” kata Rooney yakin.
Saat perjalanan pulang ke rumah, Rooney dan Eric melihat giant banner sebuah operator selular “3” yang bertuliskan “mau?”, dengan penuh gambar logo Manchester United. Sontak saja mereka berdua agak berteriak merespon iklan tersebut.
“Mauuuu!!!!” kata Rooney dan Eric berbarengan.
Akhirnya, beberapa saat kemudian mereka membeli perdana operator 3 dan mengaktifkan nomor tersebut untuk kemudian mendaftarkan nomor ponsel baru mereka untuk mengikuti undian berhadiah tiket nonton langsung pertandingan tim kesayangan mereka di Senayan nanti.
Tuuuuuut tuuuuuuuut. Ponsel Rooney berbunyi, empat hari setelah pengaktifan nomor barunya, yang menandakan ada sebuah SMS. Ya SMS dari operator selular yang dia aktifkan saat ini. SMS yang menandakan Rooney terpilih menjadi salah satu pemenang tiket yang dijanjikan.
Selamat! Anda memenangkan undian berhadiah tiket tribune nonton langsung Manchester United vs Indonesia All Star di SUGBK 20 Juli 2009. Silahkan tunjukkan SMS ini ke ticket box di Senayan sebelum 7 Juli 2009 untuk mendapatkan tiketnya. CS: 0897999777
Setelah membaca SMS tersebut, Rooney langsung berteriak kegirangan dan langsung mencium poster raksasa berlambang Manchester United. Kemudian dia menemui teman sayu kompleks yang sekelas dengannya, Sidic.
“Woy Dic, liat nih,” Rooney menyodorkan ponselnya yang berisikan SMS kemenangannya.
“Wao,” Sidic kaget.
“Kok wao aja sih?” tanya Rooney heran.
“Yaiyalah, keren banget,” Sidic masih terkesima.
“Apanya yang keren HP gue biasa aja kok?!” Rooney masih bingung.
“Bukan HP lo! Tapi tiket MU nya,” kata Sidic pengen.
“Hahahaha, beli dong!” Rooney tertawa senang.
Rooney terus bercerita tentang rencananya untuk menonton di SUGBK 17 Juli nanti pada Sidic. Sampai pada akhirnya, Sidic pun memutuskan untuk ikut bersama kedua temannya itu, Rooney dan Eric. Sidic tak perlu berpikir panjang untuk memutuskan karena ia tergolong orang yang kaya, namun sederhana.
****
Bulan Juli akhirnya tiba, tak sabar rasanya Rooney ingin menonton pertandingan impiannya. Hingar bingar suasana Stadion Utama Gelora Bung Karno selalu terngiang di benaknya. Tak sabar menunggu lama, Rooney pun cepat-cepat menukarkan haknya. Mendapatkan tiket berlaganya tim favoritnya.
“Selamat siang Mas! Ada yang bisa saya bantu?” tanya penjaga loket pengambilan hadiah.
“Siang Mba, saya mau ambil tiket MU. Ini SMSnya,” jawab Rooney sambil memperlihatkan SMS kebanggaannya kepada mba-mba tersebut.
“Oh ya Mas, sini saya cek dulu ya SMS-nya,” mba-mba itu mengambil ponsel Rooney kemudian memberikan kepada temannya untuk diperiksa.
Beberapa saat kemudian.
“Ini Mas silahkan diambil kembali HPnya, dan ini tiketnya. Selamat ya Mas!” penjaga loket menyodorkan ponsel sekaligus tiket kepada Rooney.
****
17 Juli 2009. Tiga hari menjelang pertandingan. Manchester United dikabarkan akan menginjakkan kaki di Indonesia besok dan menginap di Hottel Ritz Carlton. Rooney selalu meng-update berita tentang kedatangan MU. Pagi ini, di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, ia menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat menantikan pertandingan terbesar yang akan dilakoni Timnas Indonesia sepanjang sejarah.
Siangnya, selepas shalat Jumat, betapa tercengangnya Rooney. Berita gembira yang tadi pagi ia lihat, kini berubah 180 derajat. Diberitakan serangakaian bom meledak di hotel yang akan dipakai MU untuk singgah, Ritz Carlton. Dan satu bom lagi meledak di Hotel JW Marriott, tempat Timnas Indonesia menginap.
Hingga sore Rooney dan juga kawan-kawannya menyaksikan berita tersebut, tentunya di rumah masing-masing, sampai pada suatu ketika manajer klub MU menggelar press conference.
Kami selaku Event Organizer Manchester United Asia Tour 2009 sangat terkejut mendengar kabar bahwa telah terjadi pengeboman di Jakarta, kota dimana MU akan melakoni pertandingannya melawan Timnas Indonesia. Pada akhirnya kami sangat menyesal untuk memutuskan hal ini, tapi kami harus menyampaikan bahwa Manchester United tidak mungkin untuk bertanding di Jakarta dalam waktu dekat. Kami sanggat menyesal akan hal ini, namun kami percaya bahwa Indonesia secepatnya akan kembali kondusif. Semoga tahun depan MU akan bisa hadir di tengah-tengah fansnya di Indonesia.
“Manchester United pasti akan datang dan tetap bertanding 20 Juli nanti,” gumam Rooney masih berharap.
****
Situasi politik Indonesia saat ini sangat kacau. Tuduhan pelaku pengeboman mulai tertuju kepada lawan politik presiden, karena beberapa minggu lagi akan berlangsung pemilu Presiden Republik Indonesia. Namun tidak sedikit juga yang menuduh jaringan Noordin M. Top yang melakukannya.
Tetapi siapapun pelakunya, MU tidak mungkin memenuhi harapan Rooney dan kawan-kawannya. Namun, mereka masih tetap berharap pada tahun-tahun berikutnya MU Asia Tour akan mengunjungi Indonesia dengan semangat dan keberanian yang tinggi tanpa memedulikan masa lalu Indonesia yang kelam di tangan para bajingan-bajingan teroris.
****
The Story Mountain
1. Exposition
Matahari terasa memanggang bumi, 37˚C suhu udara Jakarta siang ini. Akhir Juni, Musim panas 2009. Saat klub-klub elit liga Eropa sedang rehat liga. Manchester United akan datang. Ya, dalam tur Asianya Manchester United, klub papan atas liga Inggris, memilih Indonesia untuk disinggahi.
2. Raising Action
Saat perjalanan pulang ke rumah, Rooney dan Eric melihat giant banner sebuah operator selular “3” yang bertuliskan “mau?”, dengan penuh gambar logo Manchester United. Sontak saja mereka berdua agak berteriak merespon iklan tersebut.
“Mauuuu!!!!” kata Rooney dan Eric berbarengan.
Akhirnya, beberapa saat kemudian mereka membeli perdana operator 3 dan mengaktifkan nomor tersebut untuk kemudian mendaftarkan nomor ponsel baru mereka untuk mengikuti undian berhadiah tiket nonton langsung pertandingan tim kesayangan mereka di Senayan nanti.
3. Cilmax
17 Juli 2009. Tiga hari menjelang pertandingan. Manchester United dikabarkan akan menginjakkan kaki di Indonesia besok dan menginap di Hottel Ritz Carlton. Rooney selalu meng-update berita tentang kedatangan MU. Pagi ini, di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, ia menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat menantikan pertandingan terbesar yang akan dilakoni Timnas Indonesia sepanjang sejarah.
Siangnya, selepas shalat Jumat, betapa tercengangnya Rooney. Berita gembira yang tadi pagi ia lihat, kini berubah 180 derajat. Diberitakan serangakain bom meledak di hotel yang akan dipakai MU untuk singgah, Ritz Carlton. Dan satu bom lagi meledak di Hotel JW Marriott, tempat Timnas Indonesia menginap.
4. Falling Action
Hingga sore Rooney dan juga kawan-kawannya menyaksikan berita tersebut, tentunya di rumah masing-masing, sampai pada suatu ketika manajer klub MU menggelar press conference.
Kami selaku Event Organizer Manchester United Asia Tour 2009 sangat terkejut mendengar kabar bahwa telah terjadi pengeboman di Jakarta, kota dimana MU akan melakoni pertandingannya melawan Timnas Indonesia. Pada akhirnya kami sangat menyesal untuk memutuskan hal ini, tapi kami harus menyampaikan bahwa Manchester United tidak munkin untuk bertanding di Jakarta dalam waktu dekat. Kami sanggat menyesal akan hal ini, namun kami percaya bahwa Indonesia secepatnya akan kembali kondusif. Semoga tahun depan MU akan bisa hadir di tengah-tengah fansnya di Indonesia.
5. Resolution
Situasi politik Indonesia saat ini sangat kacau. Tuduhan pelaku pengeboman mulai tertuju kepada lawan politik presiden, karena beberapa minggu lagi akan berlangsung pemilu Presiden Republik Indonesia. Namun tidak sedikit juga yang menuduh jaringan Noordin M. Top yang melakukannya.
Tetapi siapapun pelakunya, MU tidak mungkin memenuhi harapan Rooney dan kawan-kawannya. Namun, mereka masih tetap berharap pada tahun-tahun berikutnya MU Asia Tour akan mengunjungi Indonesia dengan semangat dan keberanian yang tinggi tanpa memedulikan masa lalu Indonesia yang kelam di tangan para bajingan-bajingan teroris.
Fog Index
1. Jumlah Kata = 928
2. Jumlah Kalimat = 77
3. Kata Sulit = 9
4. Rata-rata Panjang Kalimat = 12,05
5. Presentase Kata-kata Sukar = 0.97%
6. Jumlah Rata-rata Panjang Kalimat + Presentase Kata-kata Sukar = 12,96
7. Fog Index = 5.14, Hasil = Sangat Mudah
Test Drive: CintaMU (The Novel)
CintaMU
BAB I
Rumput berkilauan diterpa panasnya sinar matahari, cuaca begitu panas bulan Juli. Seakan terpangkas dengan rapi oleh pencukur yang ahli. Begitu hijau campur coklat, panasnya cuaca bulan ini membuat klorofil tak bisa memekat. Diatasnya berdiri sekumpulan orang berseragam. Merah-putih, biru-biru, hitam-hitam.
Ketegangan baru permulaan, ketika semua mulai memasuki lapangan. Awalnya rerumputan itu diinjak oleh 48 orang. Barisan merah-putih dan biru-biru didampingi oleh anak-anak yang berseagam sama, sementara yang hitam-hitam lengkap dengan segala atributnya. Blitz kamera tele menyilaukan mata. Dan pasukan berseragam pun berbaris sejajar. Hingga segalanya hening saat Indonesia Raya berkumandang.
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku. Bangsaku, rakyatku, semuanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Tanahku, negeriku, yang kucinta. Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Tanahku, negeriku, yang kucinta. Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Hiduplah Indonesia Raya.
****
Suasana kembali semarak saat semua bersorak. Hanya tersisa 23 orang di dalam garis putih membentuk kotak. Sebelas di sebelah kiri berseragam merah-putih, sebelas di sebelah kanan berseragam biru-biru, dan satu di tengah berseragam hitam. Lalu ada dua orang lagi yang berada di samping lapangan, satu di garis dekat, dan satu lagi di garis jauh. Keduanya juga berseragam hitam-hitam.
Jantung Rooney berdegup begitu keras saat semua yang berada di lapangan mulai membentuk formasinya. Ditambah teriakan orang-orang yang berada di sekelilingnya memacu jantung Rooney seakan ingin meledak. Ketika peluit berbunyi, semua tersentak.
BAB II
Stadion Utama Gelora Bung Karno, 17 Juli 2011. Saat ini sedang bertanding Tim Nasional Indonesia melawan Manchester United. Pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia, begitu juga Rooney. Rooney bukanlah nama seorang pemain sepak bola profesional yang bergabung dengan klub Manchester United, melainkan ia hanyalah seorang mahasiswa biasa yang sangat mencintai klub sepak bola kesayangannya, MU. Nama aslinya adalah Roni, namun sejak SMA ia selalu ingin dipanggil seperti nama striker Manchester United tersebut. Tak ganteng, tidak juga jelek. Ia benar-benar hanya seorang pemuda biasa, berwajah biasa, berambut pendek, bermata elang, dan berhidung mancung. Badannya kekar seorang olahragawan, kulitnya cukup putih untuk ukuran seorang lelaki.
Rooney tak menyangka akhirnya ia bisa menyksikan pertandingan tim kesayangan. Tentu saja bukan Timnas Indonesia, melainkan MU, Manchester United. Dengan sedikit pengorbanan ia berhasil mendapatkan tiket untuk masuk ke Gelora Bung Karno. Stadion kebanggan Indonesia itu kembali didaulat untuk menjadi tempat perhelatan besar bagi dunia sepak bola Indonesia. Kali ini stadion megah yang berkapasitas 120.000 penonton ini menyelenggarakan pertandingan terbesar dan paling bergengsi dalam sejarah.
Dan siapa yang menyangka bahwa Manchester United masih bersedia mengunjungi Indonesia dalam tur Asianya, setelah pengalaman pahit dialami Indonesia pada dua tahun sebelumnya.
****
Manchester United. Manchester United Football Club. biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester. Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson, pelatih sekaligus manajer klub terlama untuk MU selam 25 tahun, dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan dua belas kali merebut tropi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa. Mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions, liga para klub juara di Eropa, tiga kali sepanjang sejarahnya , yaitu pada tahun 1968, 1999, 2008, dan 2011.
MU menjadi salah satu klub paling sukses di Inggris. Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris, termasuk saat masih disebut Divisi Satu. Berhasil mengalahkan raihan Liverpool yang mendapatkan 18 trofi. Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali. Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Sempat jatuh bangun pada pertengahan tahun 1930-an dan 1970-an sehingga pernah terdegradasi ke divisi satu liga Inggris, satu kasta di bawah liga utama, MU kemudian selalu bisa bangkit kembali. Mental juara sudah tertempa sejak awal masa berdirinya klub. Sampai saat ini MU telah mendapatkan trofi sebanyak 19 kali Liga Utama Inggris, 2 kali Liga Divisi Satu Inggris, 12 kali Piala FA, 4 kali Piala Carling, 16 kali Community Shield, 4 kali Liga Champions Eropa, 1 kali Piala Winners Eropa, 1 kali Piala Super Eropa, dan 2 kali Piala Dunia Antarklub.
Prestasi luar biasa bagi sebuah klub yang berjuluk “Setan Merah” atau dalam bahasa Inggrisnya “The Red Devils” ini membuat banyak penggemar sepak bola dunia jatuh hati kepadanya. Tak terkecuali Rooney.
****
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
Fans setia MU mulai bersorak, mereka sangat bersemangat untuk teriak. Lagu kebanggan bagi para penggila klub terbaik dunia saat ini. Juara kasta tertinggi Liga Inggris, juara Piala Inggris, dan juara diantara para juara sepak bola Eropa diraihnya. Tak ayal, mata seluruh fans sepak bola dunia tertuju pada klub tersebut, begitu juga para fans di Indonesia. Otomatis tur musim panas MU pun menjadi perhatian, tak terkecuali ketika mereka berlabuh di Jakarta, Indonesia.
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
Pendukung loyal Indonesia menyahut, semangat mereka ikut tersulut. Lagu yang dipopulerkan oleh band Indonesia, Netral, dikumandangkan. Timnas Indonesia tahun ini meningkat performanya. Sehingga bangsa Indonesia turut bangga akan prestasi sepak bola Indonesia. Para penggemar yang dulu memandang sebelah mata Timnas Indonesia, kini kembali setia kepada mereka. Piala Asia 2010 untuk pertama kalinya dibawa pulang ke Indonesia, dan Indonesia telah resmi meraih lisensi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Suatu kebanggan yang amat sangat bagi bangsa.
Rooney jelas saja menjadi pendukung MU. Itu bukan sebuah pilihan baginya, meskipun bagi orang lain akan menjadi sebuah dilema. Mendukung MU adalah sebuah kewajiban, bahkan sebuah kebutuhan bagi kepuasan batinnya. Tak harus membangkang kepada negara, ia hanya ingin mengekspresikan diri bahwa ia mencintai sebuah tim yang memiliki reputasi dan mental juara yang tinggi. Bukan juga ia ingin melecehkan bangsanya, tetapi ia melihat bahwa Timnas Indonesia masih belum layak untuk diperhitungkan pada pertandingan ini.
Menit-menit awal pertandingan dimulai, Rooney masih tak percaya bahwa ia bisa melihat pertandingan ini. Yang tampak dipikirannya adalah masa ketika dua tahun yang lalu. Masa dimana sejarah kelam bangsa terulang lagi dan lagi. Masa dimana Indonesia memiliki catatan yang amat buruk di mata dunia tentang keamanannya. Masa ketika ia merasa hasil kerja kerasnya menjadi percuma karena sebuah aksi oknum yang jahanam. Masa yang ketika itu terjadi terorisme untuk kesekian kalinya membawa citra buruk bagi tanah airnya.
BAB III
Baru dua tahun yang lalu Manchester United membatalakan kedatangannya untuk menyajikan perhelatan akbar di Indonesia. Sebulan sebelumnya, media-media di Indonesia mulai dipenuhi oleh iklan Manchester United Asia Tour yang akan singgah di Indonesia dan akan berlabuh di Jakarta. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, banner-banner menunjukkan kegembiraannya menyambut kedatangan MU. Di jalan raya, jalan tol, maupun jalan-jalan di perumahan pasti ada logo MU. Sama halnya pada iklan di jalanan, di media cetak maupun elektronik juga menampakkan gemuruhnya gaung gemerlap MU Asia Tour 2009 di Indonesia. Iklan di televisi menampakkan wujud si Setan Merah diselingi dengan sponsor, begitu juga di koran-koran maupun majalah yang setiap hari menyajikan berita-berita seputar MU dan pernak-perniknya.
Rooney sangat antusias melihat media yang secara bombardir menyuguhkan event yang sebentar lagi akan terselenggara. Matanya sangat berbinar ketika melihat tayangan MU di televisi. Dia amat bertekad untuk dapat memenuhi hasratnya menonton pertandingan tersebut secara langsung. Tak ayal, dia sempat kebingungan bagaimana caranya mendapatkan tiket spesial tersebut. Tapi entah apa yang iya pikirkan, dia begitu santai menghadapinya. Di satu sisi ia amat sangat menginginkan untuk mendapatkan tiket tersebut, namun di lain sisi ia tidak tahu harus dengan cara apa mendapatkannya. Rooney menghadapi dilema kecil dalam dirinya.
“Gue harus bisa nonton tuh pertandingan. Tapi gimana ya caranya gue bisa dapetin tuh tiket yang harga paling murahnya aja 400.000, uang jajan gue aja gak sampe segitu sebulan?” Rooney pesimis menghadapi tekadnya sendiri.
Beberapa saat ia termenung. Sebenarnya tidak terlalu sulit baginya untuk mendapatkan uang untuk membeli tiket dalam waktu sebulan. Namun ia harus mengorbankan perutnya selama sebulan ini. Ia harus menjadi orang terpelit di dunia dalam sebulan. Ia harus menyimpan uang sakunya untuk membeli tiket. Tiket untuk menonton pertandingan. Pertandingan yang akan mengahadirkan klub impiannya. Klub impian yang sejak SMP ia banggakan. Manchester United.
****
Mood yang sangat bercampur aduk terbawa-bawa sampai ia pergi kuliah. Ia bingung, namun juga merasa excited akan apa yang ia inginkan. Bingung bagaimana caranya ia bisa meraih impiannnya, tapi ia sangat ingin mewujudkannya. Sampai saat ia terkaget saat Sidic membuyarkan ketermenungannya.
“Ron, ayo kita nonton MU! Gue dah dapet duit buat beli tiket nih. Jangan sampe kita terlambat dapet tiketnya.”
Sidic adalah teman terdekat Rooney. Dulu satu SMA dengannya. Sampai mereka sepakat untuk meneruskan kuliah di sebuah universitas di Tangerang. Sampai saat ini mereka sedang menjalani semester ketiga. Sidic senasib dengannya, berasal dari keluarga pas-pasan, namun berkecukupan. Tapi untuk uang 400.000 dalam waktu kurang dari sebulan, agak sulit memang untuk mengumpulkannya. Perlu pengorbanan yang cukup besar pula untuk mendapatkannya. Rooney jadi bingung darimana Sidic bisa mendapatkan uang secepat itu.
“Wah hebat lo Dic! Dapet darimana tuh uang sebanyak itu?”
“Hahaha. Sebenernya uang ini gue ambil dari tabungan gue selama satu semester ini.”
Rooney jadi teringat bahwa dia sebenarnya juga memiliki tabungan yang cukup banyak hasil dari ia mengumpulkan sisa uang sakunya selama di bangku kuliah. Walaupun hanya sepuluh ribu seminggu, pasti ia letakkan uang tersebut di dalam laci tempat ia menyimpan tabungannya. Langsung saja dia berpikir untuk menggunakan hasil jerih payahnya mengumpulkan uang tersebut untuk membeli tiket MU.
“Aha! Ide bagus tuh Dic. Gue juga mau pake uang tabungan gue ah. Terus kapan nih kita beli tiketnya?”
“Nah gitu dong. Gimana kalo besok aja? Lebih cepat lebih baik, sebelum tiketnya habis diborong calo.”
“Oke! Kalo gitu gue itung-itung uangnya dulu ya.”
“Sip deh.”
Dengan berbinar-binar, Rooney dan Sidic melangkah ke kelas untuk kuliah. Dalam piriran mereka terpampang dengan jelas suasana gemuruhnya Gelora Bung Karno yang benar-benar bergelora. Riuh gemuruh yang memekakkan telinga seolah terdengar sangat dekat.
Selesai kuliah, Rooney langsung pulang ke rumah. Ia kemudian membuka laci rahasia yang tesembunyi di dalam lemari tempat penyimpanan uang tabungannya. Disitu ia melihat ada tumpukan uang berwarna merah, seratus ribuan. Setelah dihitung ternyata ia memiliki tabungan sebesar Rp 2.400.000. Cukup banyak memang, Rooney tak pernah berniat menyimpan uang di bank. Ia merasa menabung di bank terlalu berbelit-belit. Menyimpan uang di rumah lebih praktis dirasa bila ada momen seperti ini. Ia tak perlu repot-repot ke bank untuk mengambil uang. Tinggal buka lemari, dah wah, dana segar siap untuk dipergunakan secara cepat.
Rooney sangat rela mempergunakan seperenam uang miliknya. Tanpa ragu-ragu ia lalu mengambil empat lembar uang merah tersebut unruk kemuadian ia simpan di dompet agar besok bisa langsung ia pergunakan untuk menbayar tiket yang akan dibelinya.
****
Siang itu terasa sangat panas, cuaca bulan Juli yang khas. Rooney dan Sidic bersiap pergi ke Senayan. Kebetulan hari itu mereka sedang tidak ada kuliah. Setelah janjian bertemu di sebuah mal, mereka berangkat naik angkot ke terminal bus terdekat. Lalu naik bus ke daerah Grogol untuk lanjut naik Busway ke Senayan.
Setibannya disana, mereka melihat kemegahan sebuah stadion raksasa kebanggan Indonesia. Komplek stadion pun terlihat sangat luas dikelilingi taman-taman yang asri. Sesampainya di dalam, mereka melewati jogging track yang melingkari arena stadion. Lokasi stand penjualan tiket pertandingan superdahsyat terdapat di depan pintu masuk stadion. Didepannya terpampang tulisan “Loket Penjualan Tiket Manchester United Asia Tour Indonesia 2009: Manchester United vs Indonesian All Star.” Langsung saja mereka menuju kesana dan mengantri di sebuah barisan menuju mulut loket.
“Wah, padahal masih sebulan lagi ya Dic tuh pertandingan, tapi kok udah rame aja ya nih loket?”
“Ya namanya juga pertandingan terdahsyat sepanjang sejarah pesepakbolaan bangsa Indonesia Ron, begini deh jadinya.”
“Hahahaha. Ada-ada aja lo. Tapi iya juga sih, buktinya kita juga ikut ngantri ya.”
“Hahaha. Iya-iya bener.”
Setelah 20 menit mengantri, akhirnya Rooney dan Sidic mendapatkan tempat terdepan tepat di mulut loket untuk dapat membel tiket. Di dalamnya terlihatlah seorang mba-mba yang cukup cantik menyapa dengan ramah. Sidic merebut tempat Rooney yang ada di depannya untuk bisa berbicara dengan si mba-mba.
“Selamat siang Mas!”
“Siang Mba!!” Dengan gaya sok cool Sidic menyapa penjaga loket yang cantik. “Saya mau beli dua tiket tribun dong untuk saya dan teman saya.”
Si mba menyobek dua lembar tiket yang berada di atas mejanya lalu memberikan tiket tersebut kepada Sidic.
“Ini dua tiketnya Mas jadinya Rp 800.000.”
“Iya terima kasih ya Mba.” Vidic mengulurkan tangannya sambil melemparkan senyum kepada mba-mba penjaga tiket tersebut.
Muka si mba pun memerah, ia malu mingkin diberi senyuman oleh pria setampan Sidic. Memang ia termasik laki-laki yang cukup tampan dibandingkan Rooney. Mereka berdua agak mirip, hanya saja kulit Sidic lebih putih daripada Rooney, warna khas keturunan Chinese. Meskipun begitu, matanya tidak sipit dan dibalut kacamata half frame menambah kekerenannya. Rambutnya lebih panjang dan lurus sedikit dibanding Rooney. Pantas saja bila beberapa wanita akan terpana melihatnya, sampai-sampai Rooney sering minder bila sedang berjalan bersamanya.
Sidic memberikan satu tiket untuk Rooney, kemudian mereka menaruhnya di dompet masing-masing. Perjalanan pulang terasa lebih menyenangkan. Perasaan lega bercampur dengan rasa penasaran dalam benak mereka. Satu bulan lagi. Ya, satu bulan mereka harus menuggu.
BAB IV
17 Juli 2009. Tepat dua tahun sebelum pertandingan akbar MU vs Indonesia akhirnya berhasil digelar. Musim liburan kuliah semester genap sudah bergulir, dan akan berlangsung selama dua bulan lamanya. Setiap hari Rooney selalu meng-update¬ berita tentang kedatangan MU. Pagi ini juga ia menyaksikan Apa Kabar Indonesia Pagi pukul tujuh. Ia menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat menantikan pertandingan terbesar yang akan dilakoni Timnas Indonesia sepanjang sejarah. Siaran berita tersebut menayangkan betapa fanatiknya fans MU di seluruh penjuru Indonesia. Ada yang menjadi fans dadakan, hingga saat ditanya detail oleh wartawan seputar MU mereka hanya menjawab seadanya dan bahkan salah. Sampai ada penjual merchandise dadakan yang siap memenuhi areal Stadion Utama Gelora Bung Karno. Mereka akan menjual kaos, topi, shal, hingga balon berlogo “Setan Merah” Manchester United.
Persiapan di SUGBK sudah seratus persen. Persiapan penyambutan Manchester United di Hotel Ritz Carlton juga sudah nyaris sempurna karena rencananya MU dan official-nya akan beristirahat disana saat singgah di Indonesia lusa malam. Sementara itu, Timnas Indonesia sedang menjalani latihan rutin di sebuah lapangan di Jakarta. Mereka menginap di hotel sebelahnya, JW Marriott. Dua hotel berstandar internasional yang sudah terkenal di seluruh dunia. Banyak wisatawan maupun pebisnis asing yang menginap di dua hotel tersebut.
Hotel JW Marriott pernah dihantam oleh sebuah bom berdaya ledak cukup besar hingga menghancurkan bagian basement dan lobby hotel serta menewaskan beberapa penghuninya pada tahun 2003 yang lalu. Setelah diusut, teror bom bunuh diri tersebut terjadi atas komando dari Noordin M. Top, buronan teroris asal Malaysia yang paling dicari di seluruh negeri. Meskipun aksinya sudah berulang kali terjadi di Indonesia, namun belum bisa tertangkap juga oleh polisi Indonesia.
Masih sedikit ngantuk, Rooney menonton sambil sarapan nasi goreng yang sudah disiapkan ibunya. Ibu Rooney memang selalu membuatkan sarapan sebelum ia berangkat kerja, jadi Rooney hanya tinggal menikmatinya saja setiap pagi. Rooney selalu sarapan sebelum mandi, saat sarapan ia selalu ditemani siaran berita di televisi. Biasanya ia menghabisakan sarapannya dengan terburu-buru karena hampir setiap hari telat bangun untuk kuliah. Namun kali ini ia menikmati sarapannya dengan santai, itulah enaknya liburan. Setengah jam ia memerlukan waktu untuk menghabiskan sarapannya kali ini.
Mulai bosan, Rooney mengganti-ganti saluran TV. TV One, Metro TV, TPI, Indosiar, RCTI, SCTV, Trans|7, Trans TV, Global TV, ANTV, Jak TV, O Channel, DAAI TV, Elshinta TV, Space Toon, Cahaya TV Banten, Banten TV, sampai TVRI ia jelajahi karena bingung apa yang harus ia tonton sesuai dengan keinginan hatinya. Sebenarnya ia berharap memiliki saluran TV kabel, tapi sudah cukuplah saluran TV nasional dan TV lokal yang tersedia. Akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada saluran berita terpercaya, Metro TV. Dan saat itu juga Rooney tercengang.
****
Pukul delapan pagi, Breaking News Metro TV. Rooney benar-benar tercengang saat itu. Perasaaannya tak menentu. Ia tak percaya akan apa yang dilihatnya. Reporter Metro TV nan cantik jelita, Gadiza Fauzi, melaporkan secara langsung berita duka. Bukan sekedar berita duka biasa, kali ini berita duka bagi bangsa. Suasana hiruk pikuk tergambar di dalam kotak hitam 29 inchi. Tangan rooney bergetar, air mata mulai mengalir.
Musibah datang, kejadian tak disangka terjadi. Rooney menyaksikan secara langsung meskipun tak hadir di TKP, bagaimana ricuhnya suasana saat itu. Asap pekat masih mengepul, dahan pohon bertumbangan, orang-orang berlarian, beberapa bule mengucurkan darahnya sambil merintih kesakitan, ambulans yang melengkingkan sirinenya, pecahan kaca berhamburan, serta kepanikan sang reporter itu sendiri sambil memberikan informasi yang terengah-engah.
Naluri seorang wartawan terkadang harus bertentangan dengan hati nuraninyanya. Bukannya mereka tidak mau menolong orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan, tetapi mereka harus menuruti nalurinya. Naluri untuk mendapatkan berita yang komprehensif. Benar juga, karena masih banyak orang disana yang bisa memberikan pertolongan secara langsung. Dan para reporter itu masih bisa memberikan laporan kepada pemirsanya yang haus akan informasi dan berita.
Judul Breaking News tersebut adalah “Bom Kuningan”. Lokasi ledakan bom tersebut memang terjadi di kawasan Perkantoran Mega Kuningan, Jakarta. Daerah dimana Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott berlokasi. Ya, memang dua hotel itu yang diguncang bom. Betapa kaget dan terenyuhnya hati Rooney. Ia menyaksikan begitu porak porandanya kedua hotel tersebut. Polisi mulai berdatangan ke tempat kejadian. Mobil-mobil bercat abu-abu khas mobil patroli polisi memenuhi jalanan. Mobil raksasa merah pemadam kebakaran juga tak terhitung jumlahnya, menerobos kerumunan, memadamkan kebakaran.
Gadiza si reporter masih terus melaporkan langsung dari tempat kejadian. Wajahnya hanya di shoot beberapa kali saja oleh kamera. Gambar ditelevisi hanya memperlihatkan suasana disana, namun suara Gadiza tetap terdengar. Saat kamera kembali menyorot wajah Gadiza, ia terlihat sedang berusaha mewawancarai seseorang yang ada disana. Hampir semua orang berlarian. Ada seseorang yang terlihat tak begitu panik. Gadiza menghampirinya dan melontarkan beberapa pertanyaan. Rooney masih terus menyimak.
“Maaf Pak, bisa diceritakan apa yang baru saja terjadi disini?”
“Ada dua kali ledakan bom Mba.” Seorang pria paruh baya yang hanya memakai kaos putih dan celana pendek terdengar santai menjawab.
“Dua buah bom meledak secara berurutan. Pertama di Hotel JW Marriott, selang sepuluh menit kemudian terjadi ledakan lagi yang lebih besar di Hotel Ritz Carlton.”
“Lalu sebelum ini apa yang Bapak lakukan disini?”
“Saya memang biasa setiap hari lari pagi di daerah sekitar sini. Ketika saya sedang melintasi kawasan sini, terjadi sebuah ledakan yang mambuat saya sangat kaget dan berhenti sejenak. Kaca-kaca berpecahan, dahan pohon bertumbangan, dan orang-orang mulai panik berlarian. Ledakan itu di JW Marriott. Kemudian saya berinisiatif untuk menolong beberapa orang yang tergopoh-gopoh berjalan keluar dan membaringkannya di trotoar karena belum ada ambulans dan tim medis yang datang.”
“Kapan ledakan itu terjadi dan kapan ledakan yang kedua terdengar?”
“Ledakan yang pertama terjadi sekitar dua puluh menit yang lalu. Kemudian saat saya sedang membantu orang-orang, ledakan kedua terdengar di hotel sebelah kira-kira sepuluh menit yang lalu. Kedengarannya lebih besar daripada yang pertama.”
“Jadi sekarang apa saja yang sudah bapak lakukan disini?”
“Setelah ledakan kedua terjadi, mobil ambulans, polisi, dan pemadam kebakaran mulai berdatangan. Saya membawa beberapa korban ke mobil ambulans hingga masing-masing petugas menjalankan tugasnya masing-masing secara lebih profesional. Jadi, ketika sudah tidak ada yang membutuhkan pertolongan saya lagi, saya bisa memberikan informasi yang fresh untuk masyarakat di rumah.”
“Baik bapak, terima kasih atas informasinya.” Sambil menjabat tangan bapak tersebut, Gadiza mulai mencari petugas yang bisa memberikan informasi.
Mata kamera melirik kobaran api yang disembur air oleh pemadam kebakaran. Kepanikan juga masih diperlihatkan secara jelas oleh orang-orang yang ada di sekitar situ. Teknik longshot menggambarkan secara luas apa yang terjadi disana. Sampai akhirnya kamera kembali menyorot Gadiza yang berusaha bertanya kepada salah seorang yang kelihatannya komandan yang sedang berkomunikasi lewat radio dari mobilnya.
Polisi tersebut terlihat sangat sibuk hingga Gadiza harus menuggu beberapa saat. Sampai akhirnya ia bersedia untuk dikorek menjelaskan apa yang sesungguhnya telah terjadi. Joko Suparto, nama yang tertera di badge seragamnya.
“Bisa dijelaskan apa yang sedang terjadi di kedua hotel yang luluh lantah ini Pak?”
“Dua buah bom meledak di dua hotel yang bersebelahan. Satu di Hotel JW Marriott dan satu di Hotel Ritz Carlton. Kami sedang menyelidiki seberapa besar ledakan, apa yang sebenarnya menyebabkan ledakan, dan apa motif dari pelaku. Tim gegana sudah kami datangkan untuk menyisir daerah ini, dan sampai sekarang belum ada laporan tentang adanya bom lagi.”
“Berapa korban yang tewas saat ini Pak? Mengingat begitu besarnya bom yang meledak.”
“Belum ada laporan pasti mengenai hal itu Mba, jadi maaf saya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena saya harus berkoordinasi dengan anak buah saya yang berada di lapangan. Tunggu saja konfrensi persnya, pasti ada.”
“Baiklah Pak kalau begitu terima kasih atas informasinya dan selamat bekerja melanjutkan tugas Anda.”
****
Sudah pukul sembilan saat itu. Gadiza Fauzi sudah tak nampak lagi di televisi. Yang ada sekarang adalah Kania Sutisna Winata, seorang News Anchor yang sedang membacakan berita. Masih dengan judul “Bom Kuningan”, Breaking News Metro TV masih menyiarkan berita yang komprehensif. Sudah satu jam berjalan, informasi pun bertambah.
Seluruh News Ticker menginformasikan kejadian Bom Kuningan. Kania memberitakan bahwa saat ini sudah ada tujuh orang korban yang dipastikan tewas ditempat, tiga diantaranya hancur tak terbentuk dan hanya menyusakan kepala yang setengah utuh. Puluhan orang luka parah sudah dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat.
Ternyata bom yang meledak di kedua hotel tersebut hanya berkategori low explosive atau berdaya ledak rendah. Namun karena meledak di ruangan tertutup, efeknya menjadi lebih dahsyat. Dibandingkan dengan bom JW Marriott pada enam tahun yang lalu, efek dari ledakan yang sekarang masih lebih rendah. Waktu itu bom berdaya ledak tinggi memakan korban tewas 12 orang dan 150 korban luka-luka.
Rooney masih tertegun menyaksikan berita tersebut, bahkan piring bekas sarapan pun masih berada di tangannya. Sekarang ia menonton berdua dengan ayahnya yang sudah tidak bekerja karena memasuki usia pensiun. Masih teringat Manchester United Asia Tour dalam benak Rooney. Ia menyangsikan bahwa MU akan datang dua hari lagi, tapi ia juga yakin bahwa Timnas Indonesian Allstar akan tetap bisa bertanding dengan MU.
Breaking News terus berlanjut dengan perbincangan mengenai Bom Kuningan yang dikaitkan dengan Manchester United Asia Tour Indonesia 2009. Kania masih membawakan perbincangan tersebut. Ia kini berbincang dengan seorang narasumber dari promotor pertandingan.
“Apa reaksi MU ketika mendengar kabar bom yang mengguncang Jakarta?”
“Kebetulan tim saat ini baru saja sampai di Malaysia untuk bertanding dengan Timnas Malaysia besok. Mereka sangat menyesalkan kejadian terorisme ini dan dari skuad MU sendiri sebenarnya masih tetap ingin singgah di Indonesia. Namun sepertinya manajemen sanagt mempertimbangkan aspek keamanan bagi tim dan official.
“Lalu apa keputusan yang diambil tim stelah terjadinya kejadian ini? Pasalnya aksi teror ini menerpa hotel yang akan menjadi tempat MU dan para official-nya menginap.”
“Ya kami sebagai promotor di Indonesia sebearnya masih sangat berharap pertandingan tetap bisa digelar. Karena kami akan mengalami kerugian yang sangat besar apabila perhelatan ini batal. Namun kami tidak bisa menentukan apakah MU akan tetap bertanding atau tidak. Kita tunggu saja press conference yang akan menjelaskan jadi tidaknya MU Asia Tour di Indonesia nanti malam.”
Informasi terus berkembang dan semakin aktual. Hingga pukul sebelas siang, akhirnya Rooney teringat bahwa ia harus melaksanakan shalat Jumat pukul dua belas nanti. Jadi ia segera bersiap mandi, lalu makan, barulah berangkat ke masjid di dekat rumahnya. Setelah shalat ia juga ada janji dengan pacarnya untuk pergi jalan-jalan. Rooney pergi shalat dengan memakai sarung dan sesemprot parfum yang hanya dipakainya seminggu sekali. Dengan agak berat hati, ia pun ikhlas meninggalkan siaran berita yang sedang panas-panasnya.
BAB V
Seusai shalat Jumat, Rooney bergegas berganti sarung dengan celana jins. Ia bersiap untuk ke rumah pacarnya yang berada cukup jauh dari rumahnya, sekitar tujuh kilometer. Ia berangkat kesana dengan menggunkan angkutan kota. Dulu ia selalu bepergian dengan motor bebek 125cc-nya, namun sejak beberapa kecelakaan yang menimpanya beberapa minggu yang lalu membuat motornya hancur dan akhirnya dijual. Biasanya ia lebih memilih berjalan kaki sejak tidak memiliki motor, hanya jarak yang cukup jauhlah yang bisa membuatnya naik angkutan umum ketika bepergian, terpaksa. Rooney sangat membenci angkot.
Dengan kaos warna hitam dibalut sweater warna putih, Rooney menyelipkan headset diantaranya. Ia pergi sambil mendengarkan siaran berita di radio melalui ponsel XpressMusic miliknya. Siaran Radio Berita Elshinta yang didengarnya. Rooney tak mau ketinggalan sedikitpun perkembangan informasi mengenai bom Kuningan dan korelasinya dengan Manchester United Asia Tour 2009 ke Indonesia. Ia masih benar-benar mengharapkan MU mau singgah di Indonesia.
Sepanjang perjalanan, informasi yang ia dapatkan mulai bertambah. Mulai dari kepastian bom dilakukan dengan modus bom bunuh diri, hingga isyu bahwa bom tersebut ditujukan untuk mengancam capres sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu masih menjabat. Memang saat itu suhu politik di Indonesia masih panas-panasnya. Pemilu baru saja bergulir pada 8 Juli yang lalu. Ketika itu yang bertarung untuk memperebutkan kursi panas adalah Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subiakto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Wiranto. Dan untuk sementara pasangan SBY-Budiono unggul hingga 60% lebih suara pada Quick Count atau perhitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey kredibel di Indonesia, semua menunjukkan hasil yang nyaris sama. Mungkin isyu yang stu ini muncul karena adanya kabar bahwa dua lawan politik SBY berasal dari militer dan memberikan teror lewat bom.
Rooney berpindah angkot, ia baru setengah perjalanan. Di angkot ini ia mendapati si supir yang orang batak sedang bercakap-cakap dengan temannya yang kelihatannya orang jawa dan berada di kursi penumpang depan.
“Wah-wah gila kali bah. Awak dengar tadi ada bom lagi di Jakarta ya?!”
“Iya lah Bang, tadi saya sempat nonton berita bom meledak di hotel tempat MU mau nginap.”
“Alah paling juga kerjaannya si Prabowo tuh. Dia kan bisa aja nyuruh anak buahnya buat neror si SBY.”
“Ya, emang sih. Tapi kan itu bom meledak di jakarta pas MU mau dateng ke Indonesia, pasti tuh teroris mau bikin citra buruk Indonesia di mata dunia.” Rooney melihat bahwa teman si sopir ini cukup berpendidikan.
“Gak mungkin! Pasti karena SBY menag lagi deh.”
Percakapan berhenti sejenak ketika Rooney telah sampai di tempat tujuan. Angkot berhenti kemudian Rooney membayar ongkosnya. Entahlah percakapan antara si batak dan si jawa itu berlanjut semakin seru atau tidak. Yang pasti Rooney menganggap bahwa bom itu memang untuk membatalkan MU Asia Tour ke Indonesia sekaligus memperburuk citra bangsa ini. Betapa tidak, semua mata dunia terutama pecinta sepak bola pasti sedang tertuju pada MU Asia Tour. Setelah kejadian ini, pastilah dunia terbuka matanya bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat jauh dari kata aman.
Rooney menghapus pikirannya sejenak, ia melepas headset dari telinganya, dan berfokus pada acaranya hari ini. Berkencan dengan sang pacar pujaan hati, Luna.
Ketika tiba di sebuah rumah yang sederhana nan manis, Rooney mengucapkan salam.
“Assalamu’alaikum!”
Lalu munculah sesosok gadis jelita dengan rambut sebahu menutupi wajahnya yang mungil. Memakai kaos putih dengan dibalut cardigan putih, sangat kontras namun serasi dengan pakaian yang dikenakan Rooney. Rupanya ia telah menunggu Rooney agak lama.
“Wa’alaikumsalam. Kok lama sih Ron?” Dengan artikulasi ‘R’ yang khas layaknya orang Jerman, Luna menyapa Rooney.
“Iya nih, angkotnya ngetem lama bener. Males banget deh. Haaah!”
“Yaudah masuk sini minum dulu.”
“Oke. Jadinya kita mau kemana nih?”
“Nonton aja yuk?!”
“Emang ada film apaan sekarang yang bagus?”
“Gak tau deh liat aja nanti. Hahahaha.”
“Huuu, payah masa ngajak nonton gak tau mau nonton apa. Hehe.”
“Ah biarin aja. Yuk!”
Rooney dan Luna segera berpamitan dengan ibunya. Mereka kemudian berangkat menggunakan motor milik keluarga Luna. Rooney sudah tidak trauma lagi saat itu untuk mengendarai motor. Tidak pernah kapok dirinya untuk memacu adrenalin melalui kebut-kebutan.
****
Sepulangnya Rooney dan Luna dari jalan-jalan, mereka kemudian mencari tempat yang asik untuk makan malam. Mereka memperhatikan pinggir-pinggir jalan yang dilewati. Hampir sampai mereka di rumah Luna, hingga mereka singgah di tempat pecel lele yang menurut Luna sambal pecelnya dan nasi uduknya benar-benar enak. Merekapun memesan dua pecel lele, dua es teh manis, dan tiga piring nasi uduk, satu untuk Luna dan dua untuk Rooney. Selain sedang lapar-laparnya, Rooney memang sangat menyukai nasi uduk, bahkan sangat fanatik.
Sambil menunggu pesanan, Rooney menonton berita dari TV 14 inchi yang ada di warung pecel lele tersebut. Tak pelak lagi, saluran yang disetel saat itu adalah Metro TV. Masih berlanjut Breaking News yang sejak pagi siaran. Tommy Tjokro saat itu yang membawakan berita. Press conference dari official dan manajemen tim MU disiarkan secara langsung.
Kami selaku Event Organizer Management Manchester United Asia Tour 2009 sangat terkejut mendengar kabar bahwa telah terjadi pengeboman di Jakarta, kota dimana MU akan melakoni pertandingan melawan Timnas Indonesia. Sebenarnya skuad MU sendiri masih ingin bertanding dengan Timnas Indonesia. Namun pada akhirnya kami sangat menyesal untuk memutuskan hal ini, tapi dengan pertimbangan aspek keamanan kami harus menyampaikan bahwa Manchester United tidak mungkin untuk bertanding di Jakarta dalam waktu dekat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kami sungguh menyesal akan hal ini, namun kami percaya bahwa Indonesia secepatnya akan kembali kondusif. Jakarta juga akan pulih seratus persen untuk bisa kembali berdenyut. Semoga tahun depan MU akan bisa hadir di tengah-tengah fansnya di Indonesia.
Rooney kecewa. Sangat sangat kecewa. Perasaannya kembali luluh lantah mendengar kabar tersebut. Ia kemudian mengeluarkan tiket Manchester United Asia Tour dari dalam dompetnya. Diperhatikannya ada tulisan Indonesian Allstar vs Manchester United. Diperhatikannya lama-lama. Semakin lama, semakin sakit hatinya. Dirobek jadi dua tiket itu, dirobek lagi jadi empat, delapan enam belas, sampai kecil-kecil sekali tak terlihat bentuknya.
Sambil mengelus kepala pacarnya dengan lembut, Luna menyabarkan Rooney.
“Sabar aja ya Ron, mungkin emang bukan tahun ini.”
Press conference kemudian berlanjut dengan pernyataan dari event organizer dalam negeri. Masuh sayup-sayup terdengar oleh Rooney suara orang berbicara di televisi.
Bagi para pemegang tiket Manchester United Asia Tour 2009 jangan khawatir soal penggantian biaya tiket. Pengaturan pengembalian akan kami umumkan dalam waktu dekat. Bagaimanapun juga, event ini merupakan tanggung jawab kami. Jadi pasti kami ganti meskipun kami harus merugi hingga 5 juta dollar. Siapkan tiket Anda dan kami akan ganti sejumlah uang yangAnda bayarkan.
Gila, Rooney menyesal. Namun tak memperlihatkan ekspresi penyesalannya. Apapun yang terjadi, Rooney sangat kecewa. Saat ini ia tak perduli soal uang penggantian tiket. Yang ia pikirkan hanyalah Manchester United. Hanya Manchester United. Bahkan ia lupa bahwa di depannya sudah ada pecel lele yang nikmat. Luna pun hanya bisa memandang kasihan terhadap kekasihnya itu.
BAB VI
Sudah seminggu berlalu sejak bom Kuningan terjadi. Semakin jelas teror bom yang menggagalkan kedatangan MU. Bom itu dilakukan atas komando Noordin M. Top. Pelaku yang sama pada bom JW Marroitt pertama 5 Agustus 2003 serta bom-bom lainnya yang meneror Indonesia. Manchester United tetap melangsungkan Tour Asianya di Malaysia dan memenangkan pertandingan dengan skor 3-2. Lalu dilanjutkan ke Cina dan Korea Selatan.
Rooney tak mengerti kenapa ada orang yang memiliki jiwa sekeji itu. Dengan dalih berjihad, sesungguhnya cara tersebut sangat salah dan justru menuai dosa yang tak terhingga banyaknya. Belum lagi efek negatif yang luar biasa mencoreng wajah bangsa dan merenggut jiwa-jiwa tak berdosa. Risiko terdahsyat dari aksi teror tersebut menurut Rooney adalah batal datangnya MU ke Indonesia. Harapan Rooney dan tentunya fans-fans di Indonesia pupus begitu saja.
Semakin jelas lengkap juga teror bom merenggut sembilan nyawa. Tiga warga negara Indonesia, tiga warga negara Australia, dua warga negara Belanda, dan satu warga negara Selandia Baru. Yang terakhir itu adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan semen terbesar di Indonesia, ia meninggal saat dalam perjalanan ke rumahh sakit. Sementara dua orang WNI akhirnya dapat diidentifikasi sebagai pelaku langsung bom bunuh diri.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sikap prihatinnya kepada rakyat Indonesia dan akan segera menugaskan Kapolri untuk bisa membekuk otak pelaku pengeboman yang sesungguhnya. Presiden pun menyatakan maaf atas sikapnya yang pernah mengaitkan teror bom ini dengan ancaman terhadapnya sebagai presiden terpilih.
Setelah melakukan operasi penangkapan pada 7 dan 8 Agustus 2009, Polri mengumumkan identitas kedua pelaku bom bunuh diri, yaitu Dani Dwi Permana asal Bogor dan Nana Ikhwan Maulana asal Pandeglang. Polisi mengaku mendeteksi ada 11 orang yang diduga terlibat dalam pengeboman tersebut, termasuk Noordin M Top sebagai otak pelaku utama dan Ibrohim sebagai orang dalam di Hotel Ritz-Carlton yang menyelundupkan bom ke dalam hotel. Polisi berhasil menangkap atau menembak mati sejumlah tersangka pelaku pengeboman lainnya, walaupun masih ada beberapa aktor yang buron.
Dua bulan setelahnya pada 17 September 2009, Noordin M. Top berhasil di tembak mati oleh tim Densus 88 Antiteror. Kematiannya diharapkan dapat memutus mata rantai terorisme di Indonesia menyusul kematian partnernya Doktor Azhari yang sama-sama warga negara Malaysia sebagai ahli perakit bom pada 2005 yang lalu.
Indonesia kembali kondusif. Pengembalian uang tiket MU Asia Tour juga telah dilakukan. Cukup menyesal juga sebenarnya Rooney telah merobek-robek tiket yang seharusnya bisa mengembalikan uang tabungannya. Tapi yasudahlah. Kebatalan MU datang ke Indonesia jauh lebih disesalkan oleh Rooney dibanding ia harus kehilangan uang 400.000-nya akibat emosi sesaatnya.
****
“GOOOOOOOOOOOL!”
Gol pertama dari Bambang pamungkas berhasil disarangkan ke gawang MU yang dijaga kiper yang akan pensiun tahun ini berumur 41 tahun, Manchester United. Gol yang begitu indah hasil dari kerjasama dengan umpan Ponaryo Astaman yang ditendang first time dari luar kotak penalti. Para pemain Timnas Indonesia bersorak, penonton pun ikut bersorak.
Rooney, Sidic, dan Bambang bertaruh. Bambang memang paling suka mengajak kedua temannya taruhan. Ia adalah seorang Jawa yang mulai menjadi teman dekat Rooney dan Sidic sejak memasuki semester tiga di bangku kuliah. Badannya kekar dan hitam legam seperti kuli bangunan, urat-uratnya pun terlihat sangat tebal. Anaknya memang agak bandel, benar-benar kontras dengan Rooney dan Sidic. Mereka pun setuju untuk bertaruh siapa yang akan menjadi pemenang pertandingan ini.
“Hayolah kita tarohan, gue pegang Indonesia tercinta yah!” Bambang menantang.
“Hahaha. Yang bener lo mana mungkin MU bisa dikalahin sama Indonesia doang!” Rooney mengejek.
“Nah makanya kita liat aja nanti. Sekarang, mau tarohan berapa nih kita.”
“Udahlah, pasti kalah deh lo kalo lo pegang Indonesia.” Sidic mendukung Rooney, sambil memukul ringan kepala Bambang.
“Yaudah jangan banyak ngomong. Nih sekarang lo berdua lawan gue sendirian.” Bambang menunjukkan uang seratus ribuan.
“Oke. Nih gue pasang buat MU.” Rooney memberikan uang seratus ribu kepada Bambang sebagai uang taruhan.
“Gue juga.” Sidic juga menyodorkan uangnya ke Bambang.
“Nah gitu dong! Gue simpen ya. Jadi kalo gue menang, gue dapet 200.000. Tapi kalo lo berdua yang menang, seratus ribu punya gue lo bagi dua yah. Hahahah.”
“Iya gak apa-apa. Biar sengeng deh lo. Lagipula Indonesia gak akan bisa menang. Hehehe.” Rooney ketawa jahat.
Pertandingan terus berlanjut. Ball possession masih lebih didominasi para pemain Timnas Indonesia. Sepertinya pertandingan akan berlangsung sangat sengit. Sejak kick off kedua setelah gol Bambang Pamungkas, MU menyerang secara bertubi-tubi, sedangkan Indonesia mulai mempertahankan gawangnya. Kiper utama Indonesia saat ini adalah Feri Rotinsulu, mempertahankan gawangnya di babak yang pertama. Untuk babak kedua, giliran kiper muda berbakat Dian Agus Prasetyo.
Untuk pertandingan persahabatan seperti ini memang tak terbatas jumlah pergantian pemain. Jadi manajer tim seperti Benny Dollo yang masih melatih Timnas Senior Indonesia, juga Sir Alex Ferguson yang akan segera pensiun tahun depan sangat leluasa untuk menguji coba para pasukannya, baik yang lama maupun yang baru saja bergabung.
Manchester United tahun ini membawa tim yang baru. Fergie, panggilan akrab Sir Alex Ferguson, meracik timnya dalam formasi 4-4-2. Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville sudah pensiun. Gawang MU masih dijaga oleh Edwin van Der Saar meskipun umurnya sudah kepala empat, semakin tua semakin matang. Bek tetap diperkuat oleh Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, John O’Shea, dan pemain muda Brazil Rafael. Di barisan tengah ada kebanggan Asia Park Ji Sung, Michael Carrick, Owen Hargreaves, dan Louis Nani. Serta penyerang dipertajam oleh Michael Owen dan Wayne Rooney.
Sementara itu, di bangku cadangan terlihat Christiano Ronaldo bernomor punggung 11, nomor punggung yang dahulu dipakai oleh Ryan Giggs sebelum gantung sepatu. Ya, Christiano Ronaldo telah kembali setelah menjadi pemain termahal sejagat pada 2009 yang lalu. Ia juga sukses membawa tim barunya saat itu, Real Madrid, memuncaki klasemen akhir Liga Spanyol pada musim 2009-2010. Tapi kemudian di bursa transfer musim dingin 2011, Chriistiano Ronaldo memutuskan ingin kembali ke Manchester United. Klub yang membesarkan namanya dan tempat kemampuannya terasah tajam itu dirasakannya lebih menyenangkan. Atmosfir sepak bola Inggris benar-benar membuatnya tak tahan berlama-lama meninggalkan Inggris, negara asal sepak bola modern. Cedera engkel yang membuatnya absen selama setengah musim 2010-2011 membuat harganya jatuh. Oleh karena itu MU sangat siap untuk menampungnya kembali.
Manchester United semakin kuat dan kokoh stelah mendapatkan Treble Winner lagi pada tahun ini. Trofi juara Liga Inggris didapatkkannya dengan sangat mudah musim 2010-2011 yang lalu setelah kehilangan tahta juaranya yang direbut Chelsea pada musim 2009-2010. Trofi juara FA juga kembali didapatkan setelah menekuk Liverpool pada partai finalnya. Serta merebut kembali trofi Liga Champions Eropa yang telah direnggut Barcelona pada dua tahun yang lalu di Roma. Tahun lalu memang agak suram bagi MU setelah ditinggal Christiano Ronaldo. Namun MU bangkit dan sudah bisa beradaptasi tanpa Ronaldo. Kini ia kembali dan siap menggempur Indonesia pada partai pertamanya setelah come back dengan Manchester United.
Rooney dan Sidic serta fans lainnya terus mengagung-agungkan MU.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
Bambang menyahut, begitu juga supporter yang lain pembela Tim Merah Putih.
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
Suasana stadion kembali gemuruh setelah agak tenang beberapa saat lalu.
BAB VII
Indonesia telah kembali kondusif. Akhir tahun 2009 telah datang. Rooney dan Indonesia telah melupakan tragedi yang mencoreng nama bangsa. Rooney ingin sekali mengakhiri akhir tahun bersama sahabatnya, Sidic. Sidic mengajak Rooney untuk meghabiskan malam tahun baru 2010 untuk menonton Musical Fireworks di dekat rumah Sidic.
Rooney tak bisa memenuhi tawaran temannya itu. Sidic akan pergi bersama pacarnya yang baru tiga bulan lalu ia rajut dalam cinta. Sidic bertemu dengan pacarnya itu saat akan mengembalikan tiket MU Asia Tour yang batal tanding dengan Indonesia. Ia bertemu dengan seorang perempuan cantik yang juga merupakan fans MU yang fanatik. Dan ternyata perempuan itu adalah mahasiswi baru di kampus Rooney dan Sidic kuliah. Semakin akrab mereka saat bersama dalam penggarapan proyek sebuah UKM di kampus. Akhirnya Sidic memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepadanya tanpa waktu pendekatan yang panjang.
Rooney tak ingin mengganggu malam tahun baru Sidic yang akan dilewati dengan indah bersama pacarnya. Rooney menyadari bahwa masa-masa awal pacaran adalah masa yang paling indah untuk dijalani, meskipun Sidic sebenarnya tidak mempermasalahkan Rooney yang akan mengganggu masa indahnya. Hingga Sidic berulang kali bertanya untuk mengajak Rooney pada hari terkhir 2009 melalui telepon.
“Ron, ayolah ntar malem kita jalan!”
“Sori Dic, gue bener-bener gak enak ganggu lo berdua.”
“Alah alesan aja lo. Gue gak pernah berpikiran kalo lo bakal ganggu gue sama pacar gue qo. Gue malah seneng bgt ada yang nemenin, apalagi kta bertiga sama-sama fans berat MU. Pasti nyambung deh kalo kita ngobrol. Ayolah Ron, ikut ya?!”
“Gue gak bisa Dic. Maaf banget ya. Lagipula kemungkinan keluarga besar gue bakal dateng kerumah malem ini, gak enak kan kalo guenya gak ada.” Rooney mencoba berdalih.
“Ah bener-bener lo mah, ada aja alesannya. Terserah lo deh. Yang penting lo jangan pernah berpikir kalo lo ngeganggu gue. Kita ini sahabat Ron.”
“Iya Dic, gue ngerti. Tapi kali ini maaf ya gue gak bisa ikut.”
“Yaudah deh kalo begitu. Sampe ketemu tahu depan yah!”
“Oke. Thanks Dic. Have a nice new years eve!.
“Thanks Ron. Lo juga ya.”
Sedikit sakit sebenarnya hati Rooney. Ia iri akan apa yang sahabatnya miliki. Seorang kekasih yang mengerti kekasihnya. Membangun saling pengertian dan kepercayaan tanpa adanya keposesifan. Ketulusan dan kesetiaan membuat hubungan mereka berjalan begitu harmonis. Itulah yang tidak dimiliki Rooney dan Luna sejak beberapa bulan yang lalu. Rooney tak ingin luka lamanya terbuka kembali jika melihat kebahagiaan sahabat bersama pacarnya itu sementara ini. Sampai suatu saat ia siap untuk tetap tegar menghadapi kenyataan yang ada.
Tahun 2009 akan segera berlalu. Kini Rooney menapaki harinya sendirian tanpa seorang kekasih. Ia baru putus dengan pacarnnya beberapa minggu yang lalu. Rooney layaknya seekor elang yang ingin bergerak bebas. Tak bisa terkurung dalam sangkar. Rooney tak bisa lagi terus-menerus berjalan tanpa adanya kecocokkan. Awalnya begitu indah, segalanya sangat menyenangkan saat dilakukan bersama seseorang yang dicintai. Namun segalanya praktis berubah saat tak ada lagi kepercayaan dalam cinta.
Rooney dan Luna berpisah. Mereka memutuskan untuk tak lagi bersama. Teman-teman Rooney beranggapan bahwa rasanya tak munkin hubungan yang sudah berjalan nyaris tiga tahun sejak mereka SMA itu kandas begitu saja. Yah, begitulah cinta. Seperti roda yang berputar. Kadang di atas, lalu turun ke bawah. Cinta Rooney dan Luna awalnya membumbung tinggi ke angkasa, namun ketika sampai suatu ketika pada titik terendahnya, cinta itu tak pelak lagi untuk jatuh dan terpuruk.
Memang tak ada yang prinsipil menghancurkan hubungan mereka. Hanya akumulasi dari ketidakcocokan yang dipemndam selama berbulan-bulanlah yang bisa meretakkan, lalu kemudian mematahkan hati. Keputusan mereka berdua sebenarnya sudah tepat. Karena bila mereka tetap mempertahankan hubungan itu, mereka akan terpuruk dalam lubang kesuraman pada setiap masalah yang selalu saja ada disaat sedih maupun senag. Hanya butuh waktu saja untuk beradaptasi dengan suasana hati yang baru.
Rooney pun melewati malam pergantian tahun sendirian. Padahal ia telah merencanakan untuk menghabisakan malam tahun baru bersama kekasihnya, Luna, jauh-jauh hari ketika ia mengetahui bahwa akan ada pesta kembang api musikal di mal dekat rumah Sidic dari seorang PR disana. Pupus sudah rencana itu.
****
“PRIIT, PRIIIIIIIIIIIIIIIIIT!”
Begitu nyaring lengkingan peluit yang ditiup oleh wasit menandakan babak pertama telah berakhir. Waktunya para pemain turun minum. Beberapa pemain masih tersungkur kelelahan sesaat setelah peluit berbunyi. Lalu akhirnya mereka semua masuk ke ruang ganti untuk mengganti strategi.
Skor masih bertahan 1-0 untuk Indonesia. Sejak nyaris kebobolan akibat serangan balasan dari MU, kiper dan permain bertahan Indonesia mampu mempertahankan gawangnya dengan baik tanpa kebobolan. Meskipun sangat menguras tenaga, pertahanan Indonesia begitu kokoh hingga detik-detik terakhir babak yang pertama. Oleh karena itu, bek-bek indonesia yang rata-rata sudah uzur pasti akan diganti oleh tenaga-tenaga yang lebih muda.
Begitu juga dengan MU. Serangan bertubi-tubi yang belum mampu menjebol gawang Indonesia membuat Fergie gusar. Nampaknya ia akan mengganti lokomotif tim. Christiano Ronaldo pasti akan main pada babak kedua. Dimitar Berbatov juga pasti akan menggantikan Michael Owen yang kelahan karena umurnya yang sudah tidak muda lagi.
Bambang masih kegirangan akan hasil yang dicapai Indonesia pada babak pertama. Ia tetap yakin bahwa Indonesia akan memenangkan pertandingan ini. Sementara Rooney dan Sidic masih optimis bahwa MU pasti akan membuat gol-gol indah yang disarangkan ke gawang Indonesia pada babak kedua nanti.
“Hahahaiiii. Emang enak kalah. Kayaynya nih uang 200.000 bakal jadi milik gue. Hehe.”
“Gak mungkin! Tim sekelas MU gak akan mungkin menyerah gitu aja. Lo liat Bang nanti babak kedua. Bolong-bolong deh tuh gawang Indonesia. Hahahaha.” Sidic menyahut sambil makan popcorn yang mereka beli di depan pintu masuk stadion.
“Dih, emang gawang kan bolong. Gimana sih lo. Jaringnya juga bolong-bolong. Hahaha. Ganteng-ganteng ko blo’on. Hahahaha.” jawab Bambang.
“Yee, betul tuh kata si Sidic. Liat aja ntar babak kedua, mental juara yang MU punya pasti bikin mereka jadi juara!” kata Rooney.
BAB VIII
Sebulan berlalu. Hati Rooney agaknya kosong. Ia hampir bisa melupakan mantan kekasihnya. Rooney harus bisa menjalankan kehidupannya sendiri. Ia senang bisa mengerjakan segala sesuatu dengan leluasa. Ia bebas sebebas bebasnya. Hingga suatu ketika, munculah seorang gadis yang terlihat sempurna di hatinya.
Seorang gadis mulai mengisi hati Rooney yang kosong. Tempat yang dulu ada untuk Luna, kini mulai disinggahi oleh seseorang yang baru. Baru bukan berarti Rooney baru mengenalnya. Ia sudah ada dalam keseharian Rooney saat kuliah. Kekaguman Rooney terhadapnya baru muncul setelah putus dengan Luna. Tidak lama. Hanya beberapa hari. Sungguh waktu yang singkat untuk jatuh cinta.
Awalnya Rooney tak begitu dekat dengan gadis itu. Namun pada suatu ketika di hari-hari kegalauannya, ia melihat pancaran aura yang begitu menyilaukan mata hati. Sosoknya begitu membuat tenang hati Rooney. Bukan hanya kecantikannya, tetapi juga kesamaan sifat dan visi membuat Rooney jatuh hati. Tak ada yang bisa membendung perasaannya. Hingga suatu hari, ia mendapati gadis itu menjalin kasih dengan seorang pria. Sampai Rooney memberanikan diri untuk menyampaikan perasaannya kepada gadis itu.
“Gue jatu cinta sama lo. Gue gak tau apa yang gue rasain sekarang, tapi gue udah bener-bener ngeluarin keplegmatisan yang gue punya untuk berani ngomong sama lo secepatnya tentang perasaan yang gue punya. gue gak berharap untuk bisa memiliki lo, gue cuma gak mau memendam rasa bersalah. Gue juga gak mau menyimpan perasaan yang menyakitkan ini kalo gak gue ungkapin ke lo. Zak, gue harap lo bisa bahagia ya sama pacar lo yang baru kemaren sore lo berdua jadian. Hehehe.” Tawa Rooney yang khas menutup pernyataannya yang menandakan bahwa perempuan itu akan menjauhinya setelah kejadian itu. Tapi kenyataannya tidak begitu. Ia tetap memberi perhatian lebih kepada Rooney. Lebih dari saat mereka berteman biasa. Rooney luar biasa gembira.
Zakia namanya. Nama yang disandang perempuan itu. Melihat kecantikannya, begitu menyakitkan. Rambutnya yang indah terurai panjang sedada, hitam lurus melegam. Matanya begitu tajam berpadu dengan dengan softlens warna biru agak ungu, bibirnya yang mungil menusuk jantung saat senyum. Kulitnya cokelat khas warna kulit puteri keraton, senada dengan tubuh semampai membuat keindahannya semakin sempurna.
Semakin melihatnya, semakin sakit yang Rooney rasakan. Perasaan menyayat hati datang ketika ia tersadar saat melihatnya, Zakia bukan miliknya. Kemuliaan hatinya, menambah sempurna pribadinya. Sosok yang begitu anggun dengan sikap yang begitu santun. Sangat baik dalam bersikap, bahkan nyaris tak bercacat. Tetap saja tak mungkin semua itu Rooney miliki. Bukannya tak ingin, tapi ia tak bisa. Bukannya tak mampu, tapi hanya tak terjangkau olehnya.
Hati Rooney benar-benar berkorban mencintai Zakia. Tak bisa sesungguhnya ia menahan, namun ia harus bisa menjaga hati ini untuk hati yang memiliki hatinya. Tak peduli sebenarnya Rooney akan pujaan hatinya, Rooney hanya ingin membela hatinya sendiri. Tapi perasaan bersalah baginya tetap saja ada. Ada seorang laki-laki yang mengganjal perasaan Rooney. Seseorang yang memonopoli hati Zakia saat ini.
Rooney tetap seorang laki-laki. Laki-laki yang juga memiliki perasaan, sehingga ia tahu persis perasaan laki-laki sang pemilik hati yang ia cintai. Rooney tak ingin dirinya merasa sakit atas keegoisan untuk membela hatinya sendiri. Rooney tahu itu, ia sadar akan hal itu. Ia akan tetap terus mengorbankan hatinya selama hati yang ia cinta menjadi milik orang lain.
Sisi melankolis Rooney muncul. Plegmatis yang menjadi identitasnya selama ini hilang sejenak saat Rooney memikirkan Zakia. Entah apalagi yang harus ia perbuat. Rooney benar-benar berada pada dilema yang begitu besar. Sebesar tsunami di Aceh, sedahsyat Badai Katrina di Florida, sedestruktif letusang gunung supervolcano Tambora hingga hanya menyisakan Kawah Toba.
Rooney harus berada pada jalur yang benar. Ia tak boleh salah melangkah. Tapi dilema ini begitu sulit. Lelaki sang pecinta ini harus memilih. Menangkan hatinya sendiri, atau menangkan hati yang ada di hati perempuan yang ia cinta. Apakah ia harus egois? Apakah ia harus berkorban? Saat ini benar-benar tak ada yang bisa membantunya. Membantunya memecahkan dilema besar. Mental juara yang Rooney miliki selama ini hilang seketika. Tak bernyali dirinya ketika tersadar bahwa di hati Zakia ada seorang pria. Bukan Rooney. Tapi dia. Dia yang lebih dulu mendapatkannya. Rooney jelas kalah start, walaupun ia takkan memulainya sama sekali. Tetapi kenapa hatinya benar-benar merasa kehilangan? Rasa kehilangan yang bahkan lebih besar dibanding motornya yang hilang. Rooney benar-benar tidak tahu. Yang ia tahu hanya Rooney mencintai Zakia. Tulus, murni, namun tak terbalaskan.
Rooney harus tetap fokus pada hidupnya sendiri saat ini, besok, lusa, sampai ia mendapatkan hati yang tepat untuk hatinya. Hati yang tulus yang seharusnya mendapatkan hati yang murni. Bukan hati yang terbagi.
bahwa ia baik-baik saja.
Sejak saat itu mereka berdua memutuskan untuk menjadi sahabat. Mereka sangat senang memiliki teman ngobrol dan berbagi pengalaman yang klop jika sedang berbicara tentang sesuatu. Itulah yang membuat Rooney begitu bersyukur mengenal perempuan lebih dekat. Perempuan yang benar-benar baik. Sangat baik. Kebaikannya di luar dugaan Rooney. Padahal ia sempat khawatir
Jujur ia iri dengan beberapa temannya. Memiliki calon pendamping setia yang bisa mengerti. Mengerti bagaimana menghargai sebuah hubungan. Menghargai ketulusan dalam cinta, dan kepercayaan dalam setia. Tanpa adanya rasa curiga, tanpa adanya keposesifan. Teeman-temannya meemiliki pacar yang begitu cantik, nyaris sempurna. Seperti Sidic. Kekasihnya itu benar-benar cocok dengannya. Sama-sama ceria, sama-sama pengertian karena sama-sama memiliki kesibukan, dan sama-sama memiliki karakteristik yang hampir sama. Cocok sekali, hingga bisa sama-sama belajar untuk menjadi lebih dewasa. Berbanding terbalik dengan hubungan Rooney yang terdahulu.
Lolos dari satu kesakitan, kemudian hati Rooney kembali terjerat dalam keperihan. Seharusnya ia merasa senang setelah putus dengan pacarnya, bebas, tak lagi terbelenggu. Tapi memang Rooney sebenarnya merasa senang tak terkekang, hanya saja ia lalu terjerumus dalam lubang cinta yang begitu indah, juga menyakitkan. Sangat menyiksa batinnya.
Layaknya pengemis cinta, Rooney berharap balasan darinya. Namun sungguh, cinta ini bertepuk sebelah tangan. Tak berbalas sedikit pun, tak ia rasa sedikit pun. Apalah arti seorang Rooney baginya? Tidak ada, benar-benar tak berguna. Menjadi sepasang sahabat pun sepertinya hanya isapan jempol belaka. Rooney menunggu sapanya lewat media, namun tak nampak jua. Sungguh ia benar-benar berharap, hanya Zakia tak tahu seberapa besar. Atau munkgin dia tak peduli sama sekali?
Kurang Rooney sebenarnya? Ganteng? Kurasa tidak, paling tidak kata teman-temannya. Kaya? Rooney merasa kalau Zakia tak bermasalah dengan hal ini . Pintar? Indeks prestasi terakhir Rooney sangat baik. Ia cuma kalah cepat.
Kini yang bisa Rooney rasakan hanya kepedihan yang mendalam. Benar-benar menyakitkan saat melihat kecantikannya.
Gila, bisa-bisanya dia membuat Rooney seperti ini. Layaknya sampah, namun bisa didaur ulang, masih berguna untuk dibuang. Keberadaan Rooney untuk Zakia adalah sebagai sahabat, begitu juga sebaliknya. Karena itu Rooney sama sekali tak bisa menuntut apapun darinya.
Tidakkah Zakia melihat Rooney sebagai sosok yang sempurna? Sepertinnya memang tidak. Pacarnya saat ini adalah makhluk palig sempurna mungkin yang Zakia rasa.
Lemas rasanya diri Rooney saat memikirkan dirinya. Makin perih terasa ketika ia mengetahui Zakia sedang jalan dengan kekasihnya. Tetapi Rooney tetap bahagia saat ia mengetahui Zakia sedang bahagia dengan kekasihnya. Begitu juga sebaliknya, rasa sakit kan datang bila Zakia tersakiti hatinya.
“Ah iya, bodoh sekali aku memikirkannya terus tanpa ada harapan.” Rooney tersadar dari renungannya. Ia menghadapi konflik yang harus diselesaikan dalam hatinya.
“Aku sedang menghadapi situasi tak lazim sebagai seorang pria pecinta wanita. Aku menunggunya, tapi tak datang juga. Terus menunggu, tetap tak datang. Sepertinya ia telah lupa dengan janjinya. Atau bahkan ia memang tidak ingin berhadapan denganku lagi. terlalu jijik mungkin.” Rooney merasa dirinya begitu rendah bagi Zakia. Itulah sedikit kelemahannya. Walaupun ia adalah orang yang sangat percaya diri, terkadan rasa minder itu datang ketika dirinya merasa tertolak.
“Aku sepertinya sedang bermain api. Mencintai seseorang yang seharusnya tak bisa kiucintai karena ia sudah memiliki seseorang yang ia cintai dan mencintai dirinya. Haaaah. Semakin kompleks saja hati ini. Ayo keluarlah kekuatan plegmatisku!”
Walaupun bukan seorang pacar yang Rooney cari, namun rasa cintanya tak bisa hilang begitu saja. Ia mencoba untuk diam tak mengontak Zakia lebih dulu. Rooney ingin tahu apakah Zakia menganggapnya ada, atau tidak.
“Aku memang jatuh cinta. Tapi bukan cinta untuk memiliki.” kata Rooney dalam hati.
****
Semua kembali ke lapangan hijau SUGBK. Babak kedua segera dimulai. Masing-masing manajer kedua tim telah mengganti pilar-pilar permainannya. Penjaga gawang dari kedua tim pun telah diganti. Saat ini yang berada di bawah mistar gawang adalah dua kiper muda berbakat Tomasz Kuszczak asal Polandia untuk MU dan Dian Agus Prasetyo untuk gawang Indonesia.
Penyerang kedua tim juga telah diganti untuk lebih mendobrak pertahanan lawan. Diluar dugaan, MU mengubah formasi tim menjadi 4-3-3. Michael Owen tetap dipertahankan di barisan depan, sementara Owen Hargreaves dan Michael Carrick digantikan oleh Dimitar Berbatov dan Christiano Ronaldo.
“Gawang Indonesia Pasti kebobolan banyak kalo kayak gini caranya.” pikir Rooney.
Indonesia pun tak mau kalah. Bambang pamungkas dipasangkan dengan penyerang yang bulan ini baru genap berusia 20 tahun, Igor Kumara Restu, yang sempat membela klub Liga Jerman Eintracht Fankfurt. Kick off pada babak kedua dilakukan oleh mereka berdua.
Stadion yang sempat hening sesaat, kembali menggeliat ketika bola ditendang pelan oleh Bambang Pamungkas ke arah Igor.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
BAB IX
Rooney termenung dalam hatinya. Ia tak boleh terlalu larut dalam jerat cinta dari dua orang wanita yang bukan miliknya. Rooney harus berjalan dalam kesendirian, namun tak berarti ia sendiri dalam hidupnya. Begitu ia sadar, ternyata begitu banyak support yang berdatangan untuk dirinya. Rooney bangkit. Bangkit dari keterpurukan, dan terus melanjutkan hidupnya. Membuka masa depan yang lebih cerah. Membuka harapan yang terbentang indah. Buka semangat baru.
Halo teman semua
Ayo kita sambut, hari baru t’lah tiba
Apa yang kurasakan, ku ingin engkau tahu
Dan berbagi bersama
BUKA KITA BUKA HARI YANG BARU
SEBARKAN SEMANGAT LANGKAH KE DEPAN
JADI PRIBADI BARU
BUKA KITA BUKA JALAN YANG BARU
TEBARKAN SENYUM WAJAH GEMBIRA
DALAM SUASANA BARU
Rooney membuka lembaran baru dalam hidupnya. Lembaran dimana ia bisa mengekspresikan diri lebih dari sebelumnya. Lembaran yang memberi arti pada setiap hari yang ia lewati. Hari baru bagi dirinya untuk ia jalani dan berbagi kepada semua orang. Ia tak bisa tinggal diam saat ini. Dirinya begitu bebas. Lepas tanpa terbelenggu cinta yang fana. Saat ini hati Rooney benar-benar tak memiliki beban. Tak ada Luna yang mengurungnya dalam sangkar, dan juga sudah lepas dari jerat cinta Zakia. Kini ia benar-benar sendiri. Hanya sebuah lagu yang bisa menginspirasi.
Coba diam walau hanya tuk sejenak
Dengarkan kata dari s’gala yang kuucap
Kujelang pagi ini nikmati damai di hati
Dalam waktu penuh arti kar’na aku dicintai
Kuingat kemarin suasana tak bersemangat
Namun kini kujalani dan s’mua rasanya tepat
Bersama kita coba wujudkan harapan
Membuka jalan dalam gapai s’tiap tujuan
Beberapa hari yang lalu boleh saja Rooney terpuruk dalam cinta. Tapi kini tidak lagi. Ia sudah bisa berpikir jauh ke depan. Mendobrak semua aral yang melintang. Menghapus segala hambatan yang menjulang. Kemarin boleh saja hatinya terasa mati saat mengetahui bahwa cintanya tak berbalas, membuat semangatnya mati. Namun sekarang hatinya kembali bergejolak, segalnya terasa sangat tepat untuk memulai semagat yang baru bersama teman-temannya yang dulu pernah terlupakan. Kini ia memiliki teman-teman yang bisa memberinya semangat, termasuk Zakia. Zakia sekarang sudah bisa memeotivasi Rooney untuk bisa menjadi lebih baik. Walaupun Rooney masih belum bisa melupakan Luna, ia ingin masa lalunya itu menjadi pijakan untuk menjadi lebih baik, lebih dewasa, dan lebih menghargai arti masa muda yang singkat. Rooney tetap tak sendiri menjalani hari, meskipun tak ada satupun wanita di hatinya. Bersama sahabatnya, Sidic, dan sahabat barunya yang sekarang menjadi teman seperjuangan Rooney, Bambang, mereka melangkah bersama dengan pasti untuk menggapai tujuan yang mereka harapkan.
Mentari bersinar... selalu
Ini yang kuminta penuh semangat tertawa
Bersamamu teman... semua
Kar’na kini saatnya kita nyanyi bersama
BUKA KITA BUKA HARI YANG BARU
SEBARKAN SEMANGAT LANGKAH KE DEPAN
JADI PRIBADI BARU
BUKA KITA BUKA JALAN YANG BARU
TEBARKAN SENYUM WAJAH GEMBIRA
DALAM SUASANA BARU
Layaknya mentari, semangat Rooney takkan pernah padam. Selalu bersinar hingga citanya tercapai. Tawa cerianya kini menggema lagi, mesikpun dulu sempat redup tenggelam. Rooney kemudian menjadi pribadi yang baru saat ia sadar bahwa masa depannya adalah miliknya, bukan milik orang-orang yang ada di hatinya saat itu. Pribadi yang lebih menyenangkan dari sebelumnya. Pribadi yang semangatnya tak bisa di halangi oleh tebing setinggi Gunung Everest sekalipun. Kedamaian yang ia inginkan untuk meniti masa depannya tercapai. Memang suasana damailah yang bisa membuatnya berjalan tengan tenang, sesuai dengan sifatnya yang plegmatis.
Dengarkan hatimu, pastikan pilihanmu
Esok mentari kan datang, bawa sejuta harapan
Kita jumpa disana, berbagi bersama
Dan kita tahu, pelangi yang satukan kita
BUKALAH BUKALAH SEMANGAT BARU!
BUKALAH BUKALAH SEMANGAT BARU!
BUKALAH BUKALAH SEMANGAT BARU!
BUKALAH SEMANGAT BARU...
Rooney telah memilih jalan hidupnya. Ia telah memastikan kearah mana ia akan melangkah. Ke arah yang memberinya berjuta-juta harapan. Harapan-harapan yang pasti akan dicapainya kelak. Rooney jug menyadari bahwa pasangan hidupnya nanti pasti telah ditentukan oleh-Nya. Rooney yakin suatu saat dirinya akan dipersatukan oleh seorang wanita yang tepat. Wanita yang bisa mengerti dirinya. Wanita yang layak disayangi sepenuh hati dalam cinta, dicintai dengan ketulusan, yang tulus dalam kesetiaan dan kepercayaan. Karena itu ia tak ingin ambil pusing saat ini untuk memenangkan hatinya sendiri, yang ia perlukan sekarang adalah membebaskan hatinya untuk bisa bebas berkarya.
Membuka hari yang baru bukan berarti melupakan hari yang lalu. Masa lalu yang pilu membuat Rooney membuka semangat baru.
****
Indonesia gagal membangun serangan dari sayap kiri. Bola berhasil direbut oleh Vidic dan langsung umpan panjang ke depan. Umpan yang tepat diterima oleh Ronaldo, kemudian ia menunjukkan aksi individu yang begitu indah dengan mengocek pemain belakang Indonesia. Barisan pertahanan diobrak abrik oleh aksi satu dua Ronaldo dengan Owen. Umpan terobosan ditendang oleh Ronaldo langsung ke kotak penalti, Rooney mendapatkan bola dengan tepat dari umpan ronnaldo yang cermat. Ia terus berlari, beradu sprint dengan bek Indonesia yang sekaligus menjabat kapten timnas Charis Yulianto. Dengan kecepatannya, Rooney dengan mudah mengalahkan lari orang Asia. Hingga akhirnya ia berhadapan dengan palang pintu terakhir, berhadapan satu lawan satu, man by man.
Adrenalin para penonton memuncak. Mereka semua berdiri saling berhimpitan untuk menjadi saksi terciptanya gol ke gawang Indonesia. Lalu terdiam saat Wayne Rooney melesakkan tendangannya ke sudut kiri bawah gawang.
“GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL!” Gelora Bung Karno menggelora.
Rooney sukses menjebol gawang Indonesia melalui tendangan kerasnya. Meskipun sempat menyentuh ujung jari sang kiper, bola tetap pada jalurnya untuk masuk ke dalam gawang.
Rooney berlari. Melakukan salto bertubi-tubi. Dan mendapat pelukan hangat dari teman-temannya. Fergie melonjak dari tempatnya di bench. Ia sempat berteriak gol ketika bola masuk ke gawang. Tapi kemudian wajahnya tampak biasa saja. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang berkerut itu hanya menampakkan aura kegembiraan, meski tersirat.
BAB X
17 Juli 2010. Malam minggu yang begitu cerah. Rooney bertandang ke rumah Sidic. Disana Sidic dan pacarnya, juga ada Bambang yang telah lebih dulu datang. Memang pacarnya Sidic sangat sering bergabung dengan kekasihnya karena ia memang seorang gadis yang asik untuk diajak kongko-kongko. Tak ada rasa canggung baginya walau hanya dia perempuan sendirian. Sidic memanggilnya “Manja”, panggilan sayang katanya. Nama sebenarnya adalah Nemanja. Memang lebih enak jika memanggilnya dua suku kata saja. Tapi Sidic melarang jika ada orang yang memanggil pacarnya Manja. Itu hak prerogatifnya, katanya.
Rooney sudah tidak lagi merasa iri jika ada temannya yang ia lihat sedang memadu kasih dengan pacarnya. Ia sudah bisa melupakan masa lalunya. Bahkan rooney merasa tidak pernah berpacaran sebelumnya sehingga ia merasa nyaman dengan kondisinya saat ini meskipun banyak tuntutan untuknya agar mencari seorang pacar untuk menjadi pendamping kesehariannya. Tuntutan-tuntutan itu tak ia gubris, tak ia hiraukan sama sekali. Sudah tidak mempan dirinya bila ada yang menggodanya untuk memiliki seorang pacar. Masa bodoh. Rooney tak ingin kebebasannya diganggu gugat. Diacak-acak oleh seseorang yang disebut “pacar”. Ia mampu mengatasi kehampaan hatinya sendiri. Pengalaman pahit bersama wanita membuatnya enggan untuk menjalin hubungan.
Setelah mengobrol agak lama hingga terasa bosan, Sidic mengambil inisiatif untuk mengambil sebuah paket permainan monopoli beserta papannya yang lebar. Mereka kemudian menggelar lapak monopolinya. Yang bermain hanya Rooney, Sidic, dan Bambang. Sedangkan Nemanja hanya ingin menjadi banker-nya saja.
Permainan begitu seru sampai tengah malam. Rooney sedang membangun monopoli dalam permainan tersebut yang membuat Sidic dan Bambang nyaris bangkrut. Rooney menyombongkan dirinya dengan terus mengipas-ngipaskan uang mainan monopoli yang membuat teman-temannya sirik. Headline News Metro TV pukul 00.00 membuyarkan konsentrasi permainan mereka. Saat itu si cantik Gadiza Fauzi membawakan berita berbahasa Inggris khusus untuk Headline News pada tengah malam.
“Manchester United will started their Asia Tour 2010 at Singapore today. Meanwhile, the official of Manchester United said that MU will come to Indonesia in their schedule on Manchester United Asia Tour 2011.”
Tiga sekawan itu meninggalkan permainannya sejenak. Mereka mmerencanakan seuatu yang besar.
“Wuaaaaah. Tahun depan man! Kali ini MU pasti bener-bener main di Indonesia. Kita harus nonton tuh!” kata Rooney bersemangat sambil mengepalkan tangannya.
“Betul tuh. Gak mungkin deh ada bom lagi tahun depan yang bisa ngegagalin kedatangan MU,” Bambang menimpali.
“Belum tentu. Siapa tau walaupun Noordin M. Top udah mati tahun lalu, anaknya yang dari Malaysia dateng ke Indonesia dan ngebom Senayan lagi untuk bales dendam.” Bambang berkomentar dengan lugunya, dengan tampang serius yang agak terlihat bodoh.
“Heh! Anaknya si Noordin M. Top tuh masih kecil. Mana mungkin dia bisa bikin bom, dodol!” Rooney menekan-nekan jidat Bambang dengan jari telunjukknya.
“Lagipula, kalo Senayan sampe dibom, kita kan masih punya stadion baru di Bogor tahun depan. Jadi, tinggal pindahin aja pertandingannya kesana.” Sidic meyakinkan Bambang sambil juga menujukkan jari telunjuk ke arah kepalanya.
“Ya gue sih juga berharap gak bakalan ada lagi aksi teror di Indonesia. Tapi yang pasti bener apa kata lo tadi Ron, kita harus nonton langsung tahun depan! Pasti Timnas Indonesia bisa ngalahin MU, kan progres timnas kita sekarang bener-bener signifikan.” Bambang menjelaskan seyakin-yakinnya.
“Waduh, tetep aja gak mungkin MU bisa dikalahin tim sekualitas Indonesia. Hehehehehe.” Rooney meremehkan.
“Pasti bisa!” Bambang ngotot dengan menunjukkan semangat nasionalisnya.
“Gak mungkin!”
“Heh heh! Pokoknya gue juga harus ikutan ya kalo lo pada nonton Manchester United Asia Tour tahun depan! Nemanja ikut berkomentar.
Mereka sinuk berdebat sampai tak ingat kalau Nemanja juga Fans MU seperti pacarnya. Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit antara Rooney dan Sidic melawan Bambang sendirian, mereka melanjutkan permainannya dengan serius.
Rooney akhirnya kalah dalam permainan itu. Setelah memonopoli permainan hingga nyaris membuat Sidic dan Bambang bangkrut, musuh-musuh Rooney itu membentuk konspirasi untuk mengalahkan Rooney. Mereka bergabung menjadi CV jadi-jadian dengan bermain bersama untuk menjatuhkan dominasi Rooney. Dan satu jam kemudian permainan selesai, Rooney pun jatuh bangkrut, kalah akibat konspirasi yang Sidic dan Bambang bangun.
****
Memasuki menit ke-60, Indonesia kembali berhasil menjebol gawang MU melalui tandukan Bambang Pamungkas setelah Syamsul Chaerudin melakukan tendangan pojok. Lima menit kemudian, MU melakukan gol balasan. Gol yang dibuat oleh Christiano Ronaldo itu melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti, sekitar 30 meter jaraknya. Jarak yang sangat jauh dari mulut gawang. Namun dengan kepiawaian Ronaldo, ia mampu melakukan “tendangan pisang” melewati barisan pagar betis dan mengarahkan bola ke tiang jauh. Dian Agus Prasetyo hanya bisa terdiam, terkesima melihat bola yang tak mungkin tergapai olehnya, kemampuan responsifnya hilang seketika saat itu.
Keudukan tetap seimbang. Skor berubah menjadi 2-2. Para pendukung kembali bersorak bersahutan.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
BAB XI
Satu bulan menuju 17 Juli 2011. Tanggal keramat dimana MU dijadwalkan kembali melakukan Tur Asianya ke Indonesia. Juga tanggal keramat yang memiliki catatan kelam dua tahun yang lalu. Catatan ketika Manchester United Asia Tour 2009 gagal digelar di Indonesia. Memang Indonesia pulih dengan cepat saat itu. Akan tetapi mata dunia masih sedikit meragukan keamanan di Indonesia.
Hanya tinggal satu bulan lagi MU bertanding dengan Timnas Indonesia. Rooney tidak bisa tinggal diam. Ia segera menghitung uang tabungannya. Ada delapan juta rupiah. Sudah hampir dua tahun ia tak menghitung uang tabungannya di laci ternyata sudah sebanyak itu uangnya. Rooney terkaget-kaget melihat segepok lembaran uang bergambar pahlawan Ir. Soekarno dan Mohammad Hattaa. Ia tak menyangka sudah sebanyak itu. Rezeki dari tuhan ternyata benar-benar mengalir untuknya. Uang yang selalu ia sedekahkan setiap minggu dan kambing yang dikurbankannya setiap tahun itu dibalas langsung dengan rezeki yang berlipat ganda.
Memang uang itu tak datang begitu saja. Rooney berhasil mendapatkan beasiswa setiap tahunnya karena prestasi yang cukup membanggakan yang ia capai. Beasiswa yang telah didapatkannya sejak awal tahun 2010 itu adalah hasil dari perjuangannya mempertahankan Indeks Prestasi yang sangat baik. Rooney adalah anak yang cerdas dan mandiri. Meskipun ia tinggal dengan orang tuanya, tetapi soal biaya untuk kuliah dan bahkan uang saku sehari-hari Rooney tak bergantung lagi kepada mereka.
Menjadi seorang jomblo juga menambah pundi-pundi tabungannya. Dulu ketika ia memiliki seorang kekasih, tabungannya begitu lambat bertambah. Hal itu dikarenakan Rooney adalah lelaki yang sangat royal dan sayang kepada Luna, pacarnya saat itu. Sekarang ia bisa fokus kepada dirinya sendiri. Tak harus memikirkan seseorang yang ada di hatinya. Pikirannya juga lebih berorientasi ke masa depan. Tak ada lagi karang yang menghadang.
Uang untuk membeli tiket pertandingan MU, sudah bukan beban lagi. Kini Rooney hanya tinggal berharap-harap cemas apakah kejadian dua tahun yang lalu akan terulang atau tidak. Akankah wajah Indonesia kembali tercoreng? Tak ada yang tahu. Yang pasti bom 17 Juli 2009 adalah bom besar yang terakhir meledak di Indonesia. Setelah Noordin M. Top tewas dikabarkan jaringan teroris di Indonesia sudah tak ada lagi yang menjadi pemimpin.
Pemerintah Indonesia tidak mau sejarah kelam bangsa dibuka kembali atau bahkan terulang. Manchester United Asia Tour 2011 tak boleh digelar di Jakarta. Oleh karena itu, dipilihlah Stadion Gianyar, Bali yang akan menggelar perhelatan akbar tersebut. Stadion berskala internasional itu baru saja selesai di bangun. Departemen Pariwisata RI pun menyambut baik keinginan pemerintah Indonesia yang mejadikan Bali sebagai tempat singgah bagi Manchester United Asia Tour 2011.
Rooney sebenarnya agak keberatan bila harus menggeluarkan ongkos berlipat-lipat agar bisa menyaksikan secara langsung pertandingan MU melawan Indonesia. Tapi dengan loyalitasnya, ia merelakan uang tabungannya yang akan berkurang hingga lebih dari setengahnya. Lebih dari empat juta rupiah akan keluar dari laci yang ia fungsikan sebagai brangkas. Lebih dari 3 juta untuk ongkos pesawat pulang pergi, 1 juta untuk tiket tribun yang harganya naik hingga 250% dibanding dua tahun yang lalu, dan hampir 1 juta yang akan dipakkai untuk biaya hidup di Bali sekitar satu minggu. Rooney mampu untuk membiayai dirinya sendiri, entah temannya yang lain. Apakah mereka memiliki uang sebanyak itu untuk memenuhi kepuasan batinnya?
****
Hari pertama Ujian Akhir Semester berakhir. Roonney, Sidic, Bambang, dan Nemanja bertemu di lobby kampus. Mereka sudah sama-sama mengetahui bahwa Manchester United Asia Tour 2011 akan digelar di Bali.
“Hei, gimana lo pada bisa gak ke Bali bulan depan?” Rooney bertanya kepada teman-temannya.
“Ah, gue bakal jual laptop gue ney untuk bisa dapet duit buat ongkos kesana.” Bambang menjawab sambil mengangkat laptopnya yang ia tenteng sejak keluar kelas.”
“Iya lo sih enak Bang jadi anak kost. Laptop dijual orang tua lo gak bakal ada yang tau. Nah gue, kalo laptop gue jual cuma buat nonton MU aja bisa ngamuk-ngamuk bonyok.” Sidic menanggapi.
“Udahlah beib kamu gak usah khawatir. Kan ada aku. Aku bersedia kok nambahin kekurangan uang tabungan kamu. Emang berapa sih kurangnya?” Nemanja memberikan solusi untuk pacarnya.
“Ah gak usah Manja sayang. Sebenernya uang tabungan aku cukup pas-pasan kok untuk nyaksiin pertandingan itu. Aku cuma sayang aja uang sebanyak itu bakal abis buat yang kayak gitu aja.”
“Alah. Sebenernya lo fans setia The Red Devil bukan sih?! Gue aja relain laptop kesayangan gue walaupun bukan demi MU.” tanggap Bambang sedikit kesal.
“Iya-iya gue rela deh nguras uang gue. Hehe.”
“Nah gitu donk beib, jadi kan kita bisa sambil liburan di Bali. Kita berduaan aja. Hihihi.”
“Huuuuuuuuuuuuu!” Rooney dan Bambang menyoraki sepasang kekasih yang terlihat mesra meski sudah setahun lebih menjalin kasih.
“Oke! Jadi kita harus hadir di Manchester United Asia Tour 2011 bulan depan ya! Minggu depan setelah UAS berakhir kita beli tiketnya.” Rooney sangat berapi-api meyakinkan teman-temannya.
“Oke!”
Rooney dan kawan-kawan akhirnya sepakat untuk tetap bersama-sama menjadi saksi hidup perhelatan terbesar olahraga Indonesia.
****
Tiga minggu menuju Manchester United Asia Tour Indonesia 2011. Rooney dan kawan-kawan membeli tiket di ticket box yang ada di Jakarta. Rooney dan Sidic membuka luka lama. Dua tahun yang lalu mereka ke senayan untuk membeli tiket Manchester United Asia Tour 2009, yang sekaligus menjadi tempat berlangsungnya laga MU melawan Indonesian Allstar. Pertandingan itu tak pernah terjadi karena aksi teror yang keji.
Kali ini dua kawan mereka yang lain memiliki impian yang sama seperti mereka pada dua tahun yang lalu. Mereka berharap kali ini benar-benar terjadi. Berharap luka lama yang Roooney dan Sidic alami tak terulang lagi. Yang ada di benak mereka sekarang adalah Bali. Tempat turisme terindah di Indonesia, kini akan menjadi tempat bersejarah bagi pesepakbolaan Indonesia.
Sidic dan Nemanja berpisah dengan Rooney dan Bambang. Mereka ingin berjalan-jalan keliling Jakarta melewati indahnya kebersamaan berdua. Setelah mereka berpamitan, Rooney dan Bambang tinggal berdua. Kesendirian bagi Roney adalah pilihan, tapi tidak dengan Bambang.
“Ron, lo gak ngiri apa ngeliat Sidic sama pacarnya? Apa gak ada sedikitpun dalam benak lo untuk punya pacar lagi?”
“Gue gak mau punya pacar lagi Bang sekarang-sekarang ini. Gue tuh orangnya gak bisa diem. Gue mau kesana kemari sesuka hati gue. Gue gak mau terbelenggu dalam keindahan cinta. Karena cinta pada hakekatnya adalah indah, tapi kita juga harus menanggung resiko dalam keindahan itu. Liat tuh mereka. Sulit banget rasanya nyari pacar yang bisa saling cocok satu sama lain kayak Sidic sama Nemanja.” Rooney menunjuk ke arah Sidic dan Nemanja yang berjalan belum jauh dari mereka.
“Tapi ga menutup kemungkinan kan lo untuk punya pacar lagi? Lo pasti gampang aja Ron dapet pacar yang bisa cocok sama lo.”
“Iya emang sih. Tapi gak semudah itu Bang. Emang kenapa lo berpikiran kalo gue bakal dengan gampangnyadapet pacar yang bisa cocok sama gue?”
“Ya kan paling nggak tampang lo memadai lah untuk bisa bikin cewek kelepek-kelepek. Hahahaha. Lo juga pinter, mandiri lagi. Siapa coba cewek yang gak mau sama lo?”
“Gak sesederhana itu Bang. Kalo gue asal bikin cewek kelepek-kelepek sama gue, bisa-bisa gue Cuma maenin perasaannya doang. Cinta tuh rumit Bang, tapi gue selalu mau membuat cinta tuh sesuatu yang sederhana. Mungkin itu yang bikin gue bener-bener selektif sampe sekarang gue memutuskan untuk gak mau ngejalanin yang namanya pacaran. Gue pengen punya banyak sahabat, banyak temen juga. Coba aja sekarang kalo gue masih sama pacar gue yang dulu, sekarang gue gak akan bisa sama-sama kalian sekarang.”
“Loh, kenapa bisa gitu?”
“Lo belom pernah ngerasain yang namanya pacaran sih. Menjalin suatu hubungan yang terikat itu gak seindah keliatannya. Kalo gue masih pacaran sama Luna sampe sekarang, gue gak akan bisa jalan sama-sama kalian dengan intesitas yang begitu sering. Gue juga gak akan bisa jadi mahasiswa yang aktif. Gerak-gerik gue bakal sangat terbatas. Semua kegiatan yang gue kerjain pasti selalu dalam belenggu keposesifan yang Luna punya. Rasanya ruang gerak gue terbatas dalam garis maya yang dia buat. Padahal gue udah kasih dia pengertian dan contoh bahwa cinta itu harusnya berada dalam koridor kebebasan yang bertanggung jawab. Cinta yang murni itu harusnya cuma terdiri dari tiga elemen ketulusan, kesetiaan, dan kepercayaan. Gak ada tuh yang namanya keposesifan, keselingkuhan, dan kecurigaan.”
“Haah. Gue sih sebenernya pengen banget punya cewek yang bisa gue cintai setulus hati, tapi sampe sekarang gak ada tuh cewek yang mau sama gue. Mungkin gue kurang pendekatan kali ya? Atau faktor muka?”
“Gak gitu lagi Bang. Walaupun gue baru sekali pacaran, tapi dari yang satu kali itu gue dapet pengalaman segudang. Dulu gue bisa pacaran sama Luna gak pake tuh pedekate-pedekatean. Ngalir gitu aja, dan gu tembak dia terus jadian deh. Kalo soal faktor muka gak begitu berpengaruh kok. Kalo lo tadi bilang muka gue memadai untuk bikin cewek kelepek-kelepek, buktinya faktor itu gak ada ngaruhnya kok buat Nemanja yangg dulu pernah gue ceritain sama lo dan Sidic. Luna sama sekali gak tertarik tuh sama gue. Dia lebih memilih cowok lain yang kalo gue liat, gak kalah muka gue dibanding dia. Dia cuma mau jadiin gue sahabat. Ya walaupun emang sih kecocokan diantara kita berdua tuh lebih enak kalo dijadiin kekuatan sebagai sepasang sahabat yang gak bisa putus layaknya sepasang kekasih. Sekarang sih yang ada di pikiran gue, yaudahlah biarkan saja dia sibuk dengan pacarnya sendiri, gue gak butuh harapan kosong.”
“Wah, sakit banget tuh pasti hati lo ya Ron. Patah hati pasti gak enak. Terus gimana dong caranya biar gue bisa punya pacar? Jujur gue bener-bener pengen banget punya pengalaman memadu kasih dengan seorang cewek. Tapi gak ada yang mau sama gue. Hehehe.”
“Salah lo sebenernya nanya gue. Buat gue, semuanya let it flow aja. Gak usah dipikirin sesuatu yang gak ada. Biar nanti sesuatu itu yang mendatangi kita.”
“Ah iya, jodoh ditangan Tuhan. Jadi harusnya gue gak usah khawatir ya. Hahaha. Tapi gue mau cobain gimana enaknya pacaran Ron!”
“Menjalin kasih dalam cinta bukanlah sesuatu yang bisa di coba-coba. Cinta yang murni bukan untuk maen-maen. Dibutuhkan keseriusan untuk bisa mendapatkan esensi cinta yang sesungguhnya. Jangan sekali-kali lo permainkan cinta, atau lo akan terjerumus dalam kemudharatan.”
Bambang tertegun mendengar pernyataan yang tegas dari seorang yang biasanya ia kenal sangat cuek. Tapi tidak soal cinta. Rooney bisa saja terlihat acuh tak acuh, sebenarnya ia sangat peduli soal cinta di dalam hati dan pikirannya. Baginya cinta bukanlah sebuah permainan. Meskipun ia menganggap cinta adalah sesuatu yang sederhana, ketulusan yang dimiliki Rooney membawanya menjadi sangat sensitif soal cinta.
Meskipun di hati Rooney tak ada perempuan yang bisa membuatnya bahagia, hati Rooney sebenarnya tak hampa. Karena ia masih memiliki cinta. Cinta MU.
BAB XII
Satu minggu sebelum Manchester United melawan Indonesia. Atmosfer keheningan mewarnai khidmatnya kedatangan bulan suci Ramadhan. Suasana yang lengang di hari minggu. Rooney masih mengantuk saat terbengun di pagi hari. Matahari yang menyilaukan membangunkannya dari tidur yang singkat akibat sahur subuh tadi. Ingin rasanya ia terlelap lagi, tapi tak bisa. Terik matahari yang menembus tirai kamarnya begitu menyengat. Sudah pukul sebelas siang memang. Sepertinya Rooney tak ditakdirkan untuk bisa tidur lagi hari ini. Sinar matahari yang menyorot poster-poster yang didominasi warna merah yang terpasang di dinding kamarnya mengingatkan sekaligus memberikan semangat membara untuk bisa melihat Manchester United secara langsung tanpa harus ke Old Trafford. Logo “Setan Merah” dipandanginya sejenak sebelum meninggalkan kamar.
Siang ini, Rooney, Sidic, dan Bambang berencana akan membeli tiket pesawat kebali dengan jadwal keberangkatan dua hari sebelum pertandingan. Untuk menghemat biaya sehari-hari disana mereka memilih waktu yang agak mepet. Sementara Nemanja sudah berada di Bali sejak seminggu yang lalu bersama orang tuanya untuk pergi liburan setelah adiknya juga memasuki masa libur sekolah. Rooney bersiap diri untuk berangkat ke bandara membeli tiket pesawat.
Setibanya di bandara, ternyata stok tiket untuk ke Bali sudah ludes pada semua maskapai penerbangan. Rooney dan kawan-kawan akhirnya beralih ke stasiun untuk membeli tiket kereta api menuju Bali. Mereka akhirnya mendapatkan tiket kereta eksekutif menuju Surabaya keberangkatan tiga hari menjelang pertandingan. Perjalanan neik kereta dari ujung barat ke ujung timur Pulau Jawa memakan waktu hingga hampir 24 jam. Jadi mereka harus berangkat satu hari lebih awal dibanding naik pesawat yang hanya memakan waktu dua jam saja. Mereka berancana akan naik kereta menuju Bali melalui Surabaya kemudian menyebrangi Selat Bali dari tanjung Perak.
Lengkap sudah akomodasi, Rooney nyaris bisa bernapas lega. Kini Rooney tinggal menyiapkan adrenalin untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya. Si “Setan Merah”, Manchester United.
****
Tiga hari menuju perhelatan akbar yang akan digelar. Rooney dan kawan kawan berangkat menuju Bali dari sebuah stasiun di Jakarta. Matahari begitu menyengat, cuaca khas musim panas. Dahaga siang hari menambah berat perjalanan saat sedang berpuasa. Rooney menaiki kereta, duduk sendirian di barisan kursi paling depan. Ia tetap duduk di samping Sidic dan Bambang, hanya dipisahkan jalan tengah disela-sela barisan kursi. AC yang berhembus membuat dahaga agak berkurang.
Kereta berangkat. Mereka mengobrol di sepanjang jalan. Terkadang mereka sibuk sendiri-sendiri dengan ponsel masing-masing. Sidic berinteraksi di dunia maya dengan Facebook, Bambang main game, sedangkan Rooney lebih memilih untuk tetap mendapatkan informasi dengan mendengarkan radio dari Nokia 5320 ExpressMusic miliknya yang sudah dua tahun ini setia menemaninya. Headset pun menempel di telinganya.
Pada lewat tengah malam, Rooney mendengar kabar bahwa MU sudah akan bertolak ke Indonesia sebagai negara pertama yang akan disinggahi pada Asia Tournya tahun 2011. Dari Kota Manchster, MU akan mengeliligi sepertiga bumi untuk sampai dari Eropa ke Asia Tenggara dengan menempuh jarak puluhan ribu kilometer dalam waktu sekitar 20 jam dengan beberapa kali transit di sejumlah negara menggunakan pesawat jet pribadi milik klub sepak bola terkaya ke dua di dunia ini setelah Real Madrid dari Spanyol. Diperkirakan mereka akan mendarat di Bali pada sore hari.
Perasaan gembira itu tidak ingin ia ketahui sendirian. Suasana begitu hening saat itu. Nyaris semua penumpang tertidur dengan lelapnya. Bahkan hampir semuanya menggunakan selimut yang disediakan di belakang kursi agar mereka dapat tidur dengan nyenyak di udara yang sangat dingin. Rooney membangunkan Sidic yang sedang terlelap di pinggir kursi untuk memberitahu sebuah kabar yang sangat menggembirakan.
“Dic, Dic. Bangun Dic!” Agar tidak berisik, Rooney berbicara agak berbisik.
“Ah kenapa sih lo bangunin gue, gak penting.”
“Yee. Yang ini penting. MU udah jalan dari Inggris Dic!”
“Ah yang bener lo?!”
“Iya bener kan daritadi gue dengerin radio. Kasih tau si Bambang tuh. Bangunin dia.”
“WOI BAMBANG, BANGUN BANG!” teriak Sidic membangunkan Bambang yang membuat beberapa penumpang lain terjaga dari tidurnya.
Penumpang yang sedang menutupi wajahnya dengan selimut, menyibakkan selimutnya karena merasa terganggu. Tapi ia hanya melirik sediikit dan kemudian kembali menutupi wajahnya. Sedangkan penumpang yang lain hanya merubah posisi tidurnya.
“Sssssstttt! Jangan berisik ah udah malem.” Bambang terbangun sambil mengingatkan temannya itu.
“Hehehe. Sorry deh. Eh, MU pasti dateng Bang. Mereka udah jalan dari Inggris.”
“Hehehe. Yaudah bagus deh. Gue mau tidur lagi ah.”
“Jah! Dasar kebo!”
Kabar gembira yang tersiar itu membuat Rooney dan Sidic mengobrol hingga datangnya waktu sahur. Tanpa tersadar, Rooney terjaga sepanjang malam dan membuatnya begitu mengantuk hingga ia ketiduran lagi seusai sahur dengan headset yang masih menempel di telinganya.
Tak terasa mereka sudah sampai di Surabaya pada siang harinya. Tanpa menghiraukan rasa kantuk yang dirasa Rooney dan kawan-kawan, mereka bertolak ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk naik Ferry menyebrang pulau. Sebelumnya, mereka menyempatkan diri terlebih dahulu shalat Jumat di sebuah masjid yang berada di area pelabuhan. Setelah selesai shalat Jumat, mereka kemudian naik ferry menuju pulau seberang.
Mereka akhirnya sampai di Bali pada sore hari. Udara hangat menerpa. Rooney masih dengan headsetnya sampai di wilayah Gianyar. Hingga suatu saat ketika sedang berjalan mencari penginapan terdekat dari Stadion Gianyar, Rooney terdiam. Ia tertinggal oleh langkah Sidic dan Bambang yang sejak awal begitu cepat.
****
Pendengar, telah tersiar kabar bahwa ada ledakkan yang meluluh lantakkan Stadion Gianyar. Berita yang disampaikan oleh koresponden kami di Bali menyatakan bahwa ledakan tersebut menghancurkan stadion yang akan digunakan sebagai tempat bertandingnya Manchester United melawan Indonesia. Stadion yang sedianya akan dipakai dua hari lagi tersebut sebenarnya sudah disterilisasi oleh aparat kepolisian. Namun kami belum mengetahui penyebab pasti terjadinya ledakan.
Berita itulah yang telah membuat Rooney terdiam, tanpa kata. Ia bahkan tak mampu memanggil teman-temannya hingga mereka sendiri yang menyedari Rooney telah tertinggal agak jauh di belakang mereka. Lalu Sidic dan Bambang menghampiri Rooney.
“WOI RON, KENAPA LO?” teriak Sidic sekitar 10 meter dari Rooney.
“RON, AYO JALAN!” Bambang berteriak sambil menguncang-guncangkan tubuh Rooney yang benar-benar kaku saat itu.
“ROONEY!” Mereka berdua akhirnya berteriak sangat keras.
Rooney tak bisa menjawab. Ia hanya mengubah keluaran suara radionya dari headset ke loudspeaker. Keluarlah suara penyiar radio yang berbicara begitu tegang dari ponsel Rooney.
Indonesia kembali diguncang teror setelah meledaknya Stadion Gianyar, Bali. Kejadian mengancam kedatangan MU dalam Asia Tournya ke Indonesia yang sebenarnya akan mendarat di Bali satu jam lagi. Kami belum mengetahui kabar terkini dari MU, yang pasti koresponden kami di lapangan memastikan bahwa Stadion Gianyar sudah tidak mungkin lagi bisa dipakai untuk sebuah pertandingan.
Rooney menunjukkan jarinya ke arah depan. Ketika itu bumbungan asap meninggi dari kejauhan. Begitu hitam pekat. Cuaca Pulau Bali yang sejak tadi begitu cerah, kini terlihat tercemar karena kepulan asap yang mulai menyebar. Mereka masih tidak percaya dengan berita tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan naik angkutan umum ke arah Stadion Gianyar.
Semakin jauh jarak yang mereka tempuh, ternyata semakin dekat dengan asap yang membumbung tinggi yang mereka lihat tadi. Arahnya benar ke Stadion Gianyar. Hampir sampai mereka, disambut dengan kemacetan parah. Rooney turun untuk berjalan kaki karena kata si suupir jaraknya sudah dekat. Sidic dan Bambang mengikuti dari belakang.
Sesampainya di lokasi, mereka melihat kerumunan orang yang menyaksikan betapa dahsatnya sebuah ledakkan yang mampu menghancurkan stadion itu. Stadion Gianyar, rata dengan tanah. Tak ada lagi kata-kata yang bisa mereka ucapkan. Headset masih menempel di salah satu telinga Rooney, dan yang satu lagi menggantung di dadanya.
Manchester United sudah sampai di Indonesia. Mereka berbelok dari arah Bali menuju ke arah Jakarta. Tampaknya MU akan tetap ke Indonesia, tapi bukan ke Bali seperti yang direncanakan sebelumnya. MU memberikan kabar tersebut kepada Menara Bandara Ngurah Rai Bali. Sementara itu, area sekitar Stadion Gianyar akan segera dititiup dan akan dilakukan penyisiran oleh tim Gegana.
Rooney dengan sigap menarik teman-temannya menuju ke arah taksi. Mereka naik taksi ke seberang seberang jalan untuk menuju bandara Ngurah Rai Bali. Sidic dan Bambang masih kebingungan sampai taksi berjalan.
“Wah ada apa nih Ron?” Sidic bertanya bingung.
“Kita harus cepet-cepet pulang ke Jakarta sebelum tiket pesawat habis diborong turis yang pada mau ekstradisi. Lo tetep mau nonton MU Asia Tour kan?”
“Ya mau lah. Tapi kenapa kayak gini caranya?”
“Kita pulang aja dulu ke Jakarta. Lagipula MU gak akan bisa bertanding di Bali, stadionnya kan udah ancur. Tadi gue denger di berita, mereka tetep akan singgah ke Indonesia. Tapi bukan di Bali kayak yang udah direncanain.”
“Lah terus kita juga harus beli tiket pesawat nih?”
“Iya lah! Masa lo mau naik kereta lagi, mana sempet. Udah deh lo gak usah khawatir, analisis dan insting MU gue pasti membawa kita ke arah yang benar. Promotor MU Asia Tour di Indonesia pasti gak bakal mau terjerumus ke dalam kesalahan yang sama sampe dua kali. Mereka pasti udah punya Plan B. Dan gue yakin, Plan B itu adalah memindahkan pertandingan dari tempat yang uudah direncanain, ke tempat lain yang lebih strategis dan aman supaya para pemegang tiket masih tetep bisa liat MU dan Manchester United Asia Tour 2011 ke Indonesia bisa tetep berjalan.”
“Oke gue percaya sama lo. Tapi jangan sampe salah lo, gue bakalan rugi banyak nih!
“Tenang aja. Insya Allah semua berjalan dengan lancar.”
“Amiin.” Bambang mengamini seolah mengerti tentang apa yang sedang terjadi.
Bambang hanya bisa terdiam melihat kedua temannya berbicara. Sebenarnya masih ada banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Namun dengan mendengar kedua temannya itu sebebarnya sudah cukup menjawab. Mereka bertiga dengan berharap-harap cemas kembali ke Jakarta.
BAB XIII
Rooney, Sidic, dan Bambang, tiga serangkai itu tiba di Ngurah Rai. Suasana sangat ramai. Riuh gemuruh calon penumpang terdengar seperti di pasar. Beberapa bule terlihat panik, beberapa yang lain terlihat santai tak terusik. Segerombolan turis domestik memenuhi sebuah loket. Mereka mengantre untuk membeli tiket. Tiga serangkai itu kebingungan, tak tau kemana mereka akan berjalan. Sampai pengeras suara yang berada di atas kepala memberikan informasi untuk memecah kebingungan.
Perhatian, perhatian. Bagi pemegang tiket Manchester United Asia Tour 2011 akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan tiket pesawat ke Jakarta dengan Maskapai Penerebangan Batavia Air. Diharapkan agar para calon penonton Manchester United Asia Tour 2011 menunjukkan tiketnya dan segera menuju loket 4 untuk membeli tiket pesawat.
Loket 4 ternyata adalah loket yang tadi terlihat begitu padat oleh turis domestik. Sampai tiba giliran Rooney, Sidic, dan Bambang membeli tiket pesawat pulang ke Jakarta. Ternyata harga tiket melambung hingga dua jua rupiah. Terpaksa mereka dan para penumpang lainnya membayar mahal tiket kepulangan mereka demi tidak absen dalam Manchester United Asia Touur 2011 yang dua tahun lalu sempat mencatat sejarah kelam. Uang saku mereka yang rencananya akan dipakai untuk biaya hidup selama di Bali langsung ludes terpakai. Tapi mereka tetap ikhlas demi MU Asia Tour di Indonesia.
Mereka menunggu pesawat datang. Pesawat tersebut kabarnya dikirim langsung dari Jakarta untuk mengangkut para pemegang tiket MU Asia Tour agar tetao bisa menyaksikan pertandingan MU melawan Indonesia lusa. Sidic dan Bambang masih bingung kenapa mereka dan para pemegang tiket yang lain diperlakukan khusus. Rooney yang sejak tadi mendengarkan berita lewat radio mengeraskan volume loadspeakernya. Saat itulah jawaban dari kebingungan mereka terkuak.
Para pendengar sekalian, narasumber kami baru saja menyebutkan bahwa Manchester United Asia Tour 2011 di Indonesia akan tetap diadakan. Bukan di Bali, tapi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Ternyata promotor telah membuat rencana cadangan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada dua tahun lalu. Penyelenggara akan memindahkan pertandingan yang sedianya akan berlangsung di sebuah stadion yang baru saja selesai pembangunannya di Bali ke Jakarta. Mereka pun sudah memikirkan bagaimana caranya agar para calon penonton yang sudah berada di Bali supaya bisa tetap menyaksikan pertandingan itu di Jakarta, jadi mereka menyiapkan beberapa pesawat khusus untuk mengangkut calon penonton yang sudah terlanjur berada di Bali. 17 Juli 2011 akan tetap menjadi tanggal bersejarah bagi pesepakbolaan Indonesia.
Semua tanda tanya yang ada di dalam pertanyaan mereka terjawab sudah. Seiring dengan berjalannya waktu, pesawat pun tiba untuk mengankut para penumpang. Rooney, Sidic, dan Bambang memasuki kabin pesawat. Ponsel mereka pun harus dimatikan setiap penumpang saat memulai perjalanannya menggunakan pesawat. Rooney sudah tak bisa lagi mendengarkan radio. Ia hanya bisa bermain game di ponselnya dengan kerena telah menggunakan Flight Mode.
****
“TIIIIIIT TIIIIIT. TIIIIT TIIIIT.”
Ponsel di kantong Sidic berbunyi. Mereka telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, dan Sidic telah mengaktifkan ponsel sejak turun dari pesawat. Ia ternyata mendapatkan SMS dari paccarnya, Nemanja. Sidic pun berinisiatif untuk menelpon kekasihnya itu. Rooney dan Bambang duduk di kursi yangg telah disediakan bandara, sementara Sidic berdiri saja sambil serius mengobrol di telepon.
Ternyata Sidic lupa bahwa pacarnya itu juga sudah ada di Bali bersama keluarganya. Ia tidak bisa kembali ke Jakarta karena tidak mungkin meninggalkan keluarganya yang tidak memiliki tiket MU Asia Tour. Mereka kehabisan tiket menuju Jakarta sehingga memutuskan untuk tetap tinggal di Bali sampai tiket pulang tersedia. Entah kapan tiket tersebut ada, karena bagi penumpang biasa tidak mendapatkan prioritas lebih dulu untuk mendapatkan tiket ke Jakarta. Nemanja pun lebih memilih keluarganya di banding menonton MU di Jakarta walaupun sebenarnya ia bisa saja pulang sendirian.
Tak ayal, Sidic pun bersedih hati. Ia kecewa kekasihnya tidak bisa ikut menonton MU bersamanya. Mereka akhirnya pulang kerumah masing-masing untuk mempersiapkan segalanya. Lelah yang tak terkira mereka rasakan begitu sampai di rumah. Perjalanan dua hari berturut-turut tanpa henti membuat mereka terkapar. Tidur seharian pada keesokan harinya dan bangun pada sore hari menjelang maghrib adalah cara yang dipilih Rooney untuk memulihkan staminanya agar bisa fit pada esok hari ketika menjadi saksi tim kesayangannya, MU, melawan tim nasional negaranya, Indonesia.
****
17 Juli 2011. Sejak pagi hari Rooney dan kawan-kawan berangkat menuju Senayan. Seperti biasa, Rooney selalu meng-update informasi melalui radio. Sepanjang perjalanan akhirnya ia mengetahui apa yang menjadi penyebab batalnya Manchester United Asia Tour 2011 Indonesia di Bali.
Sebuah bom berintensitas tinggi meledak di sebuah tiang pancang utama Stadion Gianyar hingga menimbulkan efek domino ke seluruh bangunan stadion yang akhirnya rata dengan tanah. Pengeboman jenius itu dilakukan oleh anggota jaringan Internasional Al-Qaeda yang akhirnya masuk ke Indonesia melalui bom bunuh diri. Orang tersebut menyamar sebagai aparat kepolisian yang membawa bom di dalam sebuah kotak yang sebelumnya diisinyalir isinya adalah alat-alat untuk melakukan sterilisasi oleh penjaga keamanan.
Modus seperti itu dilakukan karena mereka berpendapat bahwa melakukan jihad pada bulan suci akan menjadi jihad dengan pahala yang sangat besar.
“Teroris-teroris yang lebih jahanam sudah akan mulai memasukkan doktrin-dokrin yang jahanam juga ke Indonesia. Mereka tidak memikirkan betapa berharganya sebuah keamanan suatu negara. Kenapa yang dipilih mereka adalah Indonesia? Kenapa sekarang ada lagi padahal yang dari Malaysia sudah tewas dua tahun lalu? Kenapa sih kesian banget banget bangsa ini? Bagaimana nanti nasib Piala Dunia 2022 yang akan diselenggarakan di Indonesia? Entah seperti apa nanti dunia menjudge Indonesia. Lolos dari satu kesakitan, kemudian Indonesia kembali terjerat dalam keperihan.” pikir Rooney dalam hati.
Tiga serangkai tiba di SUGBK. Mereka akan melupakan sejenak apa yang terjadi dua hari yang lalu. Terutama Rooney, pikiran-pikiran rumit yang sejak di perjalanan ada di benaknya ia buang dulu jauh-jauh. Sidic juga harus melupakan kekasihnya yang hingga sekarang masih terdampar di Bali bersama keluarganya. Sekarang adalah saatnya bagi adrenalin berpacu. Sementara kerja jantung akan lebih berat dari kerja otak.
Mereka masuk ke stadion setelah menunjukkan tiket. Tribun timur adalah tempat duduk mereka. Riuh gemuruh atmosfer stadion menandai awal sebuah perhelatan terdahsyat. Manchester United Asia Tour 2011: Manchester United vs Indonesia.
BAB XIV
Rooney dan Sidic serta fans lainnya terus mengagung-agungkan MU.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
Bambang menyahut, begitu juga supporter yang lain pembela Tim Merah Putih.
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
Memasuki menit ke-88 atmosfer pertandingan begitu panas. Serangan bertubi-tubi melanda MU, sementara dari serangan bertubi-tubi dari Indonesia itulah mereka malakukan serangan balik yang sangat berbahaya mengancam gawang Indonesia. Serangan yang di bangun sayap kiri dan kanan Indonesia selalu digagalkan oleh finishing yang begitu buruk dari Bambang Pamungkas, mungkin karena faktor kelelahan, tendangannya selalu bisa dihalau bek-bek tangguh MU. Sundulan dari kepalanya selalu bisa dimentahkan oleh kiper MU atu bahkan tiang gawang.
Begitu juga pertahanan Indonesia belum mampu di koyak oleh Rooney dan kawan-kawan. Formasi 4-3-3 masih belum cukup untuk mendobrak bek-bek yang menjaga areal kotak penalti. Kedua gawang dijaga mati-matian oleh kedua tim. Disinilah Timnas Indonesia yang baru pertama kali menunjukkan kesolidannya mengahadapi tim besar. Kepercayaan diri yang sangat tinggi diperlihatkan oleh para anggota tim. Mereka begitu mati-matian mempertahankan kehormatan bangsa melalui sepak bola.
Menit-menit akhir terasa begitu panjang. Hingga penonton terdiam, semuanya berdiri saat MU membangun serangan yang tertata rapi ke gawang Indonesia. Bole di oper dari Tomasz Kuszczak kepada Nemanja Vidic. Ia membawa bola sampai ke tengah lapangan kemudian mengoper bola tersebut kepada Christiano Ronaldo. Aksi individu Ronaldo memukau penonton karena berhasil melewati empat pemain tengah Indonesia sekaligus. Ia lalu melakukan umpan crossing dari sayap kanan menuju ke depan gawang. Di depang gawang Indonesia sudah menanti Dimitar Berbatov yang lebih tinggi dibanding Charis Yulianto yang menjaganya dengan ketat. Bola sampai ke dalam kotak penalti, namun Charis dengan sigap menghalau bola lebih dulu melalui sundulannya menjauhi mulut gawang. Tanpa diduga, Christiano Ronaldo sudah berada tepat di tempat bola itu akan jatuh. Ronaldo melakukan salto. Loncatannya begitu tinggi untuk bisa menendang bola dengan tepat. Tak ada pemain yang bisa menghalaunya kecuali kiper Indonesia, Dian Agus Prasetyo. Tapi halauannya tak berhasil mendahului leesakkan bola yang begitu kencang.
“GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL!”
“PRIT... PRIIIT... PRIIIIIIIIIIIT...”
Penonton bersorak. Gol yang sangat indah dicetak oleh Christiano ronaldo yang berhasil mengoyak gawang Indonesia untuk kedua kalinya sejak ia masuk ke lapangan. Gol tersebut menjadi gol penutup pertandingan ini karena seiring dengan terjadinya gol yang sangat indah itu, peluit Berbunyi tiga kali yang menandakan berakhirnya pertandingan dengan skor 3-2 untuk kemenangan Manchester United.
“HAHAHA. KALAH LO BANG! MU DILAWAN. HAHAHAHAHA!” teriak Sidic di tengah gemuruhnya stadion.
“SINI BALIKIN DUIT GUE SAMA SIDIC CEPE-CEPE! DAN KASIH CEPEAN LO BUAT KITA BERDUA! HAHAHAHHA.” Rooney membantu menagih uang taruhan yang ada di tangan Bambang.
“Iya-iya nih. Haah. Indonesia emang belom pantes menang lawan tim terbaik dunia sekaliber Manchester United.”
Kembang api tiba-tiba meluncur dari atas tribun utara. Begitu indah menutup pertandingan yang megah. Letupannya menggema ke arah mega. Pertandingan ini tak akan terlupakan seumur hidup Rooney. Dimana sebuah perjuangan yang tidak murah dan tidak mudah ia relakan untuk dapat menyaksikan si “Setan Merah”, The Red Devils, Manchester United.
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
JUST LIKE THE BUSBY DAYS AND DAYS GONE BY,
WE’LL KEEP THE RED FLAGS FLYING HIGH,
YOUR GONNA SEE US ALL FROM FAR AND WIDE,
YOUR GONNA HEAR THE MANS THAT SING WITH PRIDE.
UNITED, MAN UNITED,
WE’RE THE BOYS IN RED AND WE'RE ON OUR WAY TO WEMBERLY!
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY,
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY
IN ’77 IN THE STOCKHAM TEAM,
BACK IN DECEMBER '83,
AND EVERYONE WILL NO JUST WHO WE ARE,
THEY'LL BE SINGING QUE SERA SERA
UNITED, MAN UNITED,
WE’RE THE BOYS IN RED AND WE'RE ON OUR WAY TO WEMBERLY!
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY,
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
BAB I
Rumput berkilauan diterpa panasnya sinar matahari, cuaca begitu panas bulan Juli. Seakan terpangkas dengan rapi oleh pencukur yang ahli. Begitu hijau campur coklat, panasnya cuaca bulan ini membuat klorofil tak bisa memekat. Diatasnya berdiri sekumpulan orang berseragam. Merah-putih, biru-biru, hitam-hitam.
Ketegangan baru permulaan, ketika semua mulai memasuki lapangan. Awalnya rerumputan itu diinjak oleh 48 orang. Barisan merah-putih dan biru-biru didampingi oleh anak-anak yang berseagam sama, sementara yang hitam-hitam lengkap dengan segala atributnya. Blitz kamera tele menyilaukan mata. Dan pasukan berseragam pun berbaris sejajar. Hingga segalanya hening saat Indonesia Raya berkumandang.
Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri, jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseru, Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku. Bangsaku, rakyatku, semuanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Tanahku, negeriku, yang kucinta. Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Tanahku, negeriku, yang kucinta. Indonesia Raya, merdeka, merdeka! Hiduplah Indonesia Raya.
****
Suasana kembali semarak saat semua bersorak. Hanya tersisa 23 orang di dalam garis putih membentuk kotak. Sebelas di sebelah kiri berseragam merah-putih, sebelas di sebelah kanan berseragam biru-biru, dan satu di tengah berseragam hitam. Lalu ada dua orang lagi yang berada di samping lapangan, satu di garis dekat, dan satu lagi di garis jauh. Keduanya juga berseragam hitam-hitam.
Jantung Rooney berdegup begitu keras saat semua yang berada di lapangan mulai membentuk formasinya. Ditambah teriakan orang-orang yang berada di sekelilingnya memacu jantung Rooney seakan ingin meledak. Ketika peluit berbunyi, semua tersentak.
BAB II
Stadion Utama Gelora Bung Karno, 17 Juli 2011. Saat ini sedang bertanding Tim Nasional Indonesia melawan Manchester United. Pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu oleh bangsa Indonesia, begitu juga Rooney. Rooney bukanlah nama seorang pemain sepak bola profesional yang bergabung dengan klub Manchester United, melainkan ia hanyalah seorang mahasiswa biasa yang sangat mencintai klub sepak bola kesayangannya, MU. Nama aslinya adalah Roni, namun sejak SMA ia selalu ingin dipanggil seperti nama striker Manchester United tersebut. Tak ganteng, tidak juga jelek. Ia benar-benar hanya seorang pemuda biasa, berwajah biasa, berambut pendek, bermata elang, dan berhidung mancung. Badannya kekar seorang olahragawan, kulitnya cukup putih untuk ukuran seorang lelaki.
Rooney tak menyangka akhirnya ia bisa menyksikan pertandingan tim kesayangan. Tentu saja bukan Timnas Indonesia, melainkan MU, Manchester United. Dengan sedikit pengorbanan ia berhasil mendapatkan tiket untuk masuk ke Gelora Bung Karno. Stadion kebanggan Indonesia itu kembali didaulat untuk menjadi tempat perhelatan besar bagi dunia sepak bola Indonesia. Kali ini stadion megah yang berkapasitas 120.000 penonton ini menyelenggarakan pertandingan terbesar dan paling bergengsi dalam sejarah.
Dan siapa yang menyangka bahwa Manchester United masih bersedia mengunjungi Indonesia dalam tur Asianya, setelah pengalaman pahit dialami Indonesia pada dua tahun sebelumnya.
****
Manchester United. Manchester United Football Club. biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester. Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson, pelatih sekaligus manajer klub terlama untuk MU selam 25 tahun, dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan dua belas kali merebut tropi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa. Mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions, liga para klub juara di Eropa, tiga kali sepanjang sejarahnya , yaitu pada tahun 1968, 1999, 2008, dan 2011.
MU menjadi salah satu klub paling sukses di Inggris. Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris, termasuk saat masih disebut Divisi Satu. Berhasil mengalahkan raihan Liverpool yang mendapatkan 18 trofi. Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali. Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Sempat jatuh bangun pada pertengahan tahun 1930-an dan 1970-an sehingga pernah terdegradasi ke divisi satu liga Inggris, satu kasta di bawah liga utama, MU kemudian selalu bisa bangkit kembali. Mental juara sudah tertempa sejak awal masa berdirinya klub. Sampai saat ini MU telah mendapatkan trofi sebanyak 19 kali Liga Utama Inggris, 2 kali Liga Divisi Satu Inggris, 12 kali Piala FA, 4 kali Piala Carling, 16 kali Community Shield, 4 kali Liga Champions Eropa, 1 kali Piala Winners Eropa, 1 kali Piala Super Eropa, dan 2 kali Piala Dunia Antarklub.
Prestasi luar biasa bagi sebuah klub yang berjuluk “Setan Merah” atau dalam bahasa Inggrisnya “The Red Devils” ini membuat banyak penggemar sepak bola dunia jatuh hati kepadanya. Tak terkecuali Rooney.
****
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
Fans setia MU mulai bersorak, mereka sangat bersemangat untuk teriak. Lagu kebanggan bagi para penggila klub terbaik dunia saat ini. Juara kasta tertinggi Liga Inggris, juara Piala Inggris, dan juara diantara para juara sepak bola Eropa diraihnya. Tak ayal, mata seluruh fans sepak bola dunia tertuju pada klub tersebut, begitu juga para fans di Indonesia. Otomatis tur musim panas MU pun menjadi perhatian, tak terkecuali ketika mereka berlabuh di Jakarta, Indonesia.
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
Pendukung loyal Indonesia menyahut, semangat mereka ikut tersulut. Lagu yang dipopulerkan oleh band Indonesia, Netral, dikumandangkan. Timnas Indonesia tahun ini meningkat performanya. Sehingga bangsa Indonesia turut bangga akan prestasi sepak bola Indonesia. Para penggemar yang dulu memandang sebelah mata Timnas Indonesia, kini kembali setia kepada mereka. Piala Asia 2010 untuk pertama kalinya dibawa pulang ke Indonesia, dan Indonesia telah resmi meraih lisensi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Suatu kebanggan yang amat sangat bagi bangsa.
Rooney jelas saja menjadi pendukung MU. Itu bukan sebuah pilihan baginya, meskipun bagi orang lain akan menjadi sebuah dilema. Mendukung MU adalah sebuah kewajiban, bahkan sebuah kebutuhan bagi kepuasan batinnya. Tak harus membangkang kepada negara, ia hanya ingin mengekspresikan diri bahwa ia mencintai sebuah tim yang memiliki reputasi dan mental juara yang tinggi. Bukan juga ia ingin melecehkan bangsanya, tetapi ia melihat bahwa Timnas Indonesia masih belum layak untuk diperhitungkan pada pertandingan ini.
Menit-menit awal pertandingan dimulai, Rooney masih tak percaya bahwa ia bisa melihat pertandingan ini. Yang tampak dipikirannya adalah masa ketika dua tahun yang lalu. Masa dimana sejarah kelam bangsa terulang lagi dan lagi. Masa dimana Indonesia memiliki catatan yang amat buruk di mata dunia tentang keamanannya. Masa ketika ia merasa hasil kerja kerasnya menjadi percuma karena sebuah aksi oknum yang jahanam. Masa yang ketika itu terjadi terorisme untuk kesekian kalinya membawa citra buruk bagi tanah airnya.
BAB III
Baru dua tahun yang lalu Manchester United membatalakan kedatangannya untuk menyajikan perhelatan akbar di Indonesia. Sebulan sebelumnya, media-media di Indonesia mulai dipenuhi oleh iklan Manchester United Asia Tour yang akan singgah di Indonesia dan akan berlabuh di Jakarta. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, banner-banner menunjukkan kegembiraannya menyambut kedatangan MU. Di jalan raya, jalan tol, maupun jalan-jalan di perumahan pasti ada logo MU. Sama halnya pada iklan di jalanan, di media cetak maupun elektronik juga menampakkan gemuruhnya gaung gemerlap MU Asia Tour 2009 di Indonesia. Iklan di televisi menampakkan wujud si Setan Merah diselingi dengan sponsor, begitu juga di koran-koran maupun majalah yang setiap hari menyajikan berita-berita seputar MU dan pernak-perniknya.
Rooney sangat antusias melihat media yang secara bombardir menyuguhkan event yang sebentar lagi akan terselenggara. Matanya sangat berbinar ketika melihat tayangan MU di televisi. Dia amat bertekad untuk dapat memenuhi hasratnya menonton pertandingan tersebut secara langsung. Tak ayal, dia sempat kebingungan bagaimana caranya mendapatkan tiket spesial tersebut. Tapi entah apa yang iya pikirkan, dia begitu santai menghadapinya. Di satu sisi ia amat sangat menginginkan untuk mendapatkan tiket tersebut, namun di lain sisi ia tidak tahu harus dengan cara apa mendapatkannya. Rooney menghadapi dilema kecil dalam dirinya.
“Gue harus bisa nonton tuh pertandingan. Tapi gimana ya caranya gue bisa dapetin tuh tiket yang harga paling murahnya aja 400.000, uang jajan gue aja gak sampe segitu sebulan?” Rooney pesimis menghadapi tekadnya sendiri.
Beberapa saat ia termenung. Sebenarnya tidak terlalu sulit baginya untuk mendapatkan uang untuk membeli tiket dalam waktu sebulan. Namun ia harus mengorbankan perutnya selama sebulan ini. Ia harus menjadi orang terpelit di dunia dalam sebulan. Ia harus menyimpan uang sakunya untuk membeli tiket. Tiket untuk menonton pertandingan. Pertandingan yang akan mengahadirkan klub impiannya. Klub impian yang sejak SMP ia banggakan. Manchester United.
****
Mood yang sangat bercampur aduk terbawa-bawa sampai ia pergi kuliah. Ia bingung, namun juga merasa excited akan apa yang ia inginkan. Bingung bagaimana caranya ia bisa meraih impiannnya, tapi ia sangat ingin mewujudkannya. Sampai saat ia terkaget saat Sidic membuyarkan ketermenungannya.
“Ron, ayo kita nonton MU! Gue dah dapet duit buat beli tiket nih. Jangan sampe kita terlambat dapet tiketnya.”
Sidic adalah teman terdekat Rooney. Dulu satu SMA dengannya. Sampai mereka sepakat untuk meneruskan kuliah di sebuah universitas di Tangerang. Sampai saat ini mereka sedang menjalani semester ketiga. Sidic senasib dengannya, berasal dari keluarga pas-pasan, namun berkecukupan. Tapi untuk uang 400.000 dalam waktu kurang dari sebulan, agak sulit memang untuk mengumpulkannya. Perlu pengorbanan yang cukup besar pula untuk mendapatkannya. Rooney jadi bingung darimana Sidic bisa mendapatkan uang secepat itu.
“Wah hebat lo Dic! Dapet darimana tuh uang sebanyak itu?”
“Hahaha. Sebenernya uang ini gue ambil dari tabungan gue selama satu semester ini.”
Rooney jadi teringat bahwa dia sebenarnya juga memiliki tabungan yang cukup banyak hasil dari ia mengumpulkan sisa uang sakunya selama di bangku kuliah. Walaupun hanya sepuluh ribu seminggu, pasti ia letakkan uang tersebut di dalam laci tempat ia menyimpan tabungannya. Langsung saja dia berpikir untuk menggunakan hasil jerih payahnya mengumpulkan uang tersebut untuk membeli tiket MU.
“Aha! Ide bagus tuh Dic. Gue juga mau pake uang tabungan gue ah. Terus kapan nih kita beli tiketnya?”
“Nah gitu dong. Gimana kalo besok aja? Lebih cepat lebih baik, sebelum tiketnya habis diborong calo.”
“Oke! Kalo gitu gue itung-itung uangnya dulu ya.”
“Sip deh.”
Dengan berbinar-binar, Rooney dan Sidic melangkah ke kelas untuk kuliah. Dalam piriran mereka terpampang dengan jelas suasana gemuruhnya Gelora Bung Karno yang benar-benar bergelora. Riuh gemuruh yang memekakkan telinga seolah terdengar sangat dekat.
Selesai kuliah, Rooney langsung pulang ke rumah. Ia kemudian membuka laci rahasia yang tesembunyi di dalam lemari tempat penyimpanan uang tabungannya. Disitu ia melihat ada tumpukan uang berwarna merah, seratus ribuan. Setelah dihitung ternyata ia memiliki tabungan sebesar Rp 2.400.000. Cukup banyak memang, Rooney tak pernah berniat menyimpan uang di bank. Ia merasa menabung di bank terlalu berbelit-belit. Menyimpan uang di rumah lebih praktis dirasa bila ada momen seperti ini. Ia tak perlu repot-repot ke bank untuk mengambil uang. Tinggal buka lemari, dah wah, dana segar siap untuk dipergunakan secara cepat.
Rooney sangat rela mempergunakan seperenam uang miliknya. Tanpa ragu-ragu ia lalu mengambil empat lembar uang merah tersebut unruk kemuadian ia simpan di dompet agar besok bisa langsung ia pergunakan untuk menbayar tiket yang akan dibelinya.
****
Siang itu terasa sangat panas, cuaca bulan Juli yang khas. Rooney dan Sidic bersiap pergi ke Senayan. Kebetulan hari itu mereka sedang tidak ada kuliah. Setelah janjian bertemu di sebuah mal, mereka berangkat naik angkot ke terminal bus terdekat. Lalu naik bus ke daerah Grogol untuk lanjut naik Busway ke Senayan.
Setibannya disana, mereka melihat kemegahan sebuah stadion raksasa kebanggan Indonesia. Komplek stadion pun terlihat sangat luas dikelilingi taman-taman yang asri. Sesampainya di dalam, mereka melewati jogging track yang melingkari arena stadion. Lokasi stand penjualan tiket pertandingan superdahsyat terdapat di depan pintu masuk stadion. Didepannya terpampang tulisan “Loket Penjualan Tiket Manchester United Asia Tour Indonesia 2009: Manchester United vs Indonesian All Star.” Langsung saja mereka menuju kesana dan mengantri di sebuah barisan menuju mulut loket.
“Wah, padahal masih sebulan lagi ya Dic tuh pertandingan, tapi kok udah rame aja ya nih loket?”
“Ya namanya juga pertandingan terdahsyat sepanjang sejarah pesepakbolaan bangsa Indonesia Ron, begini deh jadinya.”
“Hahahaha. Ada-ada aja lo. Tapi iya juga sih, buktinya kita juga ikut ngantri ya.”
“Hahaha. Iya-iya bener.”
Setelah 20 menit mengantri, akhirnya Rooney dan Sidic mendapatkan tempat terdepan tepat di mulut loket untuk dapat membel tiket. Di dalamnya terlihatlah seorang mba-mba yang cukup cantik menyapa dengan ramah. Sidic merebut tempat Rooney yang ada di depannya untuk bisa berbicara dengan si mba-mba.
“Selamat siang Mas!”
“Siang Mba!!” Dengan gaya sok cool Sidic menyapa penjaga loket yang cantik. “Saya mau beli dua tiket tribun dong untuk saya dan teman saya.”
Si mba menyobek dua lembar tiket yang berada di atas mejanya lalu memberikan tiket tersebut kepada Sidic.
“Ini dua tiketnya Mas jadinya Rp 800.000.”
“Iya terima kasih ya Mba.” Vidic mengulurkan tangannya sambil melemparkan senyum kepada mba-mba penjaga tiket tersebut.
Muka si mba pun memerah, ia malu mingkin diberi senyuman oleh pria setampan Sidic. Memang ia termasik laki-laki yang cukup tampan dibandingkan Rooney. Mereka berdua agak mirip, hanya saja kulit Sidic lebih putih daripada Rooney, warna khas keturunan Chinese. Meskipun begitu, matanya tidak sipit dan dibalut kacamata half frame menambah kekerenannya. Rambutnya lebih panjang dan lurus sedikit dibanding Rooney. Pantas saja bila beberapa wanita akan terpana melihatnya, sampai-sampai Rooney sering minder bila sedang berjalan bersamanya.
Sidic memberikan satu tiket untuk Rooney, kemudian mereka menaruhnya di dompet masing-masing. Perjalanan pulang terasa lebih menyenangkan. Perasaan lega bercampur dengan rasa penasaran dalam benak mereka. Satu bulan lagi. Ya, satu bulan mereka harus menuggu.
BAB IV
17 Juli 2009. Tepat dua tahun sebelum pertandingan akbar MU vs Indonesia akhirnya berhasil digelar. Musim liburan kuliah semester genap sudah bergulir, dan akan berlangsung selama dua bulan lamanya. Setiap hari Rooney selalu meng-update¬ berita tentang kedatangan MU. Pagi ini juga ia menyaksikan Apa Kabar Indonesia Pagi pukul tujuh. Ia menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat menantikan pertandingan terbesar yang akan dilakoni Timnas Indonesia sepanjang sejarah. Siaran berita tersebut menayangkan betapa fanatiknya fans MU di seluruh penjuru Indonesia. Ada yang menjadi fans dadakan, hingga saat ditanya detail oleh wartawan seputar MU mereka hanya menjawab seadanya dan bahkan salah. Sampai ada penjual merchandise dadakan yang siap memenuhi areal Stadion Utama Gelora Bung Karno. Mereka akan menjual kaos, topi, shal, hingga balon berlogo “Setan Merah” Manchester United.
Persiapan di SUGBK sudah seratus persen. Persiapan penyambutan Manchester United di Hotel Ritz Carlton juga sudah nyaris sempurna karena rencananya MU dan official-nya akan beristirahat disana saat singgah di Indonesia lusa malam. Sementara itu, Timnas Indonesia sedang menjalani latihan rutin di sebuah lapangan di Jakarta. Mereka menginap di hotel sebelahnya, JW Marriott. Dua hotel berstandar internasional yang sudah terkenal di seluruh dunia. Banyak wisatawan maupun pebisnis asing yang menginap di dua hotel tersebut.
Hotel JW Marriott pernah dihantam oleh sebuah bom berdaya ledak cukup besar hingga menghancurkan bagian basement dan lobby hotel serta menewaskan beberapa penghuninya pada tahun 2003 yang lalu. Setelah diusut, teror bom bunuh diri tersebut terjadi atas komando dari Noordin M. Top, buronan teroris asal Malaysia yang paling dicari di seluruh negeri. Meskipun aksinya sudah berulang kali terjadi di Indonesia, namun belum bisa tertangkap juga oleh polisi Indonesia.
Masih sedikit ngantuk, Rooney menonton sambil sarapan nasi goreng yang sudah disiapkan ibunya. Ibu Rooney memang selalu membuatkan sarapan sebelum ia berangkat kerja, jadi Rooney hanya tinggal menikmatinya saja setiap pagi. Rooney selalu sarapan sebelum mandi, saat sarapan ia selalu ditemani siaran berita di televisi. Biasanya ia menghabisakan sarapannya dengan terburu-buru karena hampir setiap hari telat bangun untuk kuliah. Namun kali ini ia menikmati sarapannya dengan santai, itulah enaknya liburan. Setengah jam ia memerlukan waktu untuk menghabiskan sarapannya kali ini.
Mulai bosan, Rooney mengganti-ganti saluran TV. TV One, Metro TV, TPI, Indosiar, RCTI, SCTV, Trans|7, Trans TV, Global TV, ANTV, Jak TV, O Channel, DAAI TV, Elshinta TV, Space Toon, Cahaya TV Banten, Banten TV, sampai TVRI ia jelajahi karena bingung apa yang harus ia tonton sesuai dengan keinginan hatinya. Sebenarnya ia berharap memiliki saluran TV kabel, tapi sudah cukuplah saluran TV nasional dan TV lokal yang tersedia. Akhirnya ia menjatuhkan pilihan pada saluran berita terpercaya, Metro TV. Dan saat itu juga Rooney tercengang.
****
Pukul delapan pagi, Breaking News Metro TV. Rooney benar-benar tercengang saat itu. Perasaaannya tak menentu. Ia tak percaya akan apa yang dilihatnya. Reporter Metro TV nan cantik jelita, Gadiza Fauzi, melaporkan secara langsung berita duka. Bukan sekedar berita duka biasa, kali ini berita duka bagi bangsa. Suasana hiruk pikuk tergambar di dalam kotak hitam 29 inchi. Tangan rooney bergetar, air mata mulai mengalir.
Musibah datang, kejadian tak disangka terjadi. Rooney menyaksikan secara langsung meskipun tak hadir di TKP, bagaimana ricuhnya suasana saat itu. Asap pekat masih mengepul, dahan pohon bertumbangan, orang-orang berlarian, beberapa bule mengucurkan darahnya sambil merintih kesakitan, ambulans yang melengkingkan sirinenya, pecahan kaca berhamburan, serta kepanikan sang reporter itu sendiri sambil memberikan informasi yang terengah-engah.
Naluri seorang wartawan terkadang harus bertentangan dengan hati nuraninyanya. Bukannya mereka tidak mau menolong orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan, tetapi mereka harus menuruti nalurinya. Naluri untuk mendapatkan berita yang komprehensif. Benar juga, karena masih banyak orang disana yang bisa memberikan pertolongan secara langsung. Dan para reporter itu masih bisa memberikan laporan kepada pemirsanya yang haus akan informasi dan berita.
Judul Breaking News tersebut adalah “Bom Kuningan”. Lokasi ledakan bom tersebut memang terjadi di kawasan Perkantoran Mega Kuningan, Jakarta. Daerah dimana Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott berlokasi. Ya, memang dua hotel itu yang diguncang bom. Betapa kaget dan terenyuhnya hati Rooney. Ia menyaksikan begitu porak porandanya kedua hotel tersebut. Polisi mulai berdatangan ke tempat kejadian. Mobil-mobil bercat abu-abu khas mobil patroli polisi memenuhi jalanan. Mobil raksasa merah pemadam kebakaran juga tak terhitung jumlahnya, menerobos kerumunan, memadamkan kebakaran.
Gadiza si reporter masih terus melaporkan langsung dari tempat kejadian. Wajahnya hanya di shoot beberapa kali saja oleh kamera. Gambar ditelevisi hanya memperlihatkan suasana disana, namun suara Gadiza tetap terdengar. Saat kamera kembali menyorot wajah Gadiza, ia terlihat sedang berusaha mewawancarai seseorang yang ada disana. Hampir semua orang berlarian. Ada seseorang yang terlihat tak begitu panik. Gadiza menghampirinya dan melontarkan beberapa pertanyaan. Rooney masih terus menyimak.
“Maaf Pak, bisa diceritakan apa yang baru saja terjadi disini?”
“Ada dua kali ledakan bom Mba.” Seorang pria paruh baya yang hanya memakai kaos putih dan celana pendek terdengar santai menjawab.
“Dua buah bom meledak secara berurutan. Pertama di Hotel JW Marriott, selang sepuluh menit kemudian terjadi ledakan lagi yang lebih besar di Hotel Ritz Carlton.”
“Lalu sebelum ini apa yang Bapak lakukan disini?”
“Saya memang biasa setiap hari lari pagi di daerah sekitar sini. Ketika saya sedang melintasi kawasan sini, terjadi sebuah ledakan yang mambuat saya sangat kaget dan berhenti sejenak. Kaca-kaca berpecahan, dahan pohon bertumbangan, dan orang-orang mulai panik berlarian. Ledakan itu di JW Marriott. Kemudian saya berinisiatif untuk menolong beberapa orang yang tergopoh-gopoh berjalan keluar dan membaringkannya di trotoar karena belum ada ambulans dan tim medis yang datang.”
“Kapan ledakan itu terjadi dan kapan ledakan yang kedua terdengar?”
“Ledakan yang pertama terjadi sekitar dua puluh menit yang lalu. Kemudian saat saya sedang membantu orang-orang, ledakan kedua terdengar di hotel sebelah kira-kira sepuluh menit yang lalu. Kedengarannya lebih besar daripada yang pertama.”
“Jadi sekarang apa saja yang sudah bapak lakukan disini?”
“Setelah ledakan kedua terjadi, mobil ambulans, polisi, dan pemadam kebakaran mulai berdatangan. Saya membawa beberapa korban ke mobil ambulans hingga masing-masing petugas menjalankan tugasnya masing-masing secara lebih profesional. Jadi, ketika sudah tidak ada yang membutuhkan pertolongan saya lagi, saya bisa memberikan informasi yang fresh untuk masyarakat di rumah.”
“Baik bapak, terima kasih atas informasinya.” Sambil menjabat tangan bapak tersebut, Gadiza mulai mencari petugas yang bisa memberikan informasi.
Mata kamera melirik kobaran api yang disembur air oleh pemadam kebakaran. Kepanikan juga masih diperlihatkan secara jelas oleh orang-orang yang ada di sekitar situ. Teknik longshot menggambarkan secara luas apa yang terjadi disana. Sampai akhirnya kamera kembali menyorot Gadiza yang berusaha bertanya kepada salah seorang yang kelihatannya komandan yang sedang berkomunikasi lewat radio dari mobilnya.
Polisi tersebut terlihat sangat sibuk hingga Gadiza harus menuggu beberapa saat. Sampai akhirnya ia bersedia untuk dikorek menjelaskan apa yang sesungguhnya telah terjadi. Joko Suparto, nama yang tertera di badge seragamnya.
“Bisa dijelaskan apa yang sedang terjadi di kedua hotel yang luluh lantah ini Pak?”
“Dua buah bom meledak di dua hotel yang bersebelahan. Satu di Hotel JW Marriott dan satu di Hotel Ritz Carlton. Kami sedang menyelidiki seberapa besar ledakan, apa yang sebenarnya menyebabkan ledakan, dan apa motif dari pelaku. Tim gegana sudah kami datangkan untuk menyisir daerah ini, dan sampai sekarang belum ada laporan tentang adanya bom lagi.”
“Berapa korban yang tewas saat ini Pak? Mengingat begitu besarnya bom yang meledak.”
“Belum ada laporan pasti mengenai hal itu Mba, jadi maaf saya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena saya harus berkoordinasi dengan anak buah saya yang berada di lapangan. Tunggu saja konfrensi persnya, pasti ada.”
“Baiklah Pak kalau begitu terima kasih atas informasinya dan selamat bekerja melanjutkan tugas Anda.”
****
Sudah pukul sembilan saat itu. Gadiza Fauzi sudah tak nampak lagi di televisi. Yang ada sekarang adalah Kania Sutisna Winata, seorang News Anchor yang sedang membacakan berita. Masih dengan judul “Bom Kuningan”, Breaking News Metro TV masih menyiarkan berita yang komprehensif. Sudah satu jam berjalan, informasi pun bertambah.
Seluruh News Ticker menginformasikan kejadian Bom Kuningan. Kania memberitakan bahwa saat ini sudah ada tujuh orang korban yang dipastikan tewas ditempat, tiga diantaranya hancur tak terbentuk dan hanya menyusakan kepala yang setengah utuh. Puluhan orang luka parah sudah dilarikan ke tiga rumah sakit terdekat.
Ternyata bom yang meledak di kedua hotel tersebut hanya berkategori low explosive atau berdaya ledak rendah. Namun karena meledak di ruangan tertutup, efeknya menjadi lebih dahsyat. Dibandingkan dengan bom JW Marriott pada enam tahun yang lalu, efek dari ledakan yang sekarang masih lebih rendah. Waktu itu bom berdaya ledak tinggi memakan korban tewas 12 orang dan 150 korban luka-luka.
Rooney masih tertegun menyaksikan berita tersebut, bahkan piring bekas sarapan pun masih berada di tangannya. Sekarang ia menonton berdua dengan ayahnya yang sudah tidak bekerja karena memasuki usia pensiun. Masih teringat Manchester United Asia Tour dalam benak Rooney. Ia menyangsikan bahwa MU akan datang dua hari lagi, tapi ia juga yakin bahwa Timnas Indonesian Allstar akan tetap bisa bertanding dengan MU.
Breaking News terus berlanjut dengan perbincangan mengenai Bom Kuningan yang dikaitkan dengan Manchester United Asia Tour Indonesia 2009. Kania masih membawakan perbincangan tersebut. Ia kini berbincang dengan seorang narasumber dari promotor pertandingan.
“Apa reaksi MU ketika mendengar kabar bom yang mengguncang Jakarta?”
“Kebetulan tim saat ini baru saja sampai di Malaysia untuk bertanding dengan Timnas Malaysia besok. Mereka sangat menyesalkan kejadian terorisme ini dan dari skuad MU sendiri sebenarnya masih tetap ingin singgah di Indonesia. Namun sepertinya manajemen sanagt mempertimbangkan aspek keamanan bagi tim dan official.
“Lalu apa keputusan yang diambil tim stelah terjadinya kejadian ini? Pasalnya aksi teror ini menerpa hotel yang akan menjadi tempat MU dan para official-nya menginap.”
“Ya kami sebagai promotor di Indonesia sebearnya masih sangat berharap pertandingan tetap bisa digelar. Karena kami akan mengalami kerugian yang sangat besar apabila perhelatan ini batal. Namun kami tidak bisa menentukan apakah MU akan tetap bertanding atau tidak. Kita tunggu saja press conference yang akan menjelaskan jadi tidaknya MU Asia Tour di Indonesia nanti malam.”
Informasi terus berkembang dan semakin aktual. Hingga pukul sebelas siang, akhirnya Rooney teringat bahwa ia harus melaksanakan shalat Jumat pukul dua belas nanti. Jadi ia segera bersiap mandi, lalu makan, barulah berangkat ke masjid di dekat rumahnya. Setelah shalat ia juga ada janji dengan pacarnya untuk pergi jalan-jalan. Rooney pergi shalat dengan memakai sarung dan sesemprot parfum yang hanya dipakainya seminggu sekali. Dengan agak berat hati, ia pun ikhlas meninggalkan siaran berita yang sedang panas-panasnya.
BAB V
Seusai shalat Jumat, Rooney bergegas berganti sarung dengan celana jins. Ia bersiap untuk ke rumah pacarnya yang berada cukup jauh dari rumahnya, sekitar tujuh kilometer. Ia berangkat kesana dengan menggunkan angkutan kota. Dulu ia selalu bepergian dengan motor bebek 125cc-nya, namun sejak beberapa kecelakaan yang menimpanya beberapa minggu yang lalu membuat motornya hancur dan akhirnya dijual. Biasanya ia lebih memilih berjalan kaki sejak tidak memiliki motor, hanya jarak yang cukup jauhlah yang bisa membuatnya naik angkutan umum ketika bepergian, terpaksa. Rooney sangat membenci angkot.
Dengan kaos warna hitam dibalut sweater warna putih, Rooney menyelipkan headset diantaranya. Ia pergi sambil mendengarkan siaran berita di radio melalui ponsel XpressMusic miliknya. Siaran Radio Berita Elshinta yang didengarnya. Rooney tak mau ketinggalan sedikitpun perkembangan informasi mengenai bom Kuningan dan korelasinya dengan Manchester United Asia Tour 2009 ke Indonesia. Ia masih benar-benar mengharapkan MU mau singgah di Indonesia.
Sepanjang perjalanan, informasi yang ia dapatkan mulai bertambah. Mulai dari kepastian bom dilakukan dengan modus bom bunuh diri, hingga isyu bahwa bom tersebut ditujukan untuk mengancam capres sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu masih menjabat. Memang saat itu suhu politik di Indonesia masih panas-panasnya. Pemilu baru saja bergulir pada 8 Juli yang lalu. Ketika itu yang bertarung untuk memperebutkan kursi panas adalah Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subiakto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Boediono, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Wiranto. Dan untuk sementara pasangan SBY-Budiono unggul hingga 60% lebih suara pada Quick Count atau perhitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey kredibel di Indonesia, semua menunjukkan hasil yang nyaris sama. Mungkin isyu yang stu ini muncul karena adanya kabar bahwa dua lawan politik SBY berasal dari militer dan memberikan teror lewat bom.
Rooney berpindah angkot, ia baru setengah perjalanan. Di angkot ini ia mendapati si supir yang orang batak sedang bercakap-cakap dengan temannya yang kelihatannya orang jawa dan berada di kursi penumpang depan.
“Wah-wah gila kali bah. Awak dengar tadi ada bom lagi di Jakarta ya?!”
“Iya lah Bang, tadi saya sempat nonton berita bom meledak di hotel tempat MU mau nginap.”
“Alah paling juga kerjaannya si Prabowo tuh. Dia kan bisa aja nyuruh anak buahnya buat neror si SBY.”
“Ya, emang sih. Tapi kan itu bom meledak di jakarta pas MU mau dateng ke Indonesia, pasti tuh teroris mau bikin citra buruk Indonesia di mata dunia.” Rooney melihat bahwa teman si sopir ini cukup berpendidikan.
“Gak mungkin! Pasti karena SBY menag lagi deh.”
Percakapan berhenti sejenak ketika Rooney telah sampai di tempat tujuan. Angkot berhenti kemudian Rooney membayar ongkosnya. Entahlah percakapan antara si batak dan si jawa itu berlanjut semakin seru atau tidak. Yang pasti Rooney menganggap bahwa bom itu memang untuk membatalkan MU Asia Tour ke Indonesia sekaligus memperburuk citra bangsa ini. Betapa tidak, semua mata dunia terutama pecinta sepak bola pasti sedang tertuju pada MU Asia Tour. Setelah kejadian ini, pastilah dunia terbuka matanya bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat jauh dari kata aman.
Rooney menghapus pikirannya sejenak, ia melepas headset dari telinganya, dan berfokus pada acaranya hari ini. Berkencan dengan sang pacar pujaan hati, Luna.
Ketika tiba di sebuah rumah yang sederhana nan manis, Rooney mengucapkan salam.
“Assalamu’alaikum!”
Lalu munculah sesosok gadis jelita dengan rambut sebahu menutupi wajahnya yang mungil. Memakai kaos putih dengan dibalut cardigan putih, sangat kontras namun serasi dengan pakaian yang dikenakan Rooney. Rupanya ia telah menunggu Rooney agak lama.
“Wa’alaikumsalam. Kok lama sih Ron?” Dengan artikulasi ‘R’ yang khas layaknya orang Jerman, Luna menyapa Rooney.
“Iya nih, angkotnya ngetem lama bener. Males banget deh. Haaah!”
“Yaudah masuk sini minum dulu.”
“Oke. Jadinya kita mau kemana nih?”
“Nonton aja yuk?!”
“Emang ada film apaan sekarang yang bagus?”
“Gak tau deh liat aja nanti. Hahahaha.”
“Huuu, payah masa ngajak nonton gak tau mau nonton apa. Hehe.”
“Ah biarin aja. Yuk!”
Rooney dan Luna segera berpamitan dengan ibunya. Mereka kemudian berangkat menggunakan motor milik keluarga Luna. Rooney sudah tidak trauma lagi saat itu untuk mengendarai motor. Tidak pernah kapok dirinya untuk memacu adrenalin melalui kebut-kebutan.
****
Sepulangnya Rooney dan Luna dari jalan-jalan, mereka kemudian mencari tempat yang asik untuk makan malam. Mereka memperhatikan pinggir-pinggir jalan yang dilewati. Hampir sampai mereka di rumah Luna, hingga mereka singgah di tempat pecel lele yang menurut Luna sambal pecelnya dan nasi uduknya benar-benar enak. Merekapun memesan dua pecel lele, dua es teh manis, dan tiga piring nasi uduk, satu untuk Luna dan dua untuk Rooney. Selain sedang lapar-laparnya, Rooney memang sangat menyukai nasi uduk, bahkan sangat fanatik.
Sambil menunggu pesanan, Rooney menonton berita dari TV 14 inchi yang ada di warung pecel lele tersebut. Tak pelak lagi, saluran yang disetel saat itu adalah Metro TV. Masih berlanjut Breaking News yang sejak pagi siaran. Tommy Tjokro saat itu yang membawakan berita. Press conference dari official dan manajemen tim MU disiarkan secara langsung.
Kami selaku Event Organizer Management Manchester United Asia Tour 2009 sangat terkejut mendengar kabar bahwa telah terjadi pengeboman di Jakarta, kota dimana MU akan melakoni pertandingan melawan Timnas Indonesia. Sebenarnya skuad MU sendiri masih ingin bertanding dengan Timnas Indonesia. Namun pada akhirnya kami sangat menyesal untuk memutuskan hal ini, tapi dengan pertimbangan aspek keamanan kami harus menyampaikan bahwa Manchester United tidak mungkin untuk bertanding di Jakarta dalam waktu dekat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kami sungguh menyesal akan hal ini, namun kami percaya bahwa Indonesia secepatnya akan kembali kondusif. Jakarta juga akan pulih seratus persen untuk bisa kembali berdenyut. Semoga tahun depan MU akan bisa hadir di tengah-tengah fansnya di Indonesia.
Rooney kecewa. Sangat sangat kecewa. Perasaannya kembali luluh lantah mendengar kabar tersebut. Ia kemudian mengeluarkan tiket Manchester United Asia Tour dari dalam dompetnya. Diperhatikannya ada tulisan Indonesian Allstar vs Manchester United. Diperhatikannya lama-lama. Semakin lama, semakin sakit hatinya. Dirobek jadi dua tiket itu, dirobek lagi jadi empat, delapan enam belas, sampai kecil-kecil sekali tak terlihat bentuknya.
Sambil mengelus kepala pacarnya dengan lembut, Luna menyabarkan Rooney.
“Sabar aja ya Ron, mungkin emang bukan tahun ini.”
Press conference kemudian berlanjut dengan pernyataan dari event organizer dalam negeri. Masuh sayup-sayup terdengar oleh Rooney suara orang berbicara di televisi.
Bagi para pemegang tiket Manchester United Asia Tour 2009 jangan khawatir soal penggantian biaya tiket. Pengaturan pengembalian akan kami umumkan dalam waktu dekat. Bagaimanapun juga, event ini merupakan tanggung jawab kami. Jadi pasti kami ganti meskipun kami harus merugi hingga 5 juta dollar. Siapkan tiket Anda dan kami akan ganti sejumlah uang yangAnda bayarkan.
Gila, Rooney menyesal. Namun tak memperlihatkan ekspresi penyesalannya. Apapun yang terjadi, Rooney sangat kecewa. Saat ini ia tak perduli soal uang penggantian tiket. Yang ia pikirkan hanyalah Manchester United. Hanya Manchester United. Bahkan ia lupa bahwa di depannya sudah ada pecel lele yang nikmat. Luna pun hanya bisa memandang kasihan terhadap kekasihnya itu.
BAB VI
Sudah seminggu berlalu sejak bom Kuningan terjadi. Semakin jelas teror bom yang menggagalkan kedatangan MU. Bom itu dilakukan atas komando Noordin M. Top. Pelaku yang sama pada bom JW Marroitt pertama 5 Agustus 2003 serta bom-bom lainnya yang meneror Indonesia. Manchester United tetap melangsungkan Tour Asianya di Malaysia dan memenangkan pertandingan dengan skor 3-2. Lalu dilanjutkan ke Cina dan Korea Selatan.
Rooney tak mengerti kenapa ada orang yang memiliki jiwa sekeji itu. Dengan dalih berjihad, sesungguhnya cara tersebut sangat salah dan justru menuai dosa yang tak terhingga banyaknya. Belum lagi efek negatif yang luar biasa mencoreng wajah bangsa dan merenggut jiwa-jiwa tak berdosa. Risiko terdahsyat dari aksi teror tersebut menurut Rooney adalah batal datangnya MU ke Indonesia. Harapan Rooney dan tentunya fans-fans di Indonesia pupus begitu saja.
Semakin jelas lengkap juga teror bom merenggut sembilan nyawa. Tiga warga negara Indonesia, tiga warga negara Australia, dua warga negara Belanda, dan satu warga negara Selandia Baru. Yang terakhir itu adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan semen terbesar di Indonesia, ia meninggal saat dalam perjalanan ke rumahh sakit. Sementara dua orang WNI akhirnya dapat diidentifikasi sebagai pelaku langsung bom bunuh diri.
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sikap prihatinnya kepada rakyat Indonesia dan akan segera menugaskan Kapolri untuk bisa membekuk otak pelaku pengeboman yang sesungguhnya. Presiden pun menyatakan maaf atas sikapnya yang pernah mengaitkan teror bom ini dengan ancaman terhadapnya sebagai presiden terpilih.
Setelah melakukan operasi penangkapan pada 7 dan 8 Agustus 2009, Polri mengumumkan identitas kedua pelaku bom bunuh diri, yaitu Dani Dwi Permana asal Bogor dan Nana Ikhwan Maulana asal Pandeglang. Polisi mengaku mendeteksi ada 11 orang yang diduga terlibat dalam pengeboman tersebut, termasuk Noordin M Top sebagai otak pelaku utama dan Ibrohim sebagai orang dalam di Hotel Ritz-Carlton yang menyelundupkan bom ke dalam hotel. Polisi berhasil menangkap atau menembak mati sejumlah tersangka pelaku pengeboman lainnya, walaupun masih ada beberapa aktor yang buron.
Dua bulan setelahnya pada 17 September 2009, Noordin M. Top berhasil di tembak mati oleh tim Densus 88 Antiteror. Kematiannya diharapkan dapat memutus mata rantai terorisme di Indonesia menyusul kematian partnernya Doktor Azhari yang sama-sama warga negara Malaysia sebagai ahli perakit bom pada 2005 yang lalu.
Indonesia kembali kondusif. Pengembalian uang tiket MU Asia Tour juga telah dilakukan. Cukup menyesal juga sebenarnya Rooney telah merobek-robek tiket yang seharusnya bisa mengembalikan uang tabungannya. Tapi yasudahlah. Kebatalan MU datang ke Indonesia jauh lebih disesalkan oleh Rooney dibanding ia harus kehilangan uang 400.000-nya akibat emosi sesaatnya.
****
“GOOOOOOOOOOOL!”
Gol pertama dari Bambang pamungkas berhasil disarangkan ke gawang MU yang dijaga kiper yang akan pensiun tahun ini berumur 41 tahun, Manchester United. Gol yang begitu indah hasil dari kerjasama dengan umpan Ponaryo Astaman yang ditendang first time dari luar kotak penalti. Para pemain Timnas Indonesia bersorak, penonton pun ikut bersorak.
Rooney, Sidic, dan Bambang bertaruh. Bambang memang paling suka mengajak kedua temannya taruhan. Ia adalah seorang Jawa yang mulai menjadi teman dekat Rooney dan Sidic sejak memasuki semester tiga di bangku kuliah. Badannya kekar dan hitam legam seperti kuli bangunan, urat-uratnya pun terlihat sangat tebal. Anaknya memang agak bandel, benar-benar kontras dengan Rooney dan Sidic. Mereka pun setuju untuk bertaruh siapa yang akan menjadi pemenang pertandingan ini.
“Hayolah kita tarohan, gue pegang Indonesia tercinta yah!” Bambang menantang.
“Hahaha. Yang bener lo mana mungkin MU bisa dikalahin sama Indonesia doang!” Rooney mengejek.
“Nah makanya kita liat aja nanti. Sekarang, mau tarohan berapa nih kita.”
“Udahlah, pasti kalah deh lo kalo lo pegang Indonesia.” Sidic mendukung Rooney, sambil memukul ringan kepala Bambang.
“Yaudah jangan banyak ngomong. Nih sekarang lo berdua lawan gue sendirian.” Bambang menunjukkan uang seratus ribuan.
“Oke. Nih gue pasang buat MU.” Rooney memberikan uang seratus ribu kepada Bambang sebagai uang taruhan.
“Gue juga.” Sidic juga menyodorkan uangnya ke Bambang.
“Nah gitu dong! Gue simpen ya. Jadi kalo gue menang, gue dapet 200.000. Tapi kalo lo berdua yang menang, seratus ribu punya gue lo bagi dua yah. Hahahah.”
“Iya gak apa-apa. Biar sengeng deh lo. Lagipula Indonesia gak akan bisa menang. Hehehe.” Rooney ketawa jahat.
Pertandingan terus berlanjut. Ball possession masih lebih didominasi para pemain Timnas Indonesia. Sepertinya pertandingan akan berlangsung sangat sengit. Sejak kick off kedua setelah gol Bambang Pamungkas, MU menyerang secara bertubi-tubi, sedangkan Indonesia mulai mempertahankan gawangnya. Kiper utama Indonesia saat ini adalah Feri Rotinsulu, mempertahankan gawangnya di babak yang pertama. Untuk babak kedua, giliran kiper muda berbakat Dian Agus Prasetyo.
Untuk pertandingan persahabatan seperti ini memang tak terbatas jumlah pergantian pemain. Jadi manajer tim seperti Benny Dollo yang masih melatih Timnas Senior Indonesia, juga Sir Alex Ferguson yang akan segera pensiun tahun depan sangat leluasa untuk menguji coba para pasukannya, baik yang lama maupun yang baru saja bergabung.
Manchester United tahun ini membawa tim yang baru. Fergie, panggilan akrab Sir Alex Ferguson, meracik timnya dalam formasi 4-4-2. Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Gary Neville sudah pensiun. Gawang MU masih dijaga oleh Edwin van Der Saar meskipun umurnya sudah kepala empat, semakin tua semakin matang. Bek tetap diperkuat oleh Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, John O’Shea, dan pemain muda Brazil Rafael. Di barisan tengah ada kebanggan Asia Park Ji Sung, Michael Carrick, Owen Hargreaves, dan Louis Nani. Serta penyerang dipertajam oleh Michael Owen dan Wayne Rooney.
Sementara itu, di bangku cadangan terlihat Christiano Ronaldo bernomor punggung 11, nomor punggung yang dahulu dipakai oleh Ryan Giggs sebelum gantung sepatu. Ya, Christiano Ronaldo telah kembali setelah menjadi pemain termahal sejagat pada 2009 yang lalu. Ia juga sukses membawa tim barunya saat itu, Real Madrid, memuncaki klasemen akhir Liga Spanyol pada musim 2009-2010. Tapi kemudian di bursa transfer musim dingin 2011, Chriistiano Ronaldo memutuskan ingin kembali ke Manchester United. Klub yang membesarkan namanya dan tempat kemampuannya terasah tajam itu dirasakannya lebih menyenangkan. Atmosfir sepak bola Inggris benar-benar membuatnya tak tahan berlama-lama meninggalkan Inggris, negara asal sepak bola modern. Cedera engkel yang membuatnya absen selama setengah musim 2010-2011 membuat harganya jatuh. Oleh karena itu MU sangat siap untuk menampungnya kembali.
Manchester United semakin kuat dan kokoh stelah mendapatkan Treble Winner lagi pada tahun ini. Trofi juara Liga Inggris didapatkkannya dengan sangat mudah musim 2010-2011 yang lalu setelah kehilangan tahta juaranya yang direbut Chelsea pada musim 2009-2010. Trofi juara FA juga kembali didapatkan setelah menekuk Liverpool pada partai finalnya. Serta merebut kembali trofi Liga Champions Eropa yang telah direnggut Barcelona pada dua tahun yang lalu di Roma. Tahun lalu memang agak suram bagi MU setelah ditinggal Christiano Ronaldo. Namun MU bangkit dan sudah bisa beradaptasi tanpa Ronaldo. Kini ia kembali dan siap menggempur Indonesia pada partai pertamanya setelah come back dengan Manchester United.
Rooney dan Sidic serta fans lainnya terus mengagung-agungkan MU.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
Bambang menyahut, begitu juga supporter yang lain pembela Tim Merah Putih.
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
Suasana stadion kembali gemuruh setelah agak tenang beberapa saat lalu.
BAB VII
Indonesia telah kembali kondusif. Akhir tahun 2009 telah datang. Rooney dan Indonesia telah melupakan tragedi yang mencoreng nama bangsa. Rooney ingin sekali mengakhiri akhir tahun bersama sahabatnya, Sidic. Sidic mengajak Rooney untuk meghabiskan malam tahun baru 2010 untuk menonton Musical Fireworks di dekat rumah Sidic.
Rooney tak bisa memenuhi tawaran temannya itu. Sidic akan pergi bersama pacarnya yang baru tiga bulan lalu ia rajut dalam cinta. Sidic bertemu dengan pacarnya itu saat akan mengembalikan tiket MU Asia Tour yang batal tanding dengan Indonesia. Ia bertemu dengan seorang perempuan cantik yang juga merupakan fans MU yang fanatik. Dan ternyata perempuan itu adalah mahasiswi baru di kampus Rooney dan Sidic kuliah. Semakin akrab mereka saat bersama dalam penggarapan proyek sebuah UKM di kampus. Akhirnya Sidic memberanikan diri untuk menyatakan cinta kepadanya tanpa waktu pendekatan yang panjang.
Rooney tak ingin mengganggu malam tahun baru Sidic yang akan dilewati dengan indah bersama pacarnya. Rooney menyadari bahwa masa-masa awal pacaran adalah masa yang paling indah untuk dijalani, meskipun Sidic sebenarnya tidak mempermasalahkan Rooney yang akan mengganggu masa indahnya. Hingga Sidic berulang kali bertanya untuk mengajak Rooney pada hari terkhir 2009 melalui telepon.
“Ron, ayolah ntar malem kita jalan!”
“Sori Dic, gue bener-bener gak enak ganggu lo berdua.”
“Alah alesan aja lo. Gue gak pernah berpikiran kalo lo bakal ganggu gue sama pacar gue qo. Gue malah seneng bgt ada yang nemenin, apalagi kta bertiga sama-sama fans berat MU. Pasti nyambung deh kalo kita ngobrol. Ayolah Ron, ikut ya?!”
“Gue gak bisa Dic. Maaf banget ya. Lagipula kemungkinan keluarga besar gue bakal dateng kerumah malem ini, gak enak kan kalo guenya gak ada.” Rooney mencoba berdalih.
“Ah bener-bener lo mah, ada aja alesannya. Terserah lo deh. Yang penting lo jangan pernah berpikir kalo lo ngeganggu gue. Kita ini sahabat Ron.”
“Iya Dic, gue ngerti. Tapi kali ini maaf ya gue gak bisa ikut.”
“Yaudah deh kalo begitu. Sampe ketemu tahu depan yah!”
“Oke. Thanks Dic. Have a nice new years eve!.
“Thanks Ron. Lo juga ya.”
Sedikit sakit sebenarnya hati Rooney. Ia iri akan apa yang sahabatnya miliki. Seorang kekasih yang mengerti kekasihnya. Membangun saling pengertian dan kepercayaan tanpa adanya keposesifan. Ketulusan dan kesetiaan membuat hubungan mereka berjalan begitu harmonis. Itulah yang tidak dimiliki Rooney dan Luna sejak beberapa bulan yang lalu. Rooney tak ingin luka lamanya terbuka kembali jika melihat kebahagiaan sahabat bersama pacarnya itu sementara ini. Sampai suatu saat ia siap untuk tetap tegar menghadapi kenyataan yang ada.
Tahun 2009 akan segera berlalu. Kini Rooney menapaki harinya sendirian tanpa seorang kekasih. Ia baru putus dengan pacarnnya beberapa minggu yang lalu. Rooney layaknya seekor elang yang ingin bergerak bebas. Tak bisa terkurung dalam sangkar. Rooney tak bisa lagi terus-menerus berjalan tanpa adanya kecocokkan. Awalnya begitu indah, segalanya sangat menyenangkan saat dilakukan bersama seseorang yang dicintai. Namun segalanya praktis berubah saat tak ada lagi kepercayaan dalam cinta.
Rooney dan Luna berpisah. Mereka memutuskan untuk tak lagi bersama. Teman-teman Rooney beranggapan bahwa rasanya tak munkin hubungan yang sudah berjalan nyaris tiga tahun sejak mereka SMA itu kandas begitu saja. Yah, begitulah cinta. Seperti roda yang berputar. Kadang di atas, lalu turun ke bawah. Cinta Rooney dan Luna awalnya membumbung tinggi ke angkasa, namun ketika sampai suatu ketika pada titik terendahnya, cinta itu tak pelak lagi untuk jatuh dan terpuruk.
Memang tak ada yang prinsipil menghancurkan hubungan mereka. Hanya akumulasi dari ketidakcocokan yang dipemndam selama berbulan-bulanlah yang bisa meretakkan, lalu kemudian mematahkan hati. Keputusan mereka berdua sebenarnya sudah tepat. Karena bila mereka tetap mempertahankan hubungan itu, mereka akan terpuruk dalam lubang kesuraman pada setiap masalah yang selalu saja ada disaat sedih maupun senag. Hanya butuh waktu saja untuk beradaptasi dengan suasana hati yang baru.
Rooney pun melewati malam pergantian tahun sendirian. Padahal ia telah merencanakan untuk menghabisakan malam tahun baru bersama kekasihnya, Luna, jauh-jauh hari ketika ia mengetahui bahwa akan ada pesta kembang api musikal di mal dekat rumah Sidic dari seorang PR disana. Pupus sudah rencana itu.
****
“PRIIT, PRIIIIIIIIIIIIIIIIIT!”
Begitu nyaring lengkingan peluit yang ditiup oleh wasit menandakan babak pertama telah berakhir. Waktunya para pemain turun minum. Beberapa pemain masih tersungkur kelelahan sesaat setelah peluit berbunyi. Lalu akhirnya mereka semua masuk ke ruang ganti untuk mengganti strategi.
Skor masih bertahan 1-0 untuk Indonesia. Sejak nyaris kebobolan akibat serangan balasan dari MU, kiper dan permain bertahan Indonesia mampu mempertahankan gawangnya dengan baik tanpa kebobolan. Meskipun sangat menguras tenaga, pertahanan Indonesia begitu kokoh hingga detik-detik terakhir babak yang pertama. Oleh karena itu, bek-bek indonesia yang rata-rata sudah uzur pasti akan diganti oleh tenaga-tenaga yang lebih muda.
Begitu juga dengan MU. Serangan bertubi-tubi yang belum mampu menjebol gawang Indonesia membuat Fergie gusar. Nampaknya ia akan mengganti lokomotif tim. Christiano Ronaldo pasti akan main pada babak kedua. Dimitar Berbatov juga pasti akan menggantikan Michael Owen yang kelahan karena umurnya yang sudah tidak muda lagi.
Bambang masih kegirangan akan hasil yang dicapai Indonesia pada babak pertama. Ia tetap yakin bahwa Indonesia akan memenangkan pertandingan ini. Sementara Rooney dan Sidic masih optimis bahwa MU pasti akan membuat gol-gol indah yang disarangkan ke gawang Indonesia pada babak kedua nanti.
“Hahahaiiii. Emang enak kalah. Kayaynya nih uang 200.000 bakal jadi milik gue. Hehe.”
“Gak mungkin! Tim sekelas MU gak akan mungkin menyerah gitu aja. Lo liat Bang nanti babak kedua. Bolong-bolong deh tuh gawang Indonesia. Hahahaha.” Sidic menyahut sambil makan popcorn yang mereka beli di depan pintu masuk stadion.
“Dih, emang gawang kan bolong. Gimana sih lo. Jaringnya juga bolong-bolong. Hahaha. Ganteng-ganteng ko blo’on. Hahahaha.” jawab Bambang.
“Yee, betul tuh kata si Sidic. Liat aja ntar babak kedua, mental juara yang MU punya pasti bikin mereka jadi juara!” kata Rooney.
BAB VIII
Sebulan berlalu. Hati Rooney agaknya kosong. Ia hampir bisa melupakan mantan kekasihnya. Rooney harus bisa menjalankan kehidupannya sendiri. Ia senang bisa mengerjakan segala sesuatu dengan leluasa. Ia bebas sebebas bebasnya. Hingga suatu ketika, munculah seorang gadis yang terlihat sempurna di hatinya.
Seorang gadis mulai mengisi hati Rooney yang kosong. Tempat yang dulu ada untuk Luna, kini mulai disinggahi oleh seseorang yang baru. Baru bukan berarti Rooney baru mengenalnya. Ia sudah ada dalam keseharian Rooney saat kuliah. Kekaguman Rooney terhadapnya baru muncul setelah putus dengan Luna. Tidak lama. Hanya beberapa hari. Sungguh waktu yang singkat untuk jatuh cinta.
Awalnya Rooney tak begitu dekat dengan gadis itu. Namun pada suatu ketika di hari-hari kegalauannya, ia melihat pancaran aura yang begitu menyilaukan mata hati. Sosoknya begitu membuat tenang hati Rooney. Bukan hanya kecantikannya, tetapi juga kesamaan sifat dan visi membuat Rooney jatuh hati. Tak ada yang bisa membendung perasaannya. Hingga suatu hari, ia mendapati gadis itu menjalin kasih dengan seorang pria. Sampai Rooney memberanikan diri untuk menyampaikan perasaannya kepada gadis itu.
“Gue jatu cinta sama lo. Gue gak tau apa yang gue rasain sekarang, tapi gue udah bener-bener ngeluarin keplegmatisan yang gue punya untuk berani ngomong sama lo secepatnya tentang perasaan yang gue punya. gue gak berharap untuk bisa memiliki lo, gue cuma gak mau memendam rasa bersalah. Gue juga gak mau menyimpan perasaan yang menyakitkan ini kalo gak gue ungkapin ke lo. Zak, gue harap lo bisa bahagia ya sama pacar lo yang baru kemaren sore lo berdua jadian. Hehehe.” Tawa Rooney yang khas menutup pernyataannya yang menandakan bahwa perempuan itu akan menjauhinya setelah kejadian itu. Tapi kenyataannya tidak begitu. Ia tetap memberi perhatian lebih kepada Rooney. Lebih dari saat mereka berteman biasa. Rooney luar biasa gembira.
Zakia namanya. Nama yang disandang perempuan itu. Melihat kecantikannya, begitu menyakitkan. Rambutnya yang indah terurai panjang sedada, hitam lurus melegam. Matanya begitu tajam berpadu dengan dengan softlens warna biru agak ungu, bibirnya yang mungil menusuk jantung saat senyum. Kulitnya cokelat khas warna kulit puteri keraton, senada dengan tubuh semampai membuat keindahannya semakin sempurna.
Semakin melihatnya, semakin sakit yang Rooney rasakan. Perasaan menyayat hati datang ketika ia tersadar saat melihatnya, Zakia bukan miliknya. Kemuliaan hatinya, menambah sempurna pribadinya. Sosok yang begitu anggun dengan sikap yang begitu santun. Sangat baik dalam bersikap, bahkan nyaris tak bercacat. Tetap saja tak mungkin semua itu Rooney miliki. Bukannya tak ingin, tapi ia tak bisa. Bukannya tak mampu, tapi hanya tak terjangkau olehnya.
Hati Rooney benar-benar berkorban mencintai Zakia. Tak bisa sesungguhnya ia menahan, namun ia harus bisa menjaga hati ini untuk hati yang memiliki hatinya. Tak peduli sebenarnya Rooney akan pujaan hatinya, Rooney hanya ingin membela hatinya sendiri. Tapi perasaan bersalah baginya tetap saja ada. Ada seorang laki-laki yang mengganjal perasaan Rooney. Seseorang yang memonopoli hati Zakia saat ini.
Rooney tetap seorang laki-laki. Laki-laki yang juga memiliki perasaan, sehingga ia tahu persis perasaan laki-laki sang pemilik hati yang ia cintai. Rooney tak ingin dirinya merasa sakit atas keegoisan untuk membela hatinya sendiri. Rooney tahu itu, ia sadar akan hal itu. Ia akan tetap terus mengorbankan hatinya selama hati yang ia cinta menjadi milik orang lain.
Sisi melankolis Rooney muncul. Plegmatis yang menjadi identitasnya selama ini hilang sejenak saat Rooney memikirkan Zakia. Entah apalagi yang harus ia perbuat. Rooney benar-benar berada pada dilema yang begitu besar. Sebesar tsunami di Aceh, sedahsyat Badai Katrina di Florida, sedestruktif letusang gunung supervolcano Tambora hingga hanya menyisakan Kawah Toba.
Rooney harus berada pada jalur yang benar. Ia tak boleh salah melangkah. Tapi dilema ini begitu sulit. Lelaki sang pecinta ini harus memilih. Menangkan hatinya sendiri, atau menangkan hati yang ada di hati perempuan yang ia cinta. Apakah ia harus egois? Apakah ia harus berkorban? Saat ini benar-benar tak ada yang bisa membantunya. Membantunya memecahkan dilema besar. Mental juara yang Rooney miliki selama ini hilang seketika. Tak bernyali dirinya ketika tersadar bahwa di hati Zakia ada seorang pria. Bukan Rooney. Tapi dia. Dia yang lebih dulu mendapatkannya. Rooney jelas kalah start, walaupun ia takkan memulainya sama sekali. Tetapi kenapa hatinya benar-benar merasa kehilangan? Rasa kehilangan yang bahkan lebih besar dibanding motornya yang hilang. Rooney benar-benar tidak tahu. Yang ia tahu hanya Rooney mencintai Zakia. Tulus, murni, namun tak terbalaskan.
Rooney harus tetap fokus pada hidupnya sendiri saat ini, besok, lusa, sampai ia mendapatkan hati yang tepat untuk hatinya. Hati yang tulus yang seharusnya mendapatkan hati yang murni. Bukan hati yang terbagi.
bahwa ia baik-baik saja.
Sejak saat itu mereka berdua memutuskan untuk menjadi sahabat. Mereka sangat senang memiliki teman ngobrol dan berbagi pengalaman yang klop jika sedang berbicara tentang sesuatu. Itulah yang membuat Rooney begitu bersyukur mengenal perempuan lebih dekat. Perempuan yang benar-benar baik. Sangat baik. Kebaikannya di luar dugaan Rooney. Padahal ia sempat khawatir
Jujur ia iri dengan beberapa temannya. Memiliki calon pendamping setia yang bisa mengerti. Mengerti bagaimana menghargai sebuah hubungan. Menghargai ketulusan dalam cinta, dan kepercayaan dalam setia. Tanpa adanya rasa curiga, tanpa adanya keposesifan. Teeman-temannya meemiliki pacar yang begitu cantik, nyaris sempurna. Seperti Sidic. Kekasihnya itu benar-benar cocok dengannya. Sama-sama ceria, sama-sama pengertian karena sama-sama memiliki kesibukan, dan sama-sama memiliki karakteristik yang hampir sama. Cocok sekali, hingga bisa sama-sama belajar untuk menjadi lebih dewasa. Berbanding terbalik dengan hubungan Rooney yang terdahulu.
Lolos dari satu kesakitan, kemudian hati Rooney kembali terjerat dalam keperihan. Seharusnya ia merasa senang setelah putus dengan pacarnya, bebas, tak lagi terbelenggu. Tapi memang Rooney sebenarnya merasa senang tak terkekang, hanya saja ia lalu terjerumus dalam lubang cinta yang begitu indah, juga menyakitkan. Sangat menyiksa batinnya.
Layaknya pengemis cinta, Rooney berharap balasan darinya. Namun sungguh, cinta ini bertepuk sebelah tangan. Tak berbalas sedikit pun, tak ia rasa sedikit pun. Apalah arti seorang Rooney baginya? Tidak ada, benar-benar tak berguna. Menjadi sepasang sahabat pun sepertinya hanya isapan jempol belaka. Rooney menunggu sapanya lewat media, namun tak nampak jua. Sungguh ia benar-benar berharap, hanya Zakia tak tahu seberapa besar. Atau munkgin dia tak peduli sama sekali?
Kurang Rooney sebenarnya? Ganteng? Kurasa tidak, paling tidak kata teman-temannya. Kaya? Rooney merasa kalau Zakia tak bermasalah dengan hal ini . Pintar? Indeks prestasi terakhir Rooney sangat baik. Ia cuma kalah cepat.
Kini yang bisa Rooney rasakan hanya kepedihan yang mendalam. Benar-benar menyakitkan saat melihat kecantikannya.
Gila, bisa-bisanya dia membuat Rooney seperti ini. Layaknya sampah, namun bisa didaur ulang, masih berguna untuk dibuang. Keberadaan Rooney untuk Zakia adalah sebagai sahabat, begitu juga sebaliknya. Karena itu Rooney sama sekali tak bisa menuntut apapun darinya.
Tidakkah Zakia melihat Rooney sebagai sosok yang sempurna? Sepertinnya memang tidak. Pacarnya saat ini adalah makhluk palig sempurna mungkin yang Zakia rasa.
Lemas rasanya diri Rooney saat memikirkan dirinya. Makin perih terasa ketika ia mengetahui Zakia sedang jalan dengan kekasihnya. Tetapi Rooney tetap bahagia saat ia mengetahui Zakia sedang bahagia dengan kekasihnya. Begitu juga sebaliknya, rasa sakit kan datang bila Zakia tersakiti hatinya.
“Ah iya, bodoh sekali aku memikirkannya terus tanpa ada harapan.” Rooney tersadar dari renungannya. Ia menghadapi konflik yang harus diselesaikan dalam hatinya.
“Aku sedang menghadapi situasi tak lazim sebagai seorang pria pecinta wanita. Aku menunggunya, tapi tak datang juga. Terus menunggu, tetap tak datang. Sepertinya ia telah lupa dengan janjinya. Atau bahkan ia memang tidak ingin berhadapan denganku lagi. terlalu jijik mungkin.” Rooney merasa dirinya begitu rendah bagi Zakia. Itulah sedikit kelemahannya. Walaupun ia adalah orang yang sangat percaya diri, terkadan rasa minder itu datang ketika dirinya merasa tertolak.
“Aku sepertinya sedang bermain api. Mencintai seseorang yang seharusnya tak bisa kiucintai karena ia sudah memiliki seseorang yang ia cintai dan mencintai dirinya. Haaaah. Semakin kompleks saja hati ini. Ayo keluarlah kekuatan plegmatisku!”
Walaupun bukan seorang pacar yang Rooney cari, namun rasa cintanya tak bisa hilang begitu saja. Ia mencoba untuk diam tak mengontak Zakia lebih dulu. Rooney ingin tahu apakah Zakia menganggapnya ada, atau tidak.
“Aku memang jatuh cinta. Tapi bukan cinta untuk memiliki.” kata Rooney dalam hati.
****
Semua kembali ke lapangan hijau SUGBK. Babak kedua segera dimulai. Masing-masing manajer kedua tim telah mengganti pilar-pilar permainannya. Penjaga gawang dari kedua tim pun telah diganti. Saat ini yang berada di bawah mistar gawang adalah dua kiper muda berbakat Tomasz Kuszczak asal Polandia untuk MU dan Dian Agus Prasetyo untuk gawang Indonesia.
Penyerang kedua tim juga telah diganti untuk lebih mendobrak pertahanan lawan. Diluar dugaan, MU mengubah formasi tim menjadi 4-3-3. Michael Owen tetap dipertahankan di barisan depan, sementara Owen Hargreaves dan Michael Carrick digantikan oleh Dimitar Berbatov dan Christiano Ronaldo.
“Gawang Indonesia Pasti kebobolan banyak kalo kayak gini caranya.” pikir Rooney.
Indonesia pun tak mau kalah. Bambang pamungkas dipasangkan dengan penyerang yang bulan ini baru genap berusia 20 tahun, Igor Kumara Restu, yang sempat membela klub Liga Jerman Eintracht Fankfurt. Kick off pada babak kedua dilakukan oleh mereka berdua.
Stadion yang sempat hening sesaat, kembali menggeliat ketika bola ditendang pelan oleh Bambang Pamungkas ke arah Igor.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
BAB IX
Rooney termenung dalam hatinya. Ia tak boleh terlalu larut dalam jerat cinta dari dua orang wanita yang bukan miliknya. Rooney harus berjalan dalam kesendirian, namun tak berarti ia sendiri dalam hidupnya. Begitu ia sadar, ternyata begitu banyak support yang berdatangan untuk dirinya. Rooney bangkit. Bangkit dari keterpurukan, dan terus melanjutkan hidupnya. Membuka masa depan yang lebih cerah. Membuka harapan yang terbentang indah. Buka semangat baru.
Halo teman semua
Ayo kita sambut, hari baru t’lah tiba
Apa yang kurasakan, ku ingin engkau tahu
Dan berbagi bersama
BUKA KITA BUKA HARI YANG BARU
SEBARKAN SEMANGAT LANGKAH KE DEPAN
JADI PRIBADI BARU
BUKA KITA BUKA JALAN YANG BARU
TEBARKAN SENYUM WAJAH GEMBIRA
DALAM SUASANA BARU
Rooney membuka lembaran baru dalam hidupnya. Lembaran dimana ia bisa mengekspresikan diri lebih dari sebelumnya. Lembaran yang memberi arti pada setiap hari yang ia lewati. Hari baru bagi dirinya untuk ia jalani dan berbagi kepada semua orang. Ia tak bisa tinggal diam saat ini. Dirinya begitu bebas. Lepas tanpa terbelenggu cinta yang fana. Saat ini hati Rooney benar-benar tak memiliki beban. Tak ada Luna yang mengurungnya dalam sangkar, dan juga sudah lepas dari jerat cinta Zakia. Kini ia benar-benar sendiri. Hanya sebuah lagu yang bisa menginspirasi.
Coba diam walau hanya tuk sejenak
Dengarkan kata dari s’gala yang kuucap
Kujelang pagi ini nikmati damai di hati
Dalam waktu penuh arti kar’na aku dicintai
Kuingat kemarin suasana tak bersemangat
Namun kini kujalani dan s’mua rasanya tepat
Bersama kita coba wujudkan harapan
Membuka jalan dalam gapai s’tiap tujuan
Beberapa hari yang lalu boleh saja Rooney terpuruk dalam cinta. Tapi kini tidak lagi. Ia sudah bisa berpikir jauh ke depan. Mendobrak semua aral yang melintang. Menghapus segala hambatan yang menjulang. Kemarin boleh saja hatinya terasa mati saat mengetahui bahwa cintanya tak berbalas, membuat semangatnya mati. Namun sekarang hatinya kembali bergejolak, segalnya terasa sangat tepat untuk memulai semagat yang baru bersama teman-temannya yang dulu pernah terlupakan. Kini ia memiliki teman-teman yang bisa memberinya semangat, termasuk Zakia. Zakia sekarang sudah bisa memeotivasi Rooney untuk bisa menjadi lebih baik. Walaupun Rooney masih belum bisa melupakan Luna, ia ingin masa lalunya itu menjadi pijakan untuk menjadi lebih baik, lebih dewasa, dan lebih menghargai arti masa muda yang singkat. Rooney tetap tak sendiri menjalani hari, meskipun tak ada satupun wanita di hatinya. Bersama sahabatnya, Sidic, dan sahabat barunya yang sekarang menjadi teman seperjuangan Rooney, Bambang, mereka melangkah bersama dengan pasti untuk menggapai tujuan yang mereka harapkan.
Mentari bersinar... selalu
Ini yang kuminta penuh semangat tertawa
Bersamamu teman... semua
Kar’na kini saatnya kita nyanyi bersama
BUKA KITA BUKA HARI YANG BARU
SEBARKAN SEMANGAT LANGKAH KE DEPAN
JADI PRIBADI BARU
BUKA KITA BUKA JALAN YANG BARU
TEBARKAN SENYUM WAJAH GEMBIRA
DALAM SUASANA BARU
Layaknya mentari, semangat Rooney takkan pernah padam. Selalu bersinar hingga citanya tercapai. Tawa cerianya kini menggema lagi, mesikpun dulu sempat redup tenggelam. Rooney kemudian menjadi pribadi yang baru saat ia sadar bahwa masa depannya adalah miliknya, bukan milik orang-orang yang ada di hatinya saat itu. Pribadi yang lebih menyenangkan dari sebelumnya. Pribadi yang semangatnya tak bisa di halangi oleh tebing setinggi Gunung Everest sekalipun. Kedamaian yang ia inginkan untuk meniti masa depannya tercapai. Memang suasana damailah yang bisa membuatnya berjalan tengan tenang, sesuai dengan sifatnya yang plegmatis.
Dengarkan hatimu, pastikan pilihanmu
Esok mentari kan datang, bawa sejuta harapan
Kita jumpa disana, berbagi bersama
Dan kita tahu, pelangi yang satukan kita
BUKALAH BUKALAH SEMANGAT BARU!
BUKALAH BUKALAH SEMANGAT BARU!
BUKALAH BUKALAH SEMANGAT BARU!
BUKALAH SEMANGAT BARU...
Rooney telah memilih jalan hidupnya. Ia telah memastikan kearah mana ia akan melangkah. Ke arah yang memberinya berjuta-juta harapan. Harapan-harapan yang pasti akan dicapainya kelak. Rooney jug menyadari bahwa pasangan hidupnya nanti pasti telah ditentukan oleh-Nya. Rooney yakin suatu saat dirinya akan dipersatukan oleh seorang wanita yang tepat. Wanita yang bisa mengerti dirinya. Wanita yang layak disayangi sepenuh hati dalam cinta, dicintai dengan ketulusan, yang tulus dalam kesetiaan dan kepercayaan. Karena itu ia tak ingin ambil pusing saat ini untuk memenangkan hatinya sendiri, yang ia perlukan sekarang adalah membebaskan hatinya untuk bisa bebas berkarya.
Membuka hari yang baru bukan berarti melupakan hari yang lalu. Masa lalu yang pilu membuat Rooney membuka semangat baru.
****
Indonesia gagal membangun serangan dari sayap kiri. Bola berhasil direbut oleh Vidic dan langsung umpan panjang ke depan. Umpan yang tepat diterima oleh Ronaldo, kemudian ia menunjukkan aksi individu yang begitu indah dengan mengocek pemain belakang Indonesia. Barisan pertahanan diobrak abrik oleh aksi satu dua Ronaldo dengan Owen. Umpan terobosan ditendang oleh Ronaldo langsung ke kotak penalti, Rooney mendapatkan bola dengan tepat dari umpan ronnaldo yang cermat. Ia terus berlari, beradu sprint dengan bek Indonesia yang sekaligus menjabat kapten timnas Charis Yulianto. Dengan kecepatannya, Rooney dengan mudah mengalahkan lari orang Asia. Hingga akhirnya ia berhadapan dengan palang pintu terakhir, berhadapan satu lawan satu, man by man.
Adrenalin para penonton memuncak. Mereka semua berdiri saling berhimpitan untuk menjadi saksi terciptanya gol ke gawang Indonesia. Lalu terdiam saat Wayne Rooney melesakkan tendangannya ke sudut kiri bawah gawang.
“GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL!” Gelora Bung Karno menggelora.
Rooney sukses menjebol gawang Indonesia melalui tendangan kerasnya. Meskipun sempat menyentuh ujung jari sang kiper, bola tetap pada jalurnya untuk masuk ke dalam gawang.
Rooney berlari. Melakukan salto bertubi-tubi. Dan mendapat pelukan hangat dari teman-temannya. Fergie melonjak dari tempatnya di bench. Ia sempat berteriak gol ketika bola masuk ke gawang. Tapi kemudian wajahnya tampak biasa saja. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang berkerut itu hanya menampakkan aura kegembiraan, meski tersirat.
BAB X
17 Juli 2010. Malam minggu yang begitu cerah. Rooney bertandang ke rumah Sidic. Disana Sidic dan pacarnya, juga ada Bambang yang telah lebih dulu datang. Memang pacarnya Sidic sangat sering bergabung dengan kekasihnya karena ia memang seorang gadis yang asik untuk diajak kongko-kongko. Tak ada rasa canggung baginya walau hanya dia perempuan sendirian. Sidic memanggilnya “Manja”, panggilan sayang katanya. Nama sebenarnya adalah Nemanja. Memang lebih enak jika memanggilnya dua suku kata saja. Tapi Sidic melarang jika ada orang yang memanggil pacarnya Manja. Itu hak prerogatifnya, katanya.
Rooney sudah tidak lagi merasa iri jika ada temannya yang ia lihat sedang memadu kasih dengan pacarnya. Ia sudah bisa melupakan masa lalunya. Bahkan rooney merasa tidak pernah berpacaran sebelumnya sehingga ia merasa nyaman dengan kondisinya saat ini meskipun banyak tuntutan untuknya agar mencari seorang pacar untuk menjadi pendamping kesehariannya. Tuntutan-tuntutan itu tak ia gubris, tak ia hiraukan sama sekali. Sudah tidak mempan dirinya bila ada yang menggodanya untuk memiliki seorang pacar. Masa bodoh. Rooney tak ingin kebebasannya diganggu gugat. Diacak-acak oleh seseorang yang disebut “pacar”. Ia mampu mengatasi kehampaan hatinya sendiri. Pengalaman pahit bersama wanita membuatnya enggan untuk menjalin hubungan.
Setelah mengobrol agak lama hingga terasa bosan, Sidic mengambil inisiatif untuk mengambil sebuah paket permainan monopoli beserta papannya yang lebar. Mereka kemudian menggelar lapak monopolinya. Yang bermain hanya Rooney, Sidic, dan Bambang. Sedangkan Nemanja hanya ingin menjadi banker-nya saja.
Permainan begitu seru sampai tengah malam. Rooney sedang membangun monopoli dalam permainan tersebut yang membuat Sidic dan Bambang nyaris bangkrut. Rooney menyombongkan dirinya dengan terus mengipas-ngipaskan uang mainan monopoli yang membuat teman-temannya sirik. Headline News Metro TV pukul 00.00 membuyarkan konsentrasi permainan mereka. Saat itu si cantik Gadiza Fauzi membawakan berita berbahasa Inggris khusus untuk Headline News pada tengah malam.
“Manchester United will started their Asia Tour 2010 at Singapore today. Meanwhile, the official of Manchester United said that MU will come to Indonesia in their schedule on Manchester United Asia Tour 2011.”
Tiga sekawan itu meninggalkan permainannya sejenak. Mereka mmerencanakan seuatu yang besar.
“Wuaaaaah. Tahun depan man! Kali ini MU pasti bener-bener main di Indonesia. Kita harus nonton tuh!” kata Rooney bersemangat sambil mengepalkan tangannya.
“Betul tuh. Gak mungkin deh ada bom lagi tahun depan yang bisa ngegagalin kedatangan MU,” Bambang menimpali.
“Belum tentu. Siapa tau walaupun Noordin M. Top udah mati tahun lalu, anaknya yang dari Malaysia dateng ke Indonesia dan ngebom Senayan lagi untuk bales dendam.” Bambang berkomentar dengan lugunya, dengan tampang serius yang agak terlihat bodoh.
“Heh! Anaknya si Noordin M. Top tuh masih kecil. Mana mungkin dia bisa bikin bom, dodol!” Rooney menekan-nekan jidat Bambang dengan jari telunjukknya.
“Lagipula, kalo Senayan sampe dibom, kita kan masih punya stadion baru di Bogor tahun depan. Jadi, tinggal pindahin aja pertandingannya kesana.” Sidic meyakinkan Bambang sambil juga menujukkan jari telunjuk ke arah kepalanya.
“Ya gue sih juga berharap gak bakalan ada lagi aksi teror di Indonesia. Tapi yang pasti bener apa kata lo tadi Ron, kita harus nonton langsung tahun depan! Pasti Timnas Indonesia bisa ngalahin MU, kan progres timnas kita sekarang bener-bener signifikan.” Bambang menjelaskan seyakin-yakinnya.
“Waduh, tetep aja gak mungkin MU bisa dikalahin tim sekualitas Indonesia. Hehehehehe.” Rooney meremehkan.
“Pasti bisa!” Bambang ngotot dengan menunjukkan semangat nasionalisnya.
“Gak mungkin!”
“Heh heh! Pokoknya gue juga harus ikutan ya kalo lo pada nonton Manchester United Asia Tour tahun depan! Nemanja ikut berkomentar.
Mereka sinuk berdebat sampai tak ingat kalau Nemanja juga Fans MU seperti pacarnya. Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit antara Rooney dan Sidic melawan Bambang sendirian, mereka melanjutkan permainannya dengan serius.
Rooney akhirnya kalah dalam permainan itu. Setelah memonopoli permainan hingga nyaris membuat Sidic dan Bambang bangkrut, musuh-musuh Rooney itu membentuk konspirasi untuk mengalahkan Rooney. Mereka bergabung menjadi CV jadi-jadian dengan bermain bersama untuk menjatuhkan dominasi Rooney. Dan satu jam kemudian permainan selesai, Rooney pun jatuh bangkrut, kalah akibat konspirasi yang Sidic dan Bambang bangun.
****
Memasuki menit ke-60, Indonesia kembali berhasil menjebol gawang MU melalui tandukan Bambang Pamungkas setelah Syamsul Chaerudin melakukan tendangan pojok. Lima menit kemudian, MU melakukan gol balasan. Gol yang dibuat oleh Christiano Ronaldo itu melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti, sekitar 30 meter jaraknya. Jarak yang sangat jauh dari mulut gawang. Namun dengan kepiawaian Ronaldo, ia mampu melakukan “tendangan pisang” melewati barisan pagar betis dan mengarahkan bola ke tiang jauh. Dian Agus Prasetyo hanya bisa terdiam, terkesima melihat bola yang tak mungkin tergapai olehnya, kemampuan responsifnya hilang seketika saat itu.
Keudukan tetap seimbang. Skor berubah menjadi 2-2. Para pendukung kembali bersorak bersahutan.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
BAB XI
Satu bulan menuju 17 Juli 2011. Tanggal keramat dimana MU dijadwalkan kembali melakukan Tur Asianya ke Indonesia. Juga tanggal keramat yang memiliki catatan kelam dua tahun yang lalu. Catatan ketika Manchester United Asia Tour 2009 gagal digelar di Indonesia. Memang Indonesia pulih dengan cepat saat itu. Akan tetapi mata dunia masih sedikit meragukan keamanan di Indonesia.
Hanya tinggal satu bulan lagi MU bertanding dengan Timnas Indonesia. Rooney tidak bisa tinggal diam. Ia segera menghitung uang tabungannya. Ada delapan juta rupiah. Sudah hampir dua tahun ia tak menghitung uang tabungannya di laci ternyata sudah sebanyak itu uangnya. Rooney terkaget-kaget melihat segepok lembaran uang bergambar pahlawan Ir. Soekarno dan Mohammad Hattaa. Ia tak menyangka sudah sebanyak itu. Rezeki dari tuhan ternyata benar-benar mengalir untuknya. Uang yang selalu ia sedekahkan setiap minggu dan kambing yang dikurbankannya setiap tahun itu dibalas langsung dengan rezeki yang berlipat ganda.
Memang uang itu tak datang begitu saja. Rooney berhasil mendapatkan beasiswa setiap tahunnya karena prestasi yang cukup membanggakan yang ia capai. Beasiswa yang telah didapatkannya sejak awal tahun 2010 itu adalah hasil dari perjuangannya mempertahankan Indeks Prestasi yang sangat baik. Rooney adalah anak yang cerdas dan mandiri. Meskipun ia tinggal dengan orang tuanya, tetapi soal biaya untuk kuliah dan bahkan uang saku sehari-hari Rooney tak bergantung lagi kepada mereka.
Menjadi seorang jomblo juga menambah pundi-pundi tabungannya. Dulu ketika ia memiliki seorang kekasih, tabungannya begitu lambat bertambah. Hal itu dikarenakan Rooney adalah lelaki yang sangat royal dan sayang kepada Luna, pacarnya saat itu. Sekarang ia bisa fokus kepada dirinya sendiri. Tak harus memikirkan seseorang yang ada di hatinya. Pikirannya juga lebih berorientasi ke masa depan. Tak ada lagi karang yang menghadang.
Uang untuk membeli tiket pertandingan MU, sudah bukan beban lagi. Kini Rooney hanya tinggal berharap-harap cemas apakah kejadian dua tahun yang lalu akan terulang atau tidak. Akankah wajah Indonesia kembali tercoreng? Tak ada yang tahu. Yang pasti bom 17 Juli 2009 adalah bom besar yang terakhir meledak di Indonesia. Setelah Noordin M. Top tewas dikabarkan jaringan teroris di Indonesia sudah tak ada lagi yang menjadi pemimpin.
Pemerintah Indonesia tidak mau sejarah kelam bangsa dibuka kembali atau bahkan terulang. Manchester United Asia Tour 2011 tak boleh digelar di Jakarta. Oleh karena itu, dipilihlah Stadion Gianyar, Bali yang akan menggelar perhelatan akbar tersebut. Stadion berskala internasional itu baru saja selesai di bangun. Departemen Pariwisata RI pun menyambut baik keinginan pemerintah Indonesia yang mejadikan Bali sebagai tempat singgah bagi Manchester United Asia Tour 2011.
Rooney sebenarnya agak keberatan bila harus menggeluarkan ongkos berlipat-lipat agar bisa menyaksikan secara langsung pertandingan MU melawan Indonesia. Tapi dengan loyalitasnya, ia merelakan uang tabungannya yang akan berkurang hingga lebih dari setengahnya. Lebih dari empat juta rupiah akan keluar dari laci yang ia fungsikan sebagai brangkas. Lebih dari 3 juta untuk ongkos pesawat pulang pergi, 1 juta untuk tiket tribun yang harganya naik hingga 250% dibanding dua tahun yang lalu, dan hampir 1 juta yang akan dipakkai untuk biaya hidup di Bali sekitar satu minggu. Rooney mampu untuk membiayai dirinya sendiri, entah temannya yang lain. Apakah mereka memiliki uang sebanyak itu untuk memenuhi kepuasan batinnya?
****
Hari pertama Ujian Akhir Semester berakhir. Roonney, Sidic, Bambang, dan Nemanja bertemu di lobby kampus. Mereka sudah sama-sama mengetahui bahwa Manchester United Asia Tour 2011 akan digelar di Bali.
“Hei, gimana lo pada bisa gak ke Bali bulan depan?” Rooney bertanya kepada teman-temannya.
“Ah, gue bakal jual laptop gue ney untuk bisa dapet duit buat ongkos kesana.” Bambang menjawab sambil mengangkat laptopnya yang ia tenteng sejak keluar kelas.”
“Iya lo sih enak Bang jadi anak kost. Laptop dijual orang tua lo gak bakal ada yang tau. Nah gue, kalo laptop gue jual cuma buat nonton MU aja bisa ngamuk-ngamuk bonyok.” Sidic menanggapi.
“Udahlah beib kamu gak usah khawatir. Kan ada aku. Aku bersedia kok nambahin kekurangan uang tabungan kamu. Emang berapa sih kurangnya?” Nemanja memberikan solusi untuk pacarnya.
“Ah gak usah Manja sayang. Sebenernya uang tabungan aku cukup pas-pasan kok untuk nyaksiin pertandingan itu. Aku cuma sayang aja uang sebanyak itu bakal abis buat yang kayak gitu aja.”
“Alah. Sebenernya lo fans setia The Red Devil bukan sih?! Gue aja relain laptop kesayangan gue walaupun bukan demi MU.” tanggap Bambang sedikit kesal.
“Iya-iya gue rela deh nguras uang gue. Hehe.”
“Nah gitu donk beib, jadi kan kita bisa sambil liburan di Bali. Kita berduaan aja. Hihihi.”
“Huuuuuuuuuuuuu!” Rooney dan Bambang menyoraki sepasang kekasih yang terlihat mesra meski sudah setahun lebih menjalin kasih.
“Oke! Jadi kita harus hadir di Manchester United Asia Tour 2011 bulan depan ya! Minggu depan setelah UAS berakhir kita beli tiketnya.” Rooney sangat berapi-api meyakinkan teman-temannya.
“Oke!”
Rooney dan kawan-kawan akhirnya sepakat untuk tetap bersama-sama menjadi saksi hidup perhelatan terbesar olahraga Indonesia.
****
Tiga minggu menuju Manchester United Asia Tour Indonesia 2011. Rooney dan kawan-kawan membeli tiket di ticket box yang ada di Jakarta. Rooney dan Sidic membuka luka lama. Dua tahun yang lalu mereka ke senayan untuk membeli tiket Manchester United Asia Tour 2009, yang sekaligus menjadi tempat berlangsungnya laga MU melawan Indonesian Allstar. Pertandingan itu tak pernah terjadi karena aksi teror yang keji.
Kali ini dua kawan mereka yang lain memiliki impian yang sama seperti mereka pada dua tahun yang lalu. Mereka berharap kali ini benar-benar terjadi. Berharap luka lama yang Roooney dan Sidic alami tak terulang lagi. Yang ada di benak mereka sekarang adalah Bali. Tempat turisme terindah di Indonesia, kini akan menjadi tempat bersejarah bagi pesepakbolaan Indonesia.
Sidic dan Nemanja berpisah dengan Rooney dan Bambang. Mereka ingin berjalan-jalan keliling Jakarta melewati indahnya kebersamaan berdua. Setelah mereka berpamitan, Rooney dan Bambang tinggal berdua. Kesendirian bagi Roney adalah pilihan, tapi tidak dengan Bambang.
“Ron, lo gak ngiri apa ngeliat Sidic sama pacarnya? Apa gak ada sedikitpun dalam benak lo untuk punya pacar lagi?”
“Gue gak mau punya pacar lagi Bang sekarang-sekarang ini. Gue tuh orangnya gak bisa diem. Gue mau kesana kemari sesuka hati gue. Gue gak mau terbelenggu dalam keindahan cinta. Karena cinta pada hakekatnya adalah indah, tapi kita juga harus menanggung resiko dalam keindahan itu. Liat tuh mereka. Sulit banget rasanya nyari pacar yang bisa saling cocok satu sama lain kayak Sidic sama Nemanja.” Rooney menunjuk ke arah Sidic dan Nemanja yang berjalan belum jauh dari mereka.
“Tapi ga menutup kemungkinan kan lo untuk punya pacar lagi? Lo pasti gampang aja Ron dapet pacar yang bisa cocok sama lo.”
“Iya emang sih. Tapi gak semudah itu Bang. Emang kenapa lo berpikiran kalo gue bakal dengan gampangnyadapet pacar yang bisa cocok sama gue?”
“Ya kan paling nggak tampang lo memadai lah untuk bisa bikin cewek kelepek-kelepek. Hahahaha. Lo juga pinter, mandiri lagi. Siapa coba cewek yang gak mau sama lo?”
“Gak sesederhana itu Bang. Kalo gue asal bikin cewek kelepek-kelepek sama gue, bisa-bisa gue Cuma maenin perasaannya doang. Cinta tuh rumit Bang, tapi gue selalu mau membuat cinta tuh sesuatu yang sederhana. Mungkin itu yang bikin gue bener-bener selektif sampe sekarang gue memutuskan untuk gak mau ngejalanin yang namanya pacaran. Gue pengen punya banyak sahabat, banyak temen juga. Coba aja sekarang kalo gue masih sama pacar gue yang dulu, sekarang gue gak akan bisa sama-sama kalian sekarang.”
“Loh, kenapa bisa gitu?”
“Lo belom pernah ngerasain yang namanya pacaran sih. Menjalin suatu hubungan yang terikat itu gak seindah keliatannya. Kalo gue masih pacaran sama Luna sampe sekarang, gue gak akan bisa jalan sama-sama kalian dengan intesitas yang begitu sering. Gue juga gak akan bisa jadi mahasiswa yang aktif. Gerak-gerik gue bakal sangat terbatas. Semua kegiatan yang gue kerjain pasti selalu dalam belenggu keposesifan yang Luna punya. Rasanya ruang gerak gue terbatas dalam garis maya yang dia buat. Padahal gue udah kasih dia pengertian dan contoh bahwa cinta itu harusnya berada dalam koridor kebebasan yang bertanggung jawab. Cinta yang murni itu harusnya cuma terdiri dari tiga elemen ketulusan, kesetiaan, dan kepercayaan. Gak ada tuh yang namanya keposesifan, keselingkuhan, dan kecurigaan.”
“Haah. Gue sih sebenernya pengen banget punya cewek yang bisa gue cintai setulus hati, tapi sampe sekarang gak ada tuh cewek yang mau sama gue. Mungkin gue kurang pendekatan kali ya? Atau faktor muka?”
“Gak gitu lagi Bang. Walaupun gue baru sekali pacaran, tapi dari yang satu kali itu gue dapet pengalaman segudang. Dulu gue bisa pacaran sama Luna gak pake tuh pedekate-pedekatean. Ngalir gitu aja, dan gu tembak dia terus jadian deh. Kalo soal faktor muka gak begitu berpengaruh kok. Kalo lo tadi bilang muka gue memadai untuk bikin cewek kelepek-kelepek, buktinya faktor itu gak ada ngaruhnya kok buat Nemanja yangg dulu pernah gue ceritain sama lo dan Sidic. Luna sama sekali gak tertarik tuh sama gue. Dia lebih memilih cowok lain yang kalo gue liat, gak kalah muka gue dibanding dia. Dia cuma mau jadiin gue sahabat. Ya walaupun emang sih kecocokan diantara kita berdua tuh lebih enak kalo dijadiin kekuatan sebagai sepasang sahabat yang gak bisa putus layaknya sepasang kekasih. Sekarang sih yang ada di pikiran gue, yaudahlah biarkan saja dia sibuk dengan pacarnya sendiri, gue gak butuh harapan kosong.”
“Wah, sakit banget tuh pasti hati lo ya Ron. Patah hati pasti gak enak. Terus gimana dong caranya biar gue bisa punya pacar? Jujur gue bener-bener pengen banget punya pengalaman memadu kasih dengan seorang cewek. Tapi gak ada yang mau sama gue. Hehehe.”
“Salah lo sebenernya nanya gue. Buat gue, semuanya let it flow aja. Gak usah dipikirin sesuatu yang gak ada. Biar nanti sesuatu itu yang mendatangi kita.”
“Ah iya, jodoh ditangan Tuhan. Jadi harusnya gue gak usah khawatir ya. Hahaha. Tapi gue mau cobain gimana enaknya pacaran Ron!”
“Menjalin kasih dalam cinta bukanlah sesuatu yang bisa di coba-coba. Cinta yang murni bukan untuk maen-maen. Dibutuhkan keseriusan untuk bisa mendapatkan esensi cinta yang sesungguhnya. Jangan sekali-kali lo permainkan cinta, atau lo akan terjerumus dalam kemudharatan.”
Bambang tertegun mendengar pernyataan yang tegas dari seorang yang biasanya ia kenal sangat cuek. Tapi tidak soal cinta. Rooney bisa saja terlihat acuh tak acuh, sebenarnya ia sangat peduli soal cinta di dalam hati dan pikirannya. Baginya cinta bukanlah sebuah permainan. Meskipun ia menganggap cinta adalah sesuatu yang sederhana, ketulusan yang dimiliki Rooney membawanya menjadi sangat sensitif soal cinta.
Meskipun di hati Rooney tak ada perempuan yang bisa membuatnya bahagia, hati Rooney sebenarnya tak hampa. Karena ia masih memiliki cinta. Cinta MU.
BAB XII
Satu minggu sebelum Manchester United melawan Indonesia. Atmosfer keheningan mewarnai khidmatnya kedatangan bulan suci Ramadhan. Suasana yang lengang di hari minggu. Rooney masih mengantuk saat terbengun di pagi hari. Matahari yang menyilaukan membangunkannya dari tidur yang singkat akibat sahur subuh tadi. Ingin rasanya ia terlelap lagi, tapi tak bisa. Terik matahari yang menembus tirai kamarnya begitu menyengat. Sudah pukul sebelas siang memang. Sepertinya Rooney tak ditakdirkan untuk bisa tidur lagi hari ini. Sinar matahari yang menyorot poster-poster yang didominasi warna merah yang terpasang di dinding kamarnya mengingatkan sekaligus memberikan semangat membara untuk bisa melihat Manchester United secara langsung tanpa harus ke Old Trafford. Logo “Setan Merah” dipandanginya sejenak sebelum meninggalkan kamar.
Siang ini, Rooney, Sidic, dan Bambang berencana akan membeli tiket pesawat kebali dengan jadwal keberangkatan dua hari sebelum pertandingan. Untuk menghemat biaya sehari-hari disana mereka memilih waktu yang agak mepet. Sementara Nemanja sudah berada di Bali sejak seminggu yang lalu bersama orang tuanya untuk pergi liburan setelah adiknya juga memasuki masa libur sekolah. Rooney bersiap diri untuk berangkat ke bandara membeli tiket pesawat.
Setibanya di bandara, ternyata stok tiket untuk ke Bali sudah ludes pada semua maskapai penerbangan. Rooney dan kawan-kawan akhirnya beralih ke stasiun untuk membeli tiket kereta api menuju Bali. Mereka akhirnya mendapatkan tiket kereta eksekutif menuju Surabaya keberangkatan tiga hari menjelang pertandingan. Perjalanan neik kereta dari ujung barat ke ujung timur Pulau Jawa memakan waktu hingga hampir 24 jam. Jadi mereka harus berangkat satu hari lebih awal dibanding naik pesawat yang hanya memakan waktu dua jam saja. Mereka berancana akan naik kereta menuju Bali melalui Surabaya kemudian menyebrangi Selat Bali dari tanjung Perak.
Lengkap sudah akomodasi, Rooney nyaris bisa bernapas lega. Kini Rooney tinggal menyiapkan adrenalin untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya. Si “Setan Merah”, Manchester United.
****
Tiga hari menuju perhelatan akbar yang akan digelar. Rooney dan kawan kawan berangkat menuju Bali dari sebuah stasiun di Jakarta. Matahari begitu menyengat, cuaca khas musim panas. Dahaga siang hari menambah berat perjalanan saat sedang berpuasa. Rooney menaiki kereta, duduk sendirian di barisan kursi paling depan. Ia tetap duduk di samping Sidic dan Bambang, hanya dipisahkan jalan tengah disela-sela barisan kursi. AC yang berhembus membuat dahaga agak berkurang.
Kereta berangkat. Mereka mengobrol di sepanjang jalan. Terkadang mereka sibuk sendiri-sendiri dengan ponsel masing-masing. Sidic berinteraksi di dunia maya dengan Facebook, Bambang main game, sedangkan Rooney lebih memilih untuk tetap mendapatkan informasi dengan mendengarkan radio dari Nokia 5320 ExpressMusic miliknya yang sudah dua tahun ini setia menemaninya. Headset pun menempel di telinganya.
Pada lewat tengah malam, Rooney mendengar kabar bahwa MU sudah akan bertolak ke Indonesia sebagai negara pertama yang akan disinggahi pada Asia Tournya tahun 2011. Dari Kota Manchster, MU akan mengeliligi sepertiga bumi untuk sampai dari Eropa ke Asia Tenggara dengan menempuh jarak puluhan ribu kilometer dalam waktu sekitar 20 jam dengan beberapa kali transit di sejumlah negara menggunakan pesawat jet pribadi milik klub sepak bola terkaya ke dua di dunia ini setelah Real Madrid dari Spanyol. Diperkirakan mereka akan mendarat di Bali pada sore hari.
Perasaan gembira itu tidak ingin ia ketahui sendirian. Suasana begitu hening saat itu. Nyaris semua penumpang tertidur dengan lelapnya. Bahkan hampir semuanya menggunakan selimut yang disediakan di belakang kursi agar mereka dapat tidur dengan nyenyak di udara yang sangat dingin. Rooney membangunkan Sidic yang sedang terlelap di pinggir kursi untuk memberitahu sebuah kabar yang sangat menggembirakan.
“Dic, Dic. Bangun Dic!” Agar tidak berisik, Rooney berbicara agak berbisik.
“Ah kenapa sih lo bangunin gue, gak penting.”
“Yee. Yang ini penting. MU udah jalan dari Inggris Dic!”
“Ah yang bener lo?!”
“Iya bener kan daritadi gue dengerin radio. Kasih tau si Bambang tuh. Bangunin dia.”
“WOI BAMBANG, BANGUN BANG!” teriak Sidic membangunkan Bambang yang membuat beberapa penumpang lain terjaga dari tidurnya.
Penumpang yang sedang menutupi wajahnya dengan selimut, menyibakkan selimutnya karena merasa terganggu. Tapi ia hanya melirik sediikit dan kemudian kembali menutupi wajahnya. Sedangkan penumpang yang lain hanya merubah posisi tidurnya.
“Sssssstttt! Jangan berisik ah udah malem.” Bambang terbangun sambil mengingatkan temannya itu.
“Hehehe. Sorry deh. Eh, MU pasti dateng Bang. Mereka udah jalan dari Inggris.”
“Hehehe. Yaudah bagus deh. Gue mau tidur lagi ah.”
“Jah! Dasar kebo!”
Kabar gembira yang tersiar itu membuat Rooney dan Sidic mengobrol hingga datangnya waktu sahur. Tanpa tersadar, Rooney terjaga sepanjang malam dan membuatnya begitu mengantuk hingga ia ketiduran lagi seusai sahur dengan headset yang masih menempel di telinganya.
Tak terasa mereka sudah sampai di Surabaya pada siang harinya. Tanpa menghiraukan rasa kantuk yang dirasa Rooney dan kawan-kawan, mereka bertolak ke pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk naik Ferry menyebrang pulau. Sebelumnya, mereka menyempatkan diri terlebih dahulu shalat Jumat di sebuah masjid yang berada di area pelabuhan. Setelah selesai shalat Jumat, mereka kemudian naik ferry menuju pulau seberang.
Mereka akhirnya sampai di Bali pada sore hari. Udara hangat menerpa. Rooney masih dengan headsetnya sampai di wilayah Gianyar. Hingga suatu saat ketika sedang berjalan mencari penginapan terdekat dari Stadion Gianyar, Rooney terdiam. Ia tertinggal oleh langkah Sidic dan Bambang yang sejak awal begitu cepat.
****
Pendengar, telah tersiar kabar bahwa ada ledakkan yang meluluh lantakkan Stadion Gianyar. Berita yang disampaikan oleh koresponden kami di Bali menyatakan bahwa ledakan tersebut menghancurkan stadion yang akan digunakan sebagai tempat bertandingnya Manchester United melawan Indonesia. Stadion yang sedianya akan dipakai dua hari lagi tersebut sebenarnya sudah disterilisasi oleh aparat kepolisian. Namun kami belum mengetahui penyebab pasti terjadinya ledakan.
Berita itulah yang telah membuat Rooney terdiam, tanpa kata. Ia bahkan tak mampu memanggil teman-temannya hingga mereka sendiri yang menyedari Rooney telah tertinggal agak jauh di belakang mereka. Lalu Sidic dan Bambang menghampiri Rooney.
“WOI RON, KENAPA LO?” teriak Sidic sekitar 10 meter dari Rooney.
“RON, AYO JALAN!” Bambang berteriak sambil menguncang-guncangkan tubuh Rooney yang benar-benar kaku saat itu.
“ROONEY!” Mereka berdua akhirnya berteriak sangat keras.
Rooney tak bisa menjawab. Ia hanya mengubah keluaran suara radionya dari headset ke loudspeaker. Keluarlah suara penyiar radio yang berbicara begitu tegang dari ponsel Rooney.
Indonesia kembali diguncang teror setelah meledaknya Stadion Gianyar, Bali. Kejadian mengancam kedatangan MU dalam Asia Tournya ke Indonesia yang sebenarnya akan mendarat di Bali satu jam lagi. Kami belum mengetahui kabar terkini dari MU, yang pasti koresponden kami di lapangan memastikan bahwa Stadion Gianyar sudah tidak mungkin lagi bisa dipakai untuk sebuah pertandingan.
Rooney menunjukkan jarinya ke arah depan. Ketika itu bumbungan asap meninggi dari kejauhan. Begitu hitam pekat. Cuaca Pulau Bali yang sejak tadi begitu cerah, kini terlihat tercemar karena kepulan asap yang mulai menyebar. Mereka masih tidak percaya dengan berita tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan naik angkutan umum ke arah Stadion Gianyar.
Semakin jauh jarak yang mereka tempuh, ternyata semakin dekat dengan asap yang membumbung tinggi yang mereka lihat tadi. Arahnya benar ke Stadion Gianyar. Hampir sampai mereka, disambut dengan kemacetan parah. Rooney turun untuk berjalan kaki karena kata si suupir jaraknya sudah dekat. Sidic dan Bambang mengikuti dari belakang.
Sesampainya di lokasi, mereka melihat kerumunan orang yang menyaksikan betapa dahsatnya sebuah ledakkan yang mampu menghancurkan stadion itu. Stadion Gianyar, rata dengan tanah. Tak ada lagi kata-kata yang bisa mereka ucapkan. Headset masih menempel di salah satu telinga Rooney, dan yang satu lagi menggantung di dadanya.
Manchester United sudah sampai di Indonesia. Mereka berbelok dari arah Bali menuju ke arah Jakarta. Tampaknya MU akan tetap ke Indonesia, tapi bukan ke Bali seperti yang direncanakan sebelumnya. MU memberikan kabar tersebut kepada Menara Bandara Ngurah Rai Bali. Sementara itu, area sekitar Stadion Gianyar akan segera dititiup dan akan dilakukan penyisiran oleh tim Gegana.
Rooney dengan sigap menarik teman-temannya menuju ke arah taksi. Mereka naik taksi ke seberang seberang jalan untuk menuju bandara Ngurah Rai Bali. Sidic dan Bambang masih kebingungan sampai taksi berjalan.
“Wah ada apa nih Ron?” Sidic bertanya bingung.
“Kita harus cepet-cepet pulang ke Jakarta sebelum tiket pesawat habis diborong turis yang pada mau ekstradisi. Lo tetep mau nonton MU Asia Tour kan?”
“Ya mau lah. Tapi kenapa kayak gini caranya?”
“Kita pulang aja dulu ke Jakarta. Lagipula MU gak akan bisa bertanding di Bali, stadionnya kan udah ancur. Tadi gue denger di berita, mereka tetep akan singgah ke Indonesia. Tapi bukan di Bali kayak yang udah direncanain.”
“Lah terus kita juga harus beli tiket pesawat nih?”
“Iya lah! Masa lo mau naik kereta lagi, mana sempet. Udah deh lo gak usah khawatir, analisis dan insting MU gue pasti membawa kita ke arah yang benar. Promotor MU Asia Tour di Indonesia pasti gak bakal mau terjerumus ke dalam kesalahan yang sama sampe dua kali. Mereka pasti udah punya Plan B. Dan gue yakin, Plan B itu adalah memindahkan pertandingan dari tempat yang uudah direncanain, ke tempat lain yang lebih strategis dan aman supaya para pemegang tiket masih tetep bisa liat MU dan Manchester United Asia Tour 2011 ke Indonesia bisa tetep berjalan.”
“Oke gue percaya sama lo. Tapi jangan sampe salah lo, gue bakalan rugi banyak nih!
“Tenang aja. Insya Allah semua berjalan dengan lancar.”
“Amiin.” Bambang mengamini seolah mengerti tentang apa yang sedang terjadi.
Bambang hanya bisa terdiam melihat kedua temannya berbicara. Sebenarnya masih ada banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Namun dengan mendengar kedua temannya itu sebebarnya sudah cukup menjawab. Mereka bertiga dengan berharap-harap cemas kembali ke Jakarta.
BAB XIII
Rooney, Sidic, dan Bambang, tiga serangkai itu tiba di Ngurah Rai. Suasana sangat ramai. Riuh gemuruh calon penumpang terdengar seperti di pasar. Beberapa bule terlihat panik, beberapa yang lain terlihat santai tak terusik. Segerombolan turis domestik memenuhi sebuah loket. Mereka mengantre untuk membeli tiket. Tiga serangkai itu kebingungan, tak tau kemana mereka akan berjalan. Sampai pengeras suara yang berada di atas kepala memberikan informasi untuk memecah kebingungan.
Perhatian, perhatian. Bagi pemegang tiket Manchester United Asia Tour 2011 akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan tiket pesawat ke Jakarta dengan Maskapai Penerebangan Batavia Air. Diharapkan agar para calon penonton Manchester United Asia Tour 2011 menunjukkan tiketnya dan segera menuju loket 4 untuk membeli tiket pesawat.
Loket 4 ternyata adalah loket yang tadi terlihat begitu padat oleh turis domestik. Sampai tiba giliran Rooney, Sidic, dan Bambang membeli tiket pesawat pulang ke Jakarta. Ternyata harga tiket melambung hingga dua jua rupiah. Terpaksa mereka dan para penumpang lainnya membayar mahal tiket kepulangan mereka demi tidak absen dalam Manchester United Asia Touur 2011 yang dua tahun lalu sempat mencatat sejarah kelam. Uang saku mereka yang rencananya akan dipakai untuk biaya hidup selama di Bali langsung ludes terpakai. Tapi mereka tetap ikhlas demi MU Asia Tour di Indonesia.
Mereka menunggu pesawat datang. Pesawat tersebut kabarnya dikirim langsung dari Jakarta untuk mengangkut para pemegang tiket MU Asia Tour agar tetao bisa menyaksikan pertandingan MU melawan Indonesia lusa. Sidic dan Bambang masih bingung kenapa mereka dan para pemegang tiket yang lain diperlakukan khusus. Rooney yang sejak tadi mendengarkan berita lewat radio mengeraskan volume loadspeakernya. Saat itulah jawaban dari kebingungan mereka terkuak.
Para pendengar sekalian, narasumber kami baru saja menyebutkan bahwa Manchester United Asia Tour 2011 di Indonesia akan tetap diadakan. Bukan di Bali, tapi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Ternyata promotor telah membuat rencana cadangan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada dua tahun lalu. Penyelenggara akan memindahkan pertandingan yang sedianya akan berlangsung di sebuah stadion yang baru saja selesai pembangunannya di Bali ke Jakarta. Mereka pun sudah memikirkan bagaimana caranya agar para calon penonton yang sudah berada di Bali supaya bisa tetap menyaksikan pertandingan itu di Jakarta, jadi mereka menyiapkan beberapa pesawat khusus untuk mengangkut calon penonton yang sudah terlanjur berada di Bali. 17 Juli 2011 akan tetap menjadi tanggal bersejarah bagi pesepakbolaan Indonesia.
Semua tanda tanya yang ada di dalam pertanyaan mereka terjawab sudah. Seiring dengan berjalannya waktu, pesawat pun tiba untuk mengankut para penumpang. Rooney, Sidic, dan Bambang memasuki kabin pesawat. Ponsel mereka pun harus dimatikan setiap penumpang saat memulai perjalanannya menggunakan pesawat. Rooney sudah tak bisa lagi mendengarkan radio. Ia hanya bisa bermain game di ponselnya dengan kerena telah menggunakan Flight Mode.
****
“TIIIIIIT TIIIIIT. TIIIIT TIIIIT.”
Ponsel di kantong Sidic berbunyi. Mereka telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta, dan Sidic telah mengaktifkan ponsel sejak turun dari pesawat. Ia ternyata mendapatkan SMS dari paccarnya, Nemanja. Sidic pun berinisiatif untuk menelpon kekasihnya itu. Rooney dan Bambang duduk di kursi yangg telah disediakan bandara, sementara Sidic berdiri saja sambil serius mengobrol di telepon.
Ternyata Sidic lupa bahwa pacarnya itu juga sudah ada di Bali bersama keluarganya. Ia tidak bisa kembali ke Jakarta karena tidak mungkin meninggalkan keluarganya yang tidak memiliki tiket MU Asia Tour. Mereka kehabisan tiket menuju Jakarta sehingga memutuskan untuk tetap tinggal di Bali sampai tiket pulang tersedia. Entah kapan tiket tersebut ada, karena bagi penumpang biasa tidak mendapatkan prioritas lebih dulu untuk mendapatkan tiket ke Jakarta. Nemanja pun lebih memilih keluarganya di banding menonton MU di Jakarta walaupun sebenarnya ia bisa saja pulang sendirian.
Tak ayal, Sidic pun bersedih hati. Ia kecewa kekasihnya tidak bisa ikut menonton MU bersamanya. Mereka akhirnya pulang kerumah masing-masing untuk mempersiapkan segalanya. Lelah yang tak terkira mereka rasakan begitu sampai di rumah. Perjalanan dua hari berturut-turut tanpa henti membuat mereka terkapar. Tidur seharian pada keesokan harinya dan bangun pada sore hari menjelang maghrib adalah cara yang dipilih Rooney untuk memulihkan staminanya agar bisa fit pada esok hari ketika menjadi saksi tim kesayangannya, MU, melawan tim nasional negaranya, Indonesia.
****
17 Juli 2011. Sejak pagi hari Rooney dan kawan-kawan berangkat menuju Senayan. Seperti biasa, Rooney selalu meng-update informasi melalui radio. Sepanjang perjalanan akhirnya ia mengetahui apa yang menjadi penyebab batalnya Manchester United Asia Tour 2011 Indonesia di Bali.
Sebuah bom berintensitas tinggi meledak di sebuah tiang pancang utama Stadion Gianyar hingga menimbulkan efek domino ke seluruh bangunan stadion yang akhirnya rata dengan tanah. Pengeboman jenius itu dilakukan oleh anggota jaringan Internasional Al-Qaeda yang akhirnya masuk ke Indonesia melalui bom bunuh diri. Orang tersebut menyamar sebagai aparat kepolisian yang membawa bom di dalam sebuah kotak yang sebelumnya diisinyalir isinya adalah alat-alat untuk melakukan sterilisasi oleh penjaga keamanan.
Modus seperti itu dilakukan karena mereka berpendapat bahwa melakukan jihad pada bulan suci akan menjadi jihad dengan pahala yang sangat besar.
“Teroris-teroris yang lebih jahanam sudah akan mulai memasukkan doktrin-dokrin yang jahanam juga ke Indonesia. Mereka tidak memikirkan betapa berharganya sebuah keamanan suatu negara. Kenapa yang dipilih mereka adalah Indonesia? Kenapa sekarang ada lagi padahal yang dari Malaysia sudah tewas dua tahun lalu? Kenapa sih kesian banget banget bangsa ini? Bagaimana nanti nasib Piala Dunia 2022 yang akan diselenggarakan di Indonesia? Entah seperti apa nanti dunia menjudge Indonesia. Lolos dari satu kesakitan, kemudian Indonesia kembali terjerat dalam keperihan.” pikir Rooney dalam hati.
Tiga serangkai tiba di SUGBK. Mereka akan melupakan sejenak apa yang terjadi dua hari yang lalu. Terutama Rooney, pikiran-pikiran rumit yang sejak di perjalanan ada di benaknya ia buang dulu jauh-jauh. Sidic juga harus melupakan kekasihnya yang hingga sekarang masih terdampar di Bali bersama keluarganya. Sekarang adalah saatnya bagi adrenalin berpacu. Sementara kerja jantung akan lebih berat dari kerja otak.
Mereka masuk ke stadion setelah menunjukkan tiket. Tribun timur adalah tempat duduk mereka. Riuh gemuruh atmosfer stadion menandai awal sebuah perhelatan terdahsyat. Manchester United Asia Tour 2011: Manchester United vs Indonesia.
BAB XIV
Rooney dan Sidic serta fans lainnya terus mengagung-agungkan MU.
“GLORY, GLORY, MAN. UNITED! GLORY, GLORY MAN. UNITED!”
Bambang menyahut, begitu juga supporter yang lain pembela Tim Merah Putih.
“GARUDA, DIDADAKU. GARUDA, KEBANGGANKU. KUYAKIN, HARI INI PASTI MENANG!”
Memasuki menit ke-88 atmosfer pertandingan begitu panas. Serangan bertubi-tubi melanda MU, sementara dari serangan bertubi-tubi dari Indonesia itulah mereka malakukan serangan balik yang sangat berbahaya mengancam gawang Indonesia. Serangan yang di bangun sayap kiri dan kanan Indonesia selalu digagalkan oleh finishing yang begitu buruk dari Bambang Pamungkas, mungkin karena faktor kelelahan, tendangannya selalu bisa dihalau bek-bek tangguh MU. Sundulan dari kepalanya selalu bisa dimentahkan oleh kiper MU atu bahkan tiang gawang.
Begitu juga pertahanan Indonesia belum mampu di koyak oleh Rooney dan kawan-kawan. Formasi 4-3-3 masih belum cukup untuk mendobrak bek-bek yang menjaga areal kotak penalti. Kedua gawang dijaga mati-matian oleh kedua tim. Disinilah Timnas Indonesia yang baru pertama kali menunjukkan kesolidannya mengahadapi tim besar. Kepercayaan diri yang sangat tinggi diperlihatkan oleh para anggota tim. Mereka begitu mati-matian mempertahankan kehormatan bangsa melalui sepak bola.
Menit-menit akhir terasa begitu panjang. Hingga penonton terdiam, semuanya berdiri saat MU membangun serangan yang tertata rapi ke gawang Indonesia. Bole di oper dari Tomasz Kuszczak kepada Nemanja Vidic. Ia membawa bola sampai ke tengah lapangan kemudian mengoper bola tersebut kepada Christiano Ronaldo. Aksi individu Ronaldo memukau penonton karena berhasil melewati empat pemain tengah Indonesia sekaligus. Ia lalu melakukan umpan crossing dari sayap kanan menuju ke depan gawang. Di depang gawang Indonesia sudah menanti Dimitar Berbatov yang lebih tinggi dibanding Charis Yulianto yang menjaganya dengan ketat. Bola sampai ke dalam kotak penalti, namun Charis dengan sigap menghalau bola lebih dulu melalui sundulannya menjauhi mulut gawang. Tanpa diduga, Christiano Ronaldo sudah berada tepat di tempat bola itu akan jatuh. Ronaldo melakukan salto. Loncatannya begitu tinggi untuk bisa menendang bola dengan tepat. Tak ada pemain yang bisa menghalaunya kecuali kiper Indonesia, Dian Agus Prasetyo. Tapi halauannya tak berhasil mendahului leesakkan bola yang begitu kencang.
“GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL!”
“PRIT... PRIIIT... PRIIIIIIIIIIIT...”
Penonton bersorak. Gol yang sangat indah dicetak oleh Christiano ronaldo yang berhasil mengoyak gawang Indonesia untuk kedua kalinya sejak ia masuk ke lapangan. Gol tersebut menjadi gol penutup pertandingan ini karena seiring dengan terjadinya gol yang sangat indah itu, peluit Berbunyi tiga kali yang menandakan berakhirnya pertandingan dengan skor 3-2 untuk kemenangan Manchester United.
“HAHAHA. KALAH LO BANG! MU DILAWAN. HAHAHAHAHA!” teriak Sidic di tengah gemuruhnya stadion.
“SINI BALIKIN DUIT GUE SAMA SIDIC CEPE-CEPE! DAN KASIH CEPEAN LO BUAT KITA BERDUA! HAHAHAHHA.” Rooney membantu menagih uang taruhan yang ada di tangan Bambang.
“Iya-iya nih. Haah. Indonesia emang belom pantes menang lawan tim terbaik dunia sekaliber Manchester United.”
Kembang api tiba-tiba meluncur dari atas tribun utara. Begitu indah menutup pertandingan yang megah. Letupannya menggema ke arah mega. Pertandingan ini tak akan terlupakan seumur hidup Rooney. Dimana sebuah perjuangan yang tidak murah dan tidak mudah ia relakan untuk dapat menyaksikan si “Setan Merah”, The Red Devils, Manchester United.
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
JUST LIKE THE BUSBY DAYS AND DAYS GONE BY,
WE’LL KEEP THE RED FLAGS FLYING HIGH,
YOUR GONNA SEE US ALL FROM FAR AND WIDE,
YOUR GONNA HEAR THE MANS THAT SING WITH PRIDE.
UNITED, MAN UNITED,
WE’RE THE BOYS IN RED AND WE'RE ON OUR WAY TO WEMBERLY!
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY,
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY
IN ’77 IN THE STOCKHAM TEAM,
BACK IN DECEMBER '83,
AND EVERYONE WILL NO JUST WHO WE ARE,
THEY'LL BE SINGING QUE SERA SERA
UNITED, MAN UNITED,
WE’RE THE BOYS IN RED AND WE'RE ON OUR WAY TO WEMBERLY!
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY,
WEMBERLY, WEMBERLY,
WE'RE THE FAMOUS MAN UNITED AND WE'RE GOING TO WEMBERLY
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
GLORY GLORY MAN UNITED,
AS THE REDS GO MARCHING UP UP UP!
Subscribe to:
Posts (Atom)